gua ga bilang itu dosa tapi emang tidak normal kan. masa sekarang gay dibilang normal?
- sebenarnya apa sih yang kita anggap normal ? Yg kita anggap normal adalah semua yang diterima oleh byk orang. Berhubung jaman sekarang, nilai2 moral masih berpegang kalo gay itu salah/dosa, maka jadilah gay abnormal. supposed, 300-400 thn akan datang populasi gay = 1/3 populasi bumi, mungkin saja gay dibilang normal and jenis kelamin bakal dibagi 3, laki, perempuan, plus gay.
balik ke masalah genetic, memang mungkin (blom pasti loh) ada unsur yang bisa mendorong ke homosexual. unsur mendorong itu seperti cowo punya sifat feminim dan cari lawan jenis yang maskulin. ga ada unsur kaya binary switch straight or homosexual. jadi bukan berarti 100% pasti jadi homosexual. lingkungan dan pengalaman bisa mendorong ato menghalangi. juga orang straight bisa akhirnya ikutan homo kenapa sebaliknya tidak mungkin?
- orang yg straight bisa jadi homo terjadi karena proses trauma atau sejenisnya, dan terjadinya proses itu bukan karena dia berusaha biar dia jadi trauma dan jadi homo pada akhirnya. Gitu juga gay, kalo seandainya dia bisa jadi straight, perlu sesuatu extraordinary coincidence in his/her life buat dia jadi straight, sesuatu yang mungkin tidak bisa di simulate kayak physiotherapy.
faktor paling besar adalah usaha dan tindakan. orang yang dilahirkan punya suara jelek kalo latihan keras bisa jadi penyanyi bagus. sakit2an bisa jadi atlet dunia.
- se logic2 nya orang percaya kalo nasibnya ditangan diri sendiri, tidak dapat dipungkiri kalo tidak selamanya usaha yang giat paid off seperti yang kita harapkan. Kadang kala faktor luck/nasib juga berpengaruh. anyway, nggak ada hubungannya dengan topic,cuman pingin point out aja.
btw, setau gua binatang ga ada yang homosexual. hmm aneh kan kenapa anomali ini cuma ada pada manusia.
- nggak 100% yakin kan kalo binatang nggak ada yang gay ? gimana mo tau kalo binatang gay apa nggak, mereka nggak bisa teriak kayak manusia kalo mereka gay, perlu diperlakukan sama dengan mahluk bukan gay.
gua ga setuju. dipikir kaya gimana juga emang ga normal. bishop sebagai panutan banyak orang harus bisa dihargai dan dipanut.
- satu-satunya point yang gue setuju, karena jadi panutan makanya bishop harus looks perfect from outside. Tapi kebanyakan kasus yang terjadi, bishopnya baru ketahuan gay setelah dia sudah mengabdi selama puluhan tahun tanpa cela, sudah banyak membantu umat, pokoknya udah byk bantu orang deh, and akhirnya semua pengabdian yang dikerjakannya langsung nggak berarti setelah dia ngaku kalo dirinya gay. is it fair ? ( disini gue liatnya dari sisi kemanusiaan, bukan sebagai penganut agama)
kalo semua dimaklumi dengan berbagai alasan convenient, lama2 diangkat pope suka maen ce (or co, or binatang
) punya harem ribuan, suka bunuh orang, agak gila gimana hayo. masa ntar alasan yah emang dilahirkan kaya gitu, dan orang gila juga masih termasuk manusia dan bukankah Tuhan mencintai semua manusia. wahhh kacau lah.
- Oh come on, nggak mungkin bakal se extreme itu, kalo seandainya hal itu bener2 terjadi, berarti beastiality, gang bang or whatever they say, or any twisted thingy u mention above udah diterima secara umum dan dianggap normal. mungkin didaerah pedalaman afrika membunuh suku laen dan makan dagingnya dianggap normal, Jadi nggak heran donk kalo pemimpinnya juga pembunuh dan kanibal. Jadi semuanya tergantung nilai2 yang diterima masyarakat luas, jadi pada dasarnya nggak ada kebenaran yang mutlak, yang ada yang banyak yang menang.