he he saya pikir loncatan waktu serta langkah masih relevan karena bukan berarti dengan jalan darah yang terbuka terus sakti mandraguna.
Langkah yang diambil cukup realistis ketika pertama kali berhadapan "musuh" adalah "orang sendiri" dengan tingkatan dari bawah keatas sehingga menambah pengalaman yang bertingkat dan tentunya penguasaan lapangannya juga masih terbatas.
Lalu bagaimana selanjutnya ketika berhadapan dengan Tiong Fa, apakah akan kalah begitu saja, atau mendapatkan teknis kecepatan memulihkan tenaga he he semua terserah kepada Sang Penulis he he saya juga menunggu cerita selanjutnya, terima kasih sebelumnya.