Home → Ulasan → Serial → Kisah Para Naga vs Bu Kek Kang Sin Kang
KISAH PARA NAGA DI PUSARAN BADAI VS
BU KEK KANG SINKANG
Oleh: REYNALDY
Tulisan ini dihadirkan bukan sekedar membandingkan kedua Cerita Silat ini,
tetapi sekaligus merupakan penghargaan atas lahirnya 2 karya hebat yang nampaknya
di tulis oleh orang Indonesia. Entahlah, apa mereka berlatar keturunan Tionghoa atau bukan,
tetapi betapapun niat dan minat mereka menuliskan Cerita Silat setting Tiongkok itu, luar biasa.
Mengikuti jejak Kho Ping Hoo yang diakui sebagai perintis dan guru besar di bidang itu.
Menghadirkan kedua cersil ini, karena keduanya sudah tamat. Paling tidak prolog dari cerita silat panjang
yang sedang dan akan dikerjakan kedua penulsnya: KKABEH dan MARSHALL. Tanpa mengesampingkan
tulisan lain, baik yang sedang ditulis dan yang sudah tamat, nampaknya kedua ceril ini menampilkan
gaya, plot, alur dan kenikmatan yang sama bagi yang gemar baca cersil. Meskipun, KKABEH dengan BKKSK nya, berbeda gaya dengan MARSHALL dengan KPNDPB. Tetapi, daya tarik dan kenikmatan mengikuti kedua cersil ini nyaris setara. Alur cerita yang mengalir, plot yang tertata rapih dan menghadirkan rasa penasaran yang sangat untuk membaca dan menyelesaikannya.
KKABEH dengan karyanya, mengikuti alur Gu Long, sebagaimana penulisnya KKABEH nampaknya memang mengidolakannya. Benar, dia ingin menghadirkan paduan gaya Jin Yong dan Gu Long, tetapi kekuatan dialog dan unsur misterius yang hadir, benar-benar dominasi kental khas Gu Long. Saya, ingin mengedepankan KKABEH sebagai pewaris Gu Long di jajaran penulis cerita silat baru bagi Indonesia. Lihatlah bagaimana tokoh utama BKKSK yang sebegitu misteriusnya dan bagaimana pengungkapan misteri berjalan sangat baik, perlahan tapi pasti, sampai kemudian baik tokoh utamanya maupun gurunya ketahuan meski tetap meninggalkan penggalan misteri yang lain. Dan, misteri ini, ditempatkan dalam sebuah keseluruhan yang kait mengait, mengalir dan enak untuk diikuti, baik teka-tekinya maupun alurnya. Dalam soal dialog dan misteri, maka KKABEH memang mengungguli KPNDPB. Panjang cersil yang sudah diselesaikanpun, sama panjang dengan KPNDPB, jadi layak disandingkan. Lebih menyenangkan lagi, sudah lahir penulis cersil lokal Indonesia yang menulis dengan gaya baru, bukan gaya SH Mintardja, bukan gaya Master Kho, tapi gaya sendiri dengan adaptasi gaya Gu Long. Selamat KKABEH, sungguh luar biasa.
MARSHALL dalam karyanya, meninggalkan kesan misterius seperti KKABEH. Nama tidak menggambarkan siapa mereka, jati diri mereka mungkin hanya 1-2 orang yang tahu di website ini. Tapi, keduanya meninggalkan guratan menyenangkan dalam menggores cersil karya orang Indonesia bersetting Tiongkok. Tapi, bila KKABEH menulis dalam gaya Gu Long, maka MARSHALL menulis dalam bahasa bertutur yang sangat kuat. Dekat-dekat ke Kho Ping Hoo dan juga sedikit (sama sedikitnya dengan KABEH) mengikuti alur yang dikembangkan Jin Yong. Dialognya kebih hemat ketimbang KKABEH, sementara unsur misteriusnya lebih gampang ditebak karena memang tidak disimpan penulisnya. berbeda dengan KKABEH yang memang menggungguli MARSHALL di segmen ini. Tetapi, alur, plot dan logisnya cerita dalam keterkaitan secara keseluruhan, berbanding setara dengan BKKSK, demikian juga dengan daya pikatnya. Bilapun ada yang lebih dari KKABEH, maka harus dikatakan MARSHALL membangun "perkembangan ilmu" dan suasana keramaian dan pertempuran yang sedikit lebih dibanding KKABEH. Perkembangan Ilmu adalah kekuatan utama MARSHALL dan ini melebihi kekuatan KKABEH.
Kedua karya awal penulis baru ini: MARSHALL dan KKABEH - dalam KISAH PARA NAGA DI PUSARAN BADAI dan BU KEK KANG SINKANG, menyiratkan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, judul keduanya sebenarnya kurang menarik. Perlu diganti yang praktis, tapi isinya sungguh memikat. Keduanya menampilkan plot, alur dan penceritaan yang mengalir baik, dan mohon maaf, mengungguli cerita silat lain yang tampil di indozone ini. Jika diterbitkan, keduanya pasti akan diserbu pembacanya dan mendapatkan penghargaan dari para pembacanya, karena memang nikmat dan menyenangkan diikuti.
Kedua, selain judul perlu diganti, juga harus ditunggu bagaimana edisi cetaknya dan bagaimana kelanjutannya. kedua cerita ini, seperti dihadirkan penulisnya untuk melempar rasa penasaran ke pembaca dan membuat pembacanya menunggu dengan setia. Dan bila memang begitu, maka keduanya sukses melakukannya. setidaknya bagi saya.
Ketiga, sudah hadir jajaran baru penulis cerita silat yang mewarisi dan melanjutkan usaha master Kho. Meski masih harus ditunggu konsistensi dan produktifitasnya. Tetapi, setidaknya, dahaga kehadiran cersil yang melanjutkan tradisi master Kho mulai terobati. Bagi para penikmat maniak cerita master Kho, pasti terhibur dengan lahirnya cersil karya kedua orang ini.
Keempat, baik edisi online maupun edisi cetak, pasti membuat cersil ini disambut hangat. Sayapun menunggu untuk membeli cerita ini, selain berkontribusi bagi dunia sastra cersil Indonesia, juga membantu agar kedua penulis lebih produktif.
Dengan kelebihan dan kekurangan yang saya sebutkan di atas, tidak ada salahnya untuk mengatakan, tanpa mengesampingkan penulis cersil lain, bahwa KKABEH dan MARSHALL menjadi penulis dengan karya awal terbaik sejauh ini. Terbaik dalam arti plot, alur dan kenikmatan yang dihadirkan ketika mengikuti serial ini. Karya lain, bukan kurang baik, tetapi saya memang secara subjektif memilih kedua karya ini sebagai yang terbaik sejauh ini.
Salam
REYNALDY
Nilai | ![]() |
---|---|
Kategori | Serial |
Negara | Indonesia |
Tahun | 2007 |
HitCount | 16.984 |
Baca semua komentar (21)
Tulis Komentar
#17 | ![]() |
JAWAD02
9 Oktober 2011 jam 9:52pm
 
1. 8 jurus lingkaran dewa karya cersil kategori "great" karya anak bangsa...... |
#18 | ![]() |
Garth
1 November 2011 jam 6:19pm
 
Cerita yang berkelas harus punya ciri khasnya sendiri, ciri khas yang membedakannya dari cerita-cerita lain yang sejenis. Mohon maaf tapi Bu-kek-kang-sinkang masih belum ada ciri khasnya. Ciri khas yang ada di Bu-kek-kang-singkang adalah ciri khas milik sang maestro Gu-Long bukan bung Kkbeh. Sebaliknya Kisah para naga dipusaran badai memang punya ciri khasnya sendiri, penuh dengan intrik-intrik rumit dan sambung menyambung seperti tiada habisnya, itulah ciri khas karya bung Marshall. Sebaliknya dari beberapa cersil yang sudah cahye baca di indozone, cersil-cersil berikut ini pun layak masuk dalam daftar karya yang bermutu tinggi dan punya kelas sendiri. Selain karena memang mempunyai kelebihan dalam jalan cerita yang bagus, tata bahasa yang unik, juga masih ada kelebihan-kelebihan lain lagi. Sengatan satu titik karya Gedongsongo. Tentu saja semuanya punya kekurangannya masing-masing, tapi itu hanyalah kekurangan-kekurangan kecil yang sepele dan mudah diperbaiki. Semoga dunia cersil di tanah air makin jaya, salam! |
#19 | ![]() |
kurotagusu
18 Agustus 2012 jam 1:08am
 
bu kek kang singkang udah selesai aku baca dan komentarnya adalah KEREEEENNN!!! menunggu bukunya kalo sudah ada..salut buat kkabeh |
#20 | ![]() |
sullamsyafar
24 Mei 2017 jam 9:35pm
 
Lanjutan Goresan di Sehelai Daun ada yang tau udah rilis apa belon? |
#21 | ![]() |
Jhonkeppo
21 September 2017 jam 5:07pm
 
Sayang nya masih banyak tulisannya yang belum rampung .... Smoga dilanjutkan... |