Z4 One: Zero Zero Zero Zero

HomeCerita PendekZ4 One: Zero Zero Zero Zero

Nurslamet
2 Februari 2021 jam 8:20pm

Prolog

Aku, Z4 One, adalah utusan Kaisar Quantum. Komandan Stasiun Angkasa Zetfour yang mengorbit di atas Planet Bumi pada koordinat yang telah ditentukan oleh Kaisar. Aku menyebutnya koordinat siluman karena berada di suatu titik lintas dimensi yang mustahil terpantau radar dari bumi namun bisa memantau dengan jelas apa yang ada atau terjadi di bumi tanpa diketahui penduduk bumi. Tugasku adalah meneliti, mempelajari dan apa saja yang berkaitan dengan ras baru yang menghuni planet Bumi setelah zero zero zero zero terjadi yang menghancurkan dan melenyapkan suatu ras yang setelah sekian waktu menghuni planet Bumi. Tugasku ini terkait dengan 'apa yang akan dilakukan Kaisar Quantum' berdasar hasil laporanku.

Ketika apa yang ada di bumi kembali ke zero zero zero zero, maka itu seperti bayi yang baru lahir. Seperti buku yang masih kosong. Kehidupan di bumi kembali ke awal. Ke zaman batu, purba atau apa pun istilahnya karena setiap satu ras penduduk bumi musnah maka akan ada ras baru yang 'turun', 'datang' atau 'muncul' menggantikan ras yang punah.

Ini adalah salah satu kisahku memantau ras baru penduduk bumi. Ras itu dikenal dengan nama manusia. Namun karena aku memasuki siklus tidurku, maka aku berpesan pada komputer super canggih stasiun angkasaku agar aku dibangunkan ketika zero zero zero zero ras manusia yang menghuni planet bumi sudah dekat atau di ambang kepunahan...

Stasiun Angkasa Zetfour...

"Z4 One! Z4 One!"

Aliran listrik tegangan rendah menyengat tubuhku membuatku terlonjak dan terbangun dari hibernasi. Aku segera duduk di tepi tempat tidurku yang hanya muat untuk satu orang. Kesadaran dan ingatanku dengan cepat pulih.

"Selamat datang kembali Z4 One. Semoga tidur panjangmu tidak membuat kamu lupa bahwa kamu pernah memintaku untuk membangunkan kamu ketika Zaman Akhir ras manusia sudah mendekati akhir," suara Z4X, komputer induk Stasiun Angkasa Zetfour.

"Berapa lama aku tidur?" tanyaku sambil bangkit dan menggerak-gerakan tubuh agar aliran darah kembali berfungsi. Walau aku hibrid generasi pertama dengan segudang kelebihan yang tidak dimiliki ras manusia biasa namun tidur lama telah membuat organ-organ tubuhku memasuki mode tidur dan hal itu tentu saja membuat tubuhku melemah ketika aku terbangun kembali dan untuk menormalkannya kembali aku harus banyak bergerak.

"Kamu sudah tertidur selama dua ribu tahun. Empat bulan. Tiga hari. Lima jam. Empat belas menit. Tiga detik," sahut Z4X yang membuatku melongo. Selama itukah aku tertidur. Sungguh waktu berjalan begitu cepat bila dibawa tidur. Tidak terasa dua ribu tahun aku tertidur. Dan itu artinya kehidupan di muka planet Bumi tentu sudah berbeda dengan dua ribu tahun yang lalu.

"Tahun berapa sekarang?" tanyaku.

"512 Quantum atau bila mengikuti penanggalan ras manusia di Bumi sekarang tahun 2021 Masehi," sahut Z4X.

Sejenak aku terdiam. Terakhir kali aku terjaga di tahun masehi 0020. Kala itu kehidupan di muka Bumi baru saja memasuki era baru. Setelah era yang dikenal umat manusia sebagai zaman prasejarah atau sebelum masehi berakhir, maka penanggalan manusia memasuki penanggalan masehi.

Penanggalan masehi adalah yang paling banyak dipakai dan dikenal luas diantara ras manusia. Namun sebenarnya banyak sistem penanggalan yang dipakai ras manusia. Setiap suku bangsa dan etnis memiliki sistem penanggalan sendiri, bahkan jauh sebelum penanggalan masehi lahir. Namun karena ruang lingkupnya dan pemakainya terbatas pada kalangan tertentu, sistem- sistem penanggalan itu kalah populer dengan sistem penanggalan yang dipakai sekarang.

Zaman prasejarah, ras manusia menyebutnya begitu, adalah penamaan yang kurang tepat menurutku karena pada zaman sebelumnya di muka planet Bumi sudah ada ras yang memiliki peradaban maju melampaui peradaban yang ada sekarang. Namun karena zero zero zero zero mereka musnah dan lenyap dari muka bumi bersama peradabannya. Sisa-sisa peninggalan ras mereka dan peradabannya yang tidak musnah menjadi fosil dan artefak yang menjadi misteri bagi ras baru yang menghuni atau menjadi penduduk bumi setelah mereka.

Zero zero zero zero (ada juga yang menyingkatnya Z4 atau Empat Nol) adalah istilah yang dipakai Kaisar Quantum untuk istilah siklus waktu kehancuran atau kepunahan suatu ras yang menghuni planet Bumi. Zero zero zero zero suatu ras bervariasi. Ada yang seribu tahun, ada pula yang puluhan ribu tahun berdasar penanggalan yang mereka pakai. Karena rentang waktu penanggalan tiap ras berbeda-beda (meliputi detik, menit, jam, hari dan seterusnya) maka Kaisar Quantum menciptakan sistem penanggalan sendiri yang didasarkan pada partikel atom, molekul, cahaya, dimensi hampa dan elemen alam semesta lain yang rumit namun hasilnya waktu yang ditemukan Kaisar Quantum sangat akurat dan bisa digunakan di alam semesta dan menjadi waktu pemersatu semua perbedaan waktu dan penanggalan di berbagai planet, tata surya dan galaksi.

"Kapan zero zero zero zero akan kembali terjadi?" tanyaku.

"Sistem kuantum kita masih menghitung dan memprediksi kemungkinan zero zero zero zero ke XX terjadi. Berbagai data yang telah diambil dan digali sedang diolah. Namun dari hasil analisa sementara kemungkinan sudah dekat. Karena itu aku membangunkan kamu," jawab Z4X.

Aku menghela nafas. Setiap ras pasti ada akhirnya. Begitu pula ras manusia yang mendominasi permukaan planet Bumi. Kehancuran atau kepunahan massal suatu ras bisa disebabkan berbagai hal. Namun secara garis besar bisa dibàgi menjadi tiga penyebab: Alam, diri mereka sendiri dan faktor X atau faktor yang di luar nalar dan tidak diketahui.

Faktor alam kerap menjadi pemicu kepunahan suatu ras. Bencana alam, begitu ras manusia menyebutnya meliputi empat elemen, air, api, tanah dan angin plus elemen dari angkasa luar seperti meteor, asteroid dan yang lainnya.

Faktor kedua, diri mereka sendiri meliputi perang, senjata kimia dan biokimia, senjata virus, nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya yang mereka ciptakan juga kerusakan alam akibat tangan-tangan mereka yang menyebabkan hilangnya keseimbangan kosmis dan merusak pelindung atau perisai alami planet Bumi.

Planet Bumi adalah planet tercanggih di alam semesta yang dilengkapi pelindung alami super canggih tidak terlihat. Hanya sedikit pelindung alami planet Bumi yang diketahui ras manusia. Salah satunya yang mereka kenal dengan nama lapisan ozon.

Bicara tentang lapisan ozon, aku jadi teringat pada Pangeran Ozon, salah satu putra Kaisar Quantum, yang telah melakukan tindakan heroik melindungi Planet Bumi di masa lalu, masa-masa awal terbentuknya planet Bumi dimana waktu itu ras yang menghuni planet Bumi adalah ras jina dan ajajil yang pada akhirnya berperang hingga planet Bumi yang baru terbentuk nyaris meledak. Namun beruntung Kaisar Quantum mengutus salah satu putranya yang bernama Pangeran Ozon (ada yang menulisnya Ozone). Kisah lengkapnya kapan-kapan aku ceritakan.

Faktor ketiga yang menjadi sebab musnah dan punahnya ras penduduk bumi adalah faktor X atau faktor yang tidak diketahui yang muncul di luar nalar dan prediksi. Faktor ini ada juga yang menyebutnya 'Murka Tuhan', azab, Kuasa Ilahi dan istilah lain yang merujuk pada Sang Pencipta 'langsung'. Ras penghuni bumi yang terkena azab atau murka Tuhan bisa lenyap dan musnah seketika dengan sebab yang tidak diketahui.

Z4X kemudian melaporkan data-data yang telah dihimpunnya selama dua ribu tahun beserta analisa dan prediksinya. Semua analisa dan prediksinya mengarah pada satu kesimpulan: zero zero zero zero ras manusia sudah dekat...

Sekian

Kota Air, 2 Februari 2021.

Pengarang Nur S
HitCount 1.220
Nilai total rating_0

Belum ada komentar

icon_add Tulis Komentar