this is an excerpt from the prophet or sang nabi written many years ago, it's kinda poetry, kinda narrative. it may touch you.
apabila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya, meski jalan yang akan kalian tempuh terjal dan berliku.dan pabila sayap2nya merengkuhmu, pasrahlah serta menyerahlah, meskipun pedang yang tersembunyi di balik sayap itu akan melukaimu. dan jika dia bicara kepadamu,percayahlah, walauucapannya memebuyarkan mimpimu, bagai angin utara memporak-porandakan petemanan. sebagaimana ia menumbuhkan kuncup dedaunanmu, maka ia juga memotong akar2mu.
sebagaimana dia membubung,megecup puncak2 ketinggianmu, membelai mesra ranting terlembut tang bergetar dalam cahaya matahari, demikian pula dia menghunjam ke dasar akarmu, mengguncang2nya dari ikatanmu dengan tanah.
bagaikan butiran2 gandum kalian diraihnya. ditumbuknya sampai polos telanjang. kalin akan dilindasnya agar terbebas dari kulit luarmu. digosoknya, sehingga menjadi putih bersih, diremas2nya menjadi bahan yang mudah bentuk. dan akhirnya kalian akan dipanggangnya di atas api pensucian, laksana roti suci yang dipersembahkan pada pesta kudus Tuhan.
demikianlah sifat cinta kepada diri manusia, supaya kalian pahami rahasia hati, dan kesadaran itu akan menjadikan kalian sebagai hati kehidupan. namun jika dalam kecemasan hanya ego dan kesenangannya yang kalian cari dalam cinta, maka lebih baik kalian menutup tubuh dan menyingkir dari penempaan, memasuki dunia tanpa musim, di mana kalian dapat tergelak tanpa tawa, dan menangis tanpa air mata.
cinta takkan memberikan apa2 pada kalian, kecauli keseluruhan dirinya, dan ia pun tidak akan mengambil apa2 dari kalian, kecuali dari dirinya sendiri. cinta tidak memiliki atau dimiliki, karena cinta telah cukup untuk cinta.
apabila kalian mencintai, janganlah berkata: "Tuhan ada di dalam hatiku," tapi sebaliknya kalian merasa:" aku berada di dalam Tuhan." dan juga jangan kalian mengira bahwa kalian dapat menentukan arah cinta, karena cinta apabila telah menjatuhkan pilihan pada kalian, dialah yahg akan menentukan perjalanan hidup kalian.
cinta tidak punya hasrat selain mewujudkan maknanya sendiri. namum jika kalian mencintai disertai berbagai hasrat, maka wujudkanlah dia demikian: meluluhkan diri, mengalir bagaikan anak sungai, yang menyanyikan lagi persembahan malam, mengenali kepedihan kemesraan yang terlalu dalam. merasakan luka akibat pengertianmu sendiri tentang cinta: dan meneteskan darah dengan rela dan sukacita. bangun fajar subuh dengan hati seringan awan, menyukuri hari baru penuh sinar kecintaan. istirahat di terik siang merenungkan puncak2 getaran cinta, pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada- kemudian tidur dengan doa bagi yang tercinta dalam hati, dan sebuah nyanyian puji syukur tersungging senyum di bibir.
things might have changed since then but he's sure been there!
hope it helps your insight.