Post-6937

Post 7 dari 32 dalam Table Manner

HomeForumGeneral discussionsTable MannerPost-6937

#7 avatar
andrea7974 21 Mei 2004 jam 10:18am  

Temujin menulis:
Exactly, you are contradicting yourself. First you mentioned Confucius, which represent Chinese in general, including Chinese diaspora, thus only applies to Chinese or anyone who follow Confucianism. But then you mentioned that table manners are different in different places.

And by the way, 'slurping' is allowed in Italian dining.

aku tahu slurping allowed in Italian dining pada jaman sebelum era globalisasi spt sekarang. Dalam tradisional Italian dining, memakai sendok utk ambil spaghetti juga masih diijinkan kok, atau memutar spaghetti dengan mengangkatnya. Tapi itu pada jaman dimana belum ada pengaruh dr luar yang mengatakan kalau slurping itu tabu.

Sekarang pada jaman seperti ini..rasanya semua orang di belahan dunia manapun juga akan mengatakan kalau slurping adalah hal yang tabu.. bahkan di kampung pelosok di Indo pun org akan menganggap itu tabu.

Aku tidak mengatakan table manner tidak penting. Tapi menghina orang yg menghina orang lain yang tidak mengerti table manner, adalah lebih kasar dan lebih tidak sopan dari pada orang yang tidak mengerti table manner.
Dosa apa yg dilakukan 2 cewek itu, sehingga ia dibuat bahan ketawaan seperti itu? Andai dia gak suka atau gak pernah makan Italian food apa dia harus disalahkan?
Memang kalau orang yang mengerti dan melihat hal itu akan menganggap lucu. Tapi kalau emang dia gak tahu mau diapakan?

Sama seperti aku pernah bareng2 dinner sama orang yang tidak pernah makan masakan jepang. yang ada dia berkata kepada pelayannya kenapa menghidangkan ikan yang belum dimasak gitu di meja. Honestly semua yg di meja termasuk aku juga mau ketawa melihat dia. Tapi apa layak orang spt itu ditertawakan? Dia tdk pernah tahu sashimi, sushi, dll..seumur2 tahunya masakan Indonesia yang matang dan digoreng kok!

Saat jaman post modernism spt ini memang penting bagi orang untuk tahu dan mengerti other culture untuk meng-apresiasi kebudayaan lain. terutama juga karena pesatnya arus globalisasi dan internasionalisasi. Tapi again, tidak bisa dong judge orang karena mereka lambat dalam merespon hal2 spt itu!

Kalau ada orang yang tidak tahu..bukannya sebaiknya kita memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dari pada sekedar mentertawakan dan menghina mereka?
sekali kata Confucius "Orang gentleman akan membantu orang lain untuk tumbuh maju!" dan bukan mencela saja -- yg terakhir kata2 dr aku..bukan dr Confucius.