Home → Cerita Pendek → Galuh Mandala vs Agung Sejagat, Sunda Empire, Rakyat Nusantara
"Gawat, Ji!"
"Apalagi sih, Yo. Lu ngomong tu yang jelas. Jangan halu melulu," radang Panji yang kesal karena setiap dirinya akan istirahat Aryo selalu mengganggunya.
"Tiga kerajaan tetangga bergabung menyerang kita!" lapor Aryo.
"Hadeh, karena Galuh Mandala kaya sumber daya alam selalu menjadi incaran para penguasa tamak," keluh Panji.
"Gusti, Kerajaan Agung Sejagat mengirim 20.000 prajurit. Kerajaan Sunda Empire juga 20.000. Kerajaan Rakyat Nusantara hanya mengirim 10.000 prajurit. Total prajurit yang akan menyerbu kita 50.000," lapor Panglima Karembong Kayas.
"Matilah kita!" seru Aryo dengan wajah pucat.
"Yang mati tu kau, bukan kita," Panji kembali meradang.
"Gusti, seluruh pasukan Galuh Mandala sudah siaga dan siap berperang," lapor Euis.
"Kalian berdua atur strategi. Aku akan mandi dulu," kata Panji sambil berjalan ke kamar mandi.
"Mau perang aja pake mandi dulu," cibir Aryo.
"Biar wangi atuh, Aa. Eh, Aa juga belum mandi, kan? Ayo kita mandi!" kata Euis sambil menarik Aryo keluar...
***
Sejak Panji menjadi raja Galuh Mandala, usaha kudeta terhadap dirinya selalu muncul. Pemerintahannya pun selalu digoyang oleh pihak-pihak yang tidak senang pada dirinya. Penyerbuan terhadap Galuh Mandala bukan hanya dilatarbelakangi ketidaksenangan pada rajanya, tetapi dilatarbelakangi faktor lain. Sudah bukan rahasia kalau Galuh Mandala negara kaya sumber daya alam. Emas, besi, batu bara, minyak dan aneka kekayaan alam lainnya termasuk sumber daya ikannya yang melimpah ruah. Tidak heran Galuh Mandala selalu menjadi sasaran invasi para raja tamak dan para penjarah yang mencuri kekayaan alam.
Tiga kerajaan tetangga Galuh Mandala secara terang-terangan bergabung menginvasi Galuh Mandala. Motifnya sudah bisa diduga karena tergiur kekayaan alam Galuh Mandala yang melimpah ruah. Siapa pun akan tergoda menjadi milyarder. Tidak perduli cara apa pun dan harga yang harus ditebus yang penting tercapai. Invasi adalah cara cepat mengambil alih kekayaan suatu negara.
Galuh Mandala, sejak Panji Kertapati menjadi raja, tumbuh menjadi kerajaan adi daya. Di bawah Panglima Karembong Kayas, pasukan Galuh Mandala menjadi pasukan elit yang ditakuti musuh. Tak heran tiga kerajaan tetangga yang berambisi menguasai sumber kekayaan alam Galuh Mandala bergabung dan secara serentak menyerbu Galuh Mandala. Prabu Tata Sentosa (Kerajaan Agung Sejagat), Prabu Nasari Nasabang (Kerajaan Sunda Empire) dan Prabu Yuda Samanhuda (Kerajaan Rakyat Nusantara) menyadari kekuatan Galuh Mandala dan ketiganya sepakat bergabung. Tentu saja setelah menetapkan komposisi pembagian rampasan perang yang adil bagi mereka. Kekayaan alam Galuh Mandala walau dibagi tiga tetapi cukup untuk hidup makmur selama beberapa keturunan. Karena hal itu ketiga raja mengambil resiko menaklukan Galuh Mandala. Bagi mereka tak rugi mengorbankan nyawa ribuan prajurit karena akan terganti dengan kemakmuran...
Perbatasan Galuh Mandala - Sunda Empire...
Dua wanita perkasa berhadap-hadapan.
"Eling Reni. Urang teh sobat. Inget saha anu nulungan maneh waktu kulawarga maneh dirampok," kata Euis pada Reni Khoirani, sahabatnya yang kini menjadi senopati kerajaan Sunda Empire.
"Is, bareto jeung ayeuna beda. Urang aya di dua kubu anu beda. Urang jeung maneh ayeuna musuh. Jadi tong ngungkit-ngungkit jasa kolot maneh ka urang. Ayeuna urang tangtukeun saha anu masih keneh bisa nempo bijilna panonpoe isukan. Sok geura tatan-tatan. Kaluarkeun tah karembong anu jadi sanjata andeulan maneh," kata Reni sambil melepas cambuk yang melilit di tubuhnya. Bila Euis mendapat gelar Si Karembong Kayas, maka Reni berjuluk Si Cameti Saketi.
Euis menghela nafas. Dirinya tidak menyangka akan bertemu lagi dengan sahabat karibnya namun satu hal yang Euis sesalkan, dirinya bertemu lagi dengan Reni bukan sebagai sahabat, tetapi sebagai musuh karena mereka berada di dua kubu yang bersebrangan.
Di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua bisa berubah. Yang baik bisa menjadi jahat dan yang jahat bisa berubah menjadi baik. Teman bisa menjadi lawan dan lawan bisa menjadi teman. Karena itu ada sebuah ungkapan: "Cintai kekasihmu secara sederhana karena bisa saja suatu saat dia akan menjadi orang yang kamu benci. Dan bencilah musuhmu dengan sederhana karena bisa saja suatu saat dia akan menjadi orang yang paling kamu cintai."
Hidup memang diselimuti tabir misteri. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi esok hari. Waspada, hati-hati dan teliti. Dan yang terpenting jangan lupakan Tuhan.
Nantikan cerpen Panji berikutnya hanya di Indozone...
.
.
.
Pengarang | Nur S |
---|---|
HitCount | 233 |
Nilai total |