Post-9101

Post 289 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.Post-9101

#289 avatar
Azalae 30 Juli 2004 jam 8:22pm  

[...] <-- buat yang bingung, biasanya kalo kita mengutip sumber tapi tidak lengkap, bagian yang dipotong ditandai dengan ini.

'Catatan Akhir Song Selatan', oleh Tze Ja Lah, halaman 378

Informasi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi setelah 'Pertempuran Lima Beruang' kurang jelas. Hasil interview dengan beberapa tokoh yang ikut serta membuahkan hasil yang berbeda. Tertulis bahwa rombongan yang dikenal dengan nama F4(*1) dan seseorang atau sesuatu yang bulat (*2) ada di daerah kejadian.

[...]

Di bawah ini adalah hasil dari penuturan beberapa tokoh.

[...]

*1: Untuk keterangan lebih lanjut baca 'Taman Bunga Yang Dijatuhi Batu Dari Langit' oleh Tzetze Ou Lang
*2: Beberapa sumber mengatakan penjelmaan roh panda, sumber lain raja beruang, sedangkan satu2nya sumber resmi adalah catatan istana oleh para koki tentang pesta besar untuk merayakan perginya pencuri makanan.

Halaman 379

[...]

bluenectar

[...] mencari Jamur Pa It, yang diperlukan oleh pendekar Dewi [...] hanya ada di puncak Go Bi. [...] Akhirnya memang berhasil menemukan dan keesokan harinya memulai perjalan pulang.

Mengenai bagaimana kejadiannya saya tidak ingat banyak. Beberapa hari setelah pertemuan dengan beruang (*1) tiba di sebuah rerimbunan semak. Di sana saya melihat jamur yang mirip dengan deskripsi.

Baru saja saya memetik beberapa tiba2 terdengar jeritan dari sebelah kiri. Ketika menoleh saya dapat melihat sesuatu melayang menuju saya. Tentu saja saya sudah bersiap untuk menghindar. Tapi tiba2 terasa ada seseorang dengan cepat mendekat dari belakang. Sekitar saya menjadi gelap seperti tertutup sesuatu yang besar.

Sayangnya blom sempat memeriksa, sebuah benda menimpa saya. Mungkin senjata rahasia atau batu besar atau tenaga dalam tingkat tinggi. Waktu itu saya tidak siap dengan serangan rahasia dari dua arah jadi yahhh pingsan.

Beberapa jam terbangun di penginapan.

*1: Sekarang dikenal dengan 'Pertempuran Lima Beruang di Puncak Go Bi', baca 'Legenda dan Cerita Anak' oleh Lau Ling

Halaman 380

Azalae

[...] liat sih bluenectar jongkok mengambil sesuatu. Musuh ternyata mengikuti sampe ke Go Bi. Benar2 licik menyerang tiba2 sangat tidak jantan. Mereka melempar sesuatu, kayanya tongkat maut yang diolesi racun mematikan. Bluenectar masih tidak sadar waktu benda itu melayang dari kirinya. Langsung saya melompat untuk melindungi.

Ribuan musuh mengerumuni membawa segala jenis senjata! Sekali pukul jatuh sepuluh eehhh tapi masih banyak aja.

Mereka benar2 licik memakai senjata rahasia untuk menjatuhkan saya. Tapi banyak sudah yang telah terkapar. Buktinya kita semua selamat. Untung ada saya di situ. Akhirnya biarpun saya ... mmm ... yah ... jatuh pingsan juga sih, tapi ini gara2 mereka lick loh! Dan saya sendirian sudah menghajar puluhan. Bukan. Ratusan! Yah pokoknya sudah sedikit jumlah mereka sampe akhirnya biarpun saya kena pukul juga kita bisa lolos.

Mereka itu benar2 biadab. Saya bangun penuh dengan luka memar. Rupanya orang sudah tak berdaya pun masih diabuse. Tapi saya bukan tak berdaya loh. Biar dalam keadaan tidak sadar, tenaga dalam masih melindungi. Orang lain pasti tidak bisa selamat.

[Perlu dicatat sepanjang interview penulis kesulitan mendengar ucapan tokoh ini. Dikarenakan penuhnya mulut sang pendekar dengan makanan. Memang kurang baik interview sambil makan tapi kalo tidak disediakan pendekar Azalae menolak memulai cerita.]

Halaman 381

RDAK

Cathy pergi ke semak2 [...] saya menunggu duduk2 bareng Sephia [...] Azalae berdiri dan pergi nyari Bluenectar yang memeriksa di Utara.

Beberapa saat kemudian terdengar suara ribut dari utara. Kita berdua ke sana untuk memeriksa. Yang kita temukan malah Bluenectar dan si bulat (*1) enak2nya tiduran. Mau saya jewer buat pelajaran tapi ternyata mereka pingsan. Oiya anehnya juga Azalae di atas Bluenectar jadi kayanya dia menimpa Bluenectar pingsan sampe kegencet di bawah.

Di dekat mereka ada beberapa Jamur Pa It. Khawatir mereka keracunan dengan cepat kami bawa kembali ke penginapan di kaki gunung. Cowo jaman sekarang emang ngerepotin.

*1: Tampaknya menunjuk pada pendekar Azalae.

Halaman 382

Sephia

[...]

Duh berat sekali. RDAK sih enak cuma ngangkat Bluenectar. Lah saya kejatahan ngangkat Azzy. Mana mungkin sih!

Yang akan saya katakan setelah ini jangan ditulis yah.(*1)

Sebenernya karena sebel saya tendang pantat Azzy. Hihihi. Ga keras sih. Tapi mungkin karena postur tubuh ato karena emang karena di atas gunung jadi tanah agak miring, ehhh dia malah menggelundung.

Awalnya saya terkejut dan mau menghentikan tapi kok jadi gampang yah. Kan tujuannya bawa dia ke desa di kaki gunung. Hihihi ya udah sekalian deh biarin.

Kita(*2) sepakat ga kasih tau sapa2 hihihi.

*1: Penulis sengaja menyetujui saja tapi segala sesuatu harus ditulis biar catatan sejarah lengkap.
*2: Sephia dan RDAK.

Halaman 383

Cathy

Duhh Go Bi rupanya penuh hidung belang. Kan saya ninggal bentar mau umm .... (*1) Pokoknya lagi itu tau2 ada orang ngintip hiiiiiii. Untung Shiro tanggap langsung dia gigit. Sampe dia jerit2! Rasain!!! Duhhh dia maen lempar. Masa Shiro manis dilemparin kayu sih. Puluhan dahan kayu melayang ke sana sini.

Untung ga ketemu saya. Coba ketemu abisss dehhh!

Abis saya itu balik ternyata udah pada kabur semua. Sephia, RDAK, Bluenectar, Azalae. Ilang semua. Saya cari sampe lama ga ketemu ya udah balik ke penginapan. Ehhh ternyata di sana semua. Dasarrrr!!!

*1: Pendekar Cathy tidak melanjutkan tapi penulis menebak ia ingin buang air kecil.

Halaman 384

Seorang penebang kayu yang tidak ingin namanya disebut

Oh iya saya masih ingat hari itu. Gimana bisa lupa! Liat ini! (*1)

Ini bekas gigitan srigala sialan! Saya waktu itu seperti biasa ke gunung mau nebang pohon. Ada daerah khusus yang saya biasanya pergi karena kayu di sana kuat tapi ringan jadi enak bawa pulangnya.

Lagi saya nebang kayu ada suara dari semak2. Di sana ada banyak ular jadi saya periksa.

Eehhh ternyata srigala! Buset gedenya bukan maen. Untung saya jago silat bisa menghindar.

*1: Ia menunjukkan beberapa bekas gigitan di daerah ... sekitar daerah pribadi.