SMARADHANI

HomeForumKomentar BacaanSMARADHANI

Komentar untuk SMARADHANI


#1 avatar
taruna 18 April 2007 jam 3:49pm  

saya belum baca jalan pedang, tapi tulisan ini menarik sekali untuk dicermati. saya pikir variasi tulisan dan gaya menulis sangat penting di forum ini, sehingga saya mengharapkan tulisan ini dapat terus dilanjutkan. thanks.

#2 avatar
akbar_y_putera 18 April 2007 jam 5:49pm  

nop saya nggak suka tulisa ini,

#3 avatar
danniel_son 19 April 2007 jam 8:29am  

:) Saya baca cerita ini, ternyata sangat menegangkan. Saya kagum dengan kemampuan anda dalam menulis cerita ini.

#4 avatar
soman3 19 April 2007 jam 11:14am  

terlalu dipaksakan,...

#5 avatar
danivn 19 April 2007 jam 1:59pm  

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, maka pada Kamis 18 April 2007, pukul 14:00 SMARADHANI saya tarik dari page ini.

Berdasarkan masukan, skor adalah 50:50. Saya akan segera putuskan apakah JALAN PEDANG akan menampilkan wanita dan wanita seperti apa yang akan tampil di JALAN PEDANG.

Terimakasih atas masukan dan saran yang diberikan.

#6 avatar
fary 19 April 2007 jam 4:40pm  

Bung Dani, menurut saya cerita ini tak perlu 'out'. Apalagi penggambarannya tidak terlalu vulgar, kendati memang terasa aneh ada cerita erotis yang puitis. Kata-katanya memang tidak serapih Jalan Pedang, namun karakterisasi Smaradani ini lebih kuat. Proses pergulatan batin tokoh utama yang awalnya rapuh karena ditinggal kekasih higga dia menjadi 'elang' cukup masuk akal. Pergantian adegannya juga cukup bagus. Tapi ending cerita menurut saya agak dipaksakan. So, saya tunggu karakter perempuan di Jalan Pedang....

#7 avatar
nein 19 April 2007 jam 7:16pm  

Kenapa di-"out"? Saya malah belum sempat baca :( (kebiasaan nunggu sampe panjang baru dibaca, eh malah telat)

Jika memungkinkan ditampilkan kembali, please!!. Terima kasih sebelumnya.

#8 avatar
Wandi 19 April 2007 jam 7:19pm  

saya sepakat dengan fary, tulisan ini jangan di 'out', karena begitu kaya dengan kata dan nuansa, bisa jadi alternatif bacaan, dan referensi yang sangat menarik dicermati... pertahankan gaya yang spertinya sudah jadi unik milik anda ini...

#9 avatar
danivn 20 April 2007 jam 6:44pm  

1. Buat yang gak suka tulisan ini saya pahami betul, beberapa pembaca pasti merasa “offended” dengan tulisan erotis. Oleh karenanya SMARADHANI hanya saya munculkan sejenak pada situs yang sifatnya umum seperti ini. Walaupun begitu, wanti-wanti sudah saya pesan bahwa rattingnya dewasa++

2. Untuk farry-heng, danniel_son, wandi, dan beberapa lainnya via Japri, terimakasih. Walau kita tidak saling kenal, sepertinya selalu men-support tulisan-tulisan saya.

3. Untuk nein dan beberapa yang meminta tayang ulang via Japri, mohon maaf, tulisan ini memang tidak panjang, hanya terdiri dua bab. Waktu tayang hanya 24 jam. Saya akan pertimbangkan untuk menayangkannya kembali apabila congkoan situs ini mengijinkannya.

4. Kembali buat fary-heng, JP awalnya dimaksudkan sebagai sampel pendekatan lain dalam menulis cersil sebagaimana thread di milis Tjersil. Tapi saya tergoda untuk mengembangkannya. Sementara SMR adalah sampel untuk penggambaran tokoh wanita akibat diskusi JP.

5. Ending SMR memang agak maksa karena saya putuskan berhenti dan gak pengen terpancing seperti JP. Tapi, dengan ending SMR (bab 2) yang seperti itu, saya punya peluang untuk melanjutkan kisahnya entah kapan :)

6. JP saya akui kata-katanya memang lebih rapih ketimbang SMR karena JP saya tulis bab per bab, tidak ada ketergesaan. Sebaliknya SMR langsung saya tuntaskan penulisannya. Selain itu, saya memang bereksperimen: coba mengunakan alinea dan kalimat yang lebih panjang daripada JP yang alieanya bahkan ada yang semata terdiri dua kata, misalnya:

Merah. Darah.

7. Ketika menulis JP saya berpikir bahwa jarang cersil ditulis dengan ”aku”, maka itulah yang saya tulis. Kemudian berkembang karena ditantang: kenapa aku-nya bukan pedang? Waaa, menarik juga. Tapi saya kadung menulis JP yang aku-nya adalah si Pedang Karat. Maka, saya berpikir lagi: gimana kalau ”aku” dan ”saya” muncul dan duel bersama?

8. Karakterisasi tokoh SMR, karena memang ingin segera saya tuntaskan dalam 2 bab, maka lebih jelas ketimbang JP (saat ini). Pada JP, yang tiba-tiba berkembang jadi panjang itu, pengembangan karakter tokoh ”saya” ada pada JP-2: Kim Tayhiap dan karakter tokoh ”aku” pada JP-3: Si Pedang Karat.

Maunya sih begitu, entah nanti aplikasinya seperti apa. Doakan saja, semoga terealisasi. Yang pasti, perkembangan ini membuat JP-1: Pertarungan jadi hanya sekedar proolog. Itu juga yang membuat tadinya hanya JP saja, tapi sekarang ada JP-1, JP-2, dan JP-3.

9. Saya setuju SMR adalah aneh karena kisah erotis ditulis dengan puitis. Ini memang sengaja karena dimaksudkan ”mengganggu kemapanan” pembaca. Alasan yang sama membuat saya menulis JP dalam format cersil ber-rima dengan tokoh aku/saya. Itu juga yang membuat saya memilih setting kereta api pada SMR misalnya.

Maka, untuk anda semua, sekali lagi terimakasih atas kritik dan saran yang diberikan serta kesediaan menjadi reader dari tulisan ini. Tanpa caci dan puji dari anda semua saya pasti gagal mengembangkan diri.

Salam,

#10 avatar
danivn 23 April 2007 jam 10:16pm  

nein menulis:
Kenapa di-"out"? Saya malah belum sempat baca :( (kebiasaan nunggu sampe panjang baru dibaca, eh malah telat)

Jika memungkinkan ditampilkan kembali, please!!. Terima kasih sebelumnya.

Terimakasih untuk Japrinya, sementara ini boleh coba mampir ke

http://danivn.blog.com/Smaradhani/

atau

http://smaradhani.blog.com/

disitu saya taruh SMARADHANI untuk sementara waktu.

Juga buat yang belum sempat baca, silahkan mampir ke sana.

Salam