prameswara menulis:
jelas logikanya..
kita jual minyak dengan harga tinggi, kemudian beli ...

No offense, tapi semua itu bukan jawaban, justru itulah pertanyaan2nya.
Kenapa kita bisa jadi importir minyak? Kenapa bisa ekspor kalau kita sendiri butuh? Kalau ekspor kenapa hasilnya masih tidak cukup? Bagaimana perhitungannya sehingga dibilang produksi kita (bila tidak diekspor) tidak cukup untuk konsumsi nasional? Kenapa APBN bisa defisit bila masih banyak dana yang belum terpakai, dsb - dsb - dsb...

Dari perhitungan beberapa ekonom (neraca perhitungan mereka juga ditampilkan secara umum lewat surat kabar dan tv) bahwa yang terjadi justru menunjukkan produksi kita cukup. Jika memang defisit, tolong jelaskan bagaimana cara hitungnya dan kenapa bisa begitu.

Kita jadi sukar terima begitu saja bila pemerintah (plus pertamina) bilang defisit & rugi dan bla dan bla dan bla tanpa jelaskan bagaimana perhitungannya sementara para analis profesional moderat bisa menunjukkan perhitungan mereka. Tidak minta banyak kok, dan tidak perlu pakai alasan/logika aneh2 & berbelit2, cukup transparansi saja. *ding* ding *ding*