Tho Hoa To

HomeUlasanKomikTho Hoa To

tjamboek_berdoeri
7 April 2007 jam 6:28pm

Tho Hoa To dan Kiok Hoa To adalah nama poeloe² di antara Liok Kioe (Okinama dan Taiwan).
Satoe Pendekar Pedang Wanita Lu Soe Nio dibantoe satoe djongos setia (Lu Tek) dan satoe Padri Prempoean (Go In) telah berhasil Potong kepala radja ke tiga dari dinasty Tjeng (Yong Tjeng), selagi hendak poelang ke roemah entjim'nja di satoe hotel di San Hay Kwan telah djoempa Lauw Peng dan sobat²nja (kelompok patriot bangsa jang tinggal di poelaoe oentoek soesoen kekoeatan baroe.
Kerena tertarik aken ilmoe memanah dari para patriot terseboet tjerita membawa Lu Soe Nio keitoe poeloe goena menghilangken djedjak sebelom ia poelang ke roemah entjim’nja di Leng-ko-tak.
Satoe kawanan badjak laoet jang poenja dendem lama soedah goenaken tipoe kedji Tiauw Hauw Lee San (Pantjing matjan terpisah dari goenoeng), sekalipoen soedah di ingetken oleh Lu Soe Nio, Lauw Peng masih keras kepala, akibatnja benteng poeloe Kiok Hoa To jang soedah dibangoen 10 taon poenja lama haroes ditinggalken, masih oentoeg Lu Soe Nio poenja kepandean bisa basmi itoe kawanan badjak laoet.
Tjerita sanget menarik dan semanget patriot bangsa terasa kentel pada diri Lauw Peng sanget baek boeat peladjaran tjinta aken negri. Sekalipoen darah moesti toempah mengalir di solokan (*parit)
Koetiban:
Setelah di desek arhirnja Soe nio loeloesin……… Soe nio setelah oesapin itoe sedjata pindjeman dengen tersenjoem ia laloe mendjoera pada orang banjak sambil berkata: „maaf, maaf!”
Ia laloe angkat pedang mana dan berdiri oendjoekin gerakan pertama, lebih doeloe ia toesoekin itoe pedang goenaken ilmoe jang diseboet Tan-hong-tiauw-yang (Boeroeng hong madep matahari), berbarengan dengen itoe ia angkat kaki kanan'nja satoe tindak kedepan, ia poenja pedang dari djoeroesan dada di toesoekin ke depan hingga berobah mendjadi Hway-tiong-pauw-gwat (Empo (*gendong; panggoel) remboelan di badan), sekedjep kamoedian ia tetepken badan, kedoea tangan keatas sedeng doea kaki perlahan-lahan moendoer kebelakang, itoe pedang dari bawah menjabet keatas mendjadi apa jang dinamaken Hay-tee-tjhie-po (didasar laoetan ambil moestika)
Demikianlah sekedjeb ia berada di Timoer dengen madjoe satoe tindak dan pedang'nja poeterin kepala sebage djoega bergoeloeng'nja awan item, aken kamoedian ia pentang tangan kanan'nja dan itoe pedang dari depan menjamber liwatin moeka seperti djoega boeroeng alap² pentang sajap.
Madjoe moendoer keliatan'nja sebet (*gesit; lintjah ini ada bahasa Soenda) sekali seolah-olah naga sedeng ambil aer, dan tida lama perobahan tertampak mirip dengen matjan boewas bikin tergeter goenoeng, djoega seperti oeler kaget keloear dari roempoet.
Itoe koetika soedah tengah malem tida terdenger soeara apa², sampe paling belakang tjoema keliatan berklebat'nja (*menjamber; djoega bahasa Soenda) pedang dengen dibarengin sinar terang menjorot kian kemari beradoe dengen sinar'nja remboelan, hingga tida keliatan Soe Nio ada dimana.
Sampepoen pedang jang dimaenken Soe Nio tida keliatan, tjoema orang merasa berkasioer'nja (*bahasa Soenda; rasaken sepoinja) angin dingin menioep kemoeka masing², hingga boeloe badan di rasaken berdiri.

Doeh pinternja ini Kiam Hiap bikin tjerita demikian sekilas tentang Tho Hoa To. Plus pembatja lelaki aken di boeat iri dan moengkin aken terasa djengkel di mana saat Soe Nio nasehatin Lauw Peng!!!

Nilai 3 stars
Kategori Komik
Negara Indonesia
Tahun 2007
HitCount 3.512

2 komentar

icon_comment Baca semua komentar (2) icon_add Tulis Komentar

#1 avatar
ujangnujang 12 Januari 2010 jam 3:14pm  

salut,dengan komik indonesianya,.... tambah lagi donk...! :)

#2 avatar
00_liauw_loei_nio 1 April 2010 jam 11:15pm  

aahh, inilah baru cerita lama terasa aneh dan enak dibaca. mungkin awal itu mulai satra melayu pasar, tiong hwa. inilah yg disebut cikal-bakal satra melayu indonesia dan jadi sastra indon. ceritanya sangat singkat bah, mana jilid2 berikut ?