Azalae menulis:
Contoh pertama: penyelesaian masalah perselisihan dua negara
1. tetap berusaha berunding meskipun tidak ada kepastian kapan bisa berhasil. sementara terjadi pengeboman dan saling terror (bomb bunuh diri, sniper, penculikan, penyiksaan, etc etc). yang akhirnya memakan korban banyak (misal tiap hari jatuh 100 korban jiwa).
2. langsung perang dan pasti selesai cepat (anggap aja satu negara jauh lebih kuat). dalam waktu setaon negara yang lebih lemah pasti takluk total dan keadaan kembali damai tentram (ala german dan jepang setelah ww2).
contoh kedua: misal seluruh dunia bisa aman, tentram, damai, makmur, ga ada penyakit, pokoknya perfect. tapi untuk mencapai ini harus mengorbankan anggap aja 1/5 manusia (sekitar 1,000,000,000 jiwa).
1. setuju
2. tidak setuju
contoh 1 : pilihan 2. toh kalo 1 sama aja ada bom2an & saling teror, mendingan langsung aja perang. soalnya pilihan 1 bertele-tele & memperpanjang penderitaan
contoh 2 : pilihan 1. toh pasti banyak juga orang yang ga pengen hidup tapi takut bunuh diri. bagi yang pengen mati, biarin aja dikorbankan sekalian. yang niat hidup & berpotensi harus diselamatkan. tapi kok banyak banget ya.... 1/5 