Home → Bacaan → Amanat Marga (Epilog/Penutup Cerita)
note: cersil Amanat Marga/HanBuKong (Hu Hoa Ling) karya Gu Long yang saya baca ternyata tamatnya hanya sampai "Lamkiong Peng dan Yap Man-jing berpegangan tangan". kasihan nasib si Kim-soat.
Tapi kemudian waktu saya baca versi English nya (The Flower Guarding Bells), ternyata masih ada sedikit lanjutannya yang mengakhiri cerita ini dengan happy ending.
--------------------------------------------------------------------------
Epilog ini saya terjemahkan sendiri dari versi bahasa inggris nya secara kasar, harap maklum jika penulisannya kurang sempurna.
EPILOG
Sun Tiong-giok menghela napas memandang BWE Kim-soat yang tampak rapuh. "Aku telah berjanji pada Lamkiong Peng untuk membawamu kembali padanya"
BWE Kim-soat menunduk dan menggeleng lemah. "Lukaku sangat parah dan tidak mungkin tertolong lagi. Aku tidak ingin dia berduka ... " Napasnya lemah saat ia memaksakan diri untuk berbicara. "Berjanjilah padaku untuk menyambutnya dengan baik saat ia datang ke Kun-mo-to nanti!"
Sun Tiong-giok menghela napas lagi. BWE Kim-soat telah menulis surat kepada Lamkiong Peng dan mengatakan kebohongan besar bahwa dia pergi bersama Sun Tiong-giok ke Kun-mo-to. Hal itu dia lakukan karena tidak ingin Lamkiong Peng tahu bahwa dia sekarang sedang sekarat! Apakah Lamkiong Peng tahu bahwa tanpa BWE Kim-soat sebagai syarat pun Sun Tiong-Giok tetap akan menuntut Tokoh Tujuh Aliran Besar untuk mundur? Hal itu dikarenakan Sun Tiong-giok sangat membenci Yim Hong-peng dan Swe Thian-bang yang telah menyebabkan kematian delapan pengawalnya!
Sun Tiong-giok bertanya. "Apakah dia benar-benar akan menyusul ke Kun-mo-to?"
BWE Kim-soat tersenyum samar sambil memikirkan Lamkiong Peng. "Dia pasti datang... dia sangat keras kepala"
BWE Kim-soat mulai berjalan pergi sebelum menoleh kembali dan tersenyum paksa. "Selamat tinggal..."
Sun Tiong-giok sedih, ia belum pernah melihat ataupun mendengar tentang seorang wanita seperti BWE Kim-soat. Dia pergi karena tidak ingin Lamkiong Peng bersedih hati. Bagaimana cara menjelaskannya pada Lamkiong Peng saat ia datang ke Kun-mo-to nanti?
Tiba-tiba Sun Tiong-giok berbatuk darah dan jatuh tak sadarkan diri! Luka-nya tidak ringan! Ko Sat dan Wi Gan segera melompat untuk memapah tuan muda mereka.
Wi Gan mendesah.
Mereka ingin membawa BWE Kim-soat pulang ke Kun-mo-to untuk pengobatan tetapi Kim-soat sendiri tahu bahwa hidupnya hanya tinggal menghitung hari dan dengan membawa serta dirinya hanya akan memperlambat mereka dan kondisi tuan muda mereka yang semakin gawat!
Ko Sat menghela napas dan berkata. "Mari kita pergi!"
BWE Kim-soat berada dalam keadaan limbung dan sedang mencari tempat teduh untuk beristirahat. Kemudian perlahan-lahan ia mulai kehilangan kesadaran...
dia masih bisa mendengar Lamkiong Peng memanggilnya. "Kim-soat! Kim-soat!"
Dia tersenyum melamun dan bergumam."Peng cilik ... Peng cilik ..."
Tiba-tiba ia merasakan air mata menetes di wajahnya dan seseorang mencengkeram bahunya..
kedengaran suara itu semakin keras. "Kim-soat! Kim-soat! Bangunlah, ini aku!"
Dia perlahan membuka kelopak matanya dan tersentak melihat Lamkiong Peng sedang mendekapnya dan disampingnya berdiri Yap Man-jing!
Dia menggapai. "Kau ... benar-benar ... Peng cilik!" air matanya berlinang.
Lamkiong Peng berkata cemas. "Kim-soat, jangan bicara dulu."
Dia menyerahkan pil Sin-wan kepada Yap Man-jing dan berkata. "Man-jing, sekarang tergantung padamu!"
Mana dia boleh sembarangan memijat dada dan perut BWE Kim-soat, maka tugas itu diberikan kepada Yap Man-jing.
Yap Man-jing bersenyum gembira ketika dia melihat Lamkiong Peng telah menemukan BWE Kim-soat!
Air matanya pun bercucuran...
Lamkiong Peng sedang bersama Yap Man-jing ketika ia mendapat berita yang mengejutkan itu. dia langsung bertanya pada Ban Tat dimana terakhir kali bertemu BWE Kim-soat, lalu berlutut didepan Cui Beng-kui meminta pil Sin-wan untuk mengobati luka. Cui Beng-kui bukannya tidak mau memberikan pil ajaib itu, tapi ketika ia melihat Yap Man-jing saling berpegangan tangan dengan Lamkiong Peng sebelumnya, ia terkejut.
Maka dia bertanya. "Kau sudah punya seorang gadis yang cantik sekali disisimu, mengapa kau ingin membuatnya patah hati dan mencari yang lain?"
Mendengar ini, Yap Man-jing juga berlutut dan memohon. "aku harap Locianpwe sudi memberikan pil Sin-wan untuk menyelamatkan enci Soat!"
Asalkan Lamkiong Peng bahagia, dia akan merasa bahagia juga! Sampai ke ujung langit, ke empat penjuru bumi, ke ujung lautan, dia akan mengikuti Lamkiong Peng selamanya kemanapun dia pergi, sampai sang waktu berhenti.
Untuk pertama kalinya, orang tua itu mulai tersenyum dan ia bergumam. "Oh langit, apa itu cinta hingga membuat orang menderita karenanya... "
lalu ia menepuk bahu Lamkiong Peng dan menyerahkan pil itu kepadanya dan berkata. "Cepat pergi! Sebelum terlambat! caranya memakainya adalah..."
Lamkiong Peng mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya dan melompat pergi bersama Yap Man-jing.
-0000-
Satu tahun kemudian, dua wanita cantik yang tampak seperti bidadari turun ke dunia fana, bernyanyi dan tertawa bersama di danau Thay-oh dengan seorang pemuda tampan, mereka bernyanyi riang sambil bermain musik menggunakan genta emas Hou-hoa-leng. Benar, mereka adalah Lamkiong Peng, BWE Kim-soat dan Yap Man-jing.
Yap Man-jing tertawa malu-malu. "Ketika aku pertama kali tahu bahwa Ci Ti sebenarnya adalah pamannya Engkoh Peng, aku hampir pingsan saking kagetnya. Apalagi aku harus menghormat kepadanya mulai sekarang! "
BWE Kim-soat tertawa riang dan bertanya. "Entah di mana Tik Yang sekarang?"
Lamkiong Peng menjawab, "Saudara Tik bertekad untuk menandingi nama besarku. Atau ia merasa tidak layak untuk menjadi saudaraku. Jadi dia mengembara dengan kapal layar warna-warni nya. tapi ia seharusnya tahu bahwa aku tidak tertarik akan nama besar... "
Yap Man-jing memotong sambil tersenyum. "Dia mengatakan bahwa dia harus menandingimu dalam suatu hal! Tapi aku pikir itu hanya alasan agar dia bisa hidup bebas melanglang buana!"
BWE Kim-soat merenung sejenak sebelum ia berkata, "Dengan sebuah kapal yang mencolok dan awak yang hanya terdiri dari perempuan saja, aku kira dalam waktu singkat ia akan menjadi sangat terkenal di seluruh Kangouw. Terakhir aku dengar, orang kangouw sudah menjulukinya Ci-ih-ho (Bangsawan berbaju ungu) karena ia suka tampil dengan warna serba ungu. Jadi, setiap kali mereka melihat kapal dengan layar warna-warni, semua orang akan berseru lantang : Ci-ih-ho yang gagah telah datang!"
BWE Kim-soat sengaja berkata demikian untuk memancing tawa.
Lamkiong Peng dan Yap Man-jing tertawa bersama-sama.
BWE Kim-soat mulai bernyanyi lagi dan Yap Man-jing ikut bernyanyi juga.
Lamkiong Peng tampak melamun di iringi nyanyian mereka yang riang gembira sebelum akhirnya berkata. "Ci-hau-san-ceng telah kembali jaya di bulim, Tokoh Tujuh Aliran Besar juga sudah mengembalikan harta yang mereka curi kepada keluarga Lamkiong. Long Hui suheng dan Ih-hong suci telah berhasil meyakinkan Koh Kang untuk menyudahi dendam kesumat. Sekarang setelah semuanya beres, aku bermaksud untuk pergi ke Cu-sin-to menjenguk Hong locianpwe."
BWE Kim-soat tertawa lembut. "Tidak bisa, aku ingin pesiar ke Kanglam!"
Lamkiong Peng menyelak. "ke Cu-sin-to!"
BWE Kim-soat melirik Yap Man-jing dengan matanya yang berbinar. "Adik Jing, bagaimana menurutmu?"
Yap Man-jing tersipu dan dia tersenyum malu-malu. "Bagaimana kalau ke Hoasan?" Hoasan adalah tempat di mana ia pertama kali bertemu dan jatuh cinta pada Lamkiong Peng.
BWE Kim-soat tertawa mendengar Yap Man-jing. "Hoasan ... Hoasan ..."
Gunung Hoasan adalah tempat ia pertama kali mengenal Lamkiong Peng juga...
Lamkiong Peng mendengus. "ke Cu-sin-to!"
BWE Kim-soat tertawa dan berkata lembut. "Lihatlah adik Jing, dia bahkan belum setahun menikahimu tapi dia sudah berani menindasmu..."
Lamkiong Peng menghela napas. "Kim-soat... Kim-soat... Man-jing...Man-jing ..."
"Peng cilik ... Peng cilik ..."
"Engkoh Peng ... Engkoh Peng ..."
Tiga genta emas Hou-hoa-leng adalah benda berwujud yang mengikat mereka menjadi satu tapi cinta dan pengorbanan mereka adalah yang tidak berwujud dan tak terlihat.
~FIN~
Pengarang | Gu Long / Khu Lung |
---|---|
Tamat | Ya |
HitCount | 1.925 |
Nilai total | ![]() |
Baca semua komentar (8)
Tulis Komentar
#4 | ![]() |
javamedia
22 Agustus 2013 jam 8:31am
 
mungkin terjemahan Marquis jadi Bangsawan ? |
#5 | ![]() |
Duzel
22 Agustus 2013 jam 12:25pm
 
wah, ending yg bagus. kenapa ending yg di cersil terjemahan suhu Gan itu gak sampai tamat ya? |
#6 | ![]() |
zuae
22 Agustus 2013 jam 4:14pm
 
Hehh Legaa.. akhirnya happy ending.. |
#7 | ![]() |
zuae
22 Agustus 2013 jam 5:17pm
 
Mas broo, Pendekar Panji Sakti ada epilognya juga ya?? klo ad share k kta2 hehe, soalnya tu cersil endingnya bkin runyam hehe, |
#8 | ![]() |
rhuchubby
26 Agustus 2013 jam 12:46am
 
@javamedia : thanks ^.^ @zuae : ya memang sayang Pendekar Panji Sakti gk ada epilognya.. |