Home → Forum → Komentar Bacaan → Meteor, Kupu-Kupu, Pedang
Komentar untuk Meteor, Kupu-Kupu, Pedang
#21 | ![]() |
danivn
20 Oktober 2008 jam 1:41pm
 
danivn menulis:kuku_kebo menulis:Lha kok ditunggu belum ada yang bantu jelasin ya? |
#22 | ![]() |
Wandi
20 Oktober 2008 jam 4:34pm
 
danivn menulis:bung dany soal mustika yg jarang teruar, punya james clavell yg children story? ato ada yg bisa bantu? katanya bukunya rada aneh?kuku_kebo menulis:dan jarang teruar dikalangan dunia per-cersil-an trimzzzz |
#23 | ![]() |
arisganteng
21 Oktober 2008 jam 10:31am
 
perfect....................................... lanjutan nya please bikinn penasaran aja |
#24 | ![]() |
danivn
21 Oktober 2008 jam 3:55pm
 
Entah apa Azalae Congkoan mampir ke sini gak ya? Mudah-2an sih baca... Congkoan, Sekarang tombol itu kosong, cayhe gak isi apa-apa Atas petunjuk Congkoan, cayhe ucapkan terima kasih Sodjah! |
#25 | ![]() |
danivn
21 Oktober 2008 jam 4:08pm
 
Wandi menulis:Ada, tapi server indozone ada di amrik sana... kalo pake inggris mungkin masalah... mindahin ke indonesia waaa ini aja MBS (Bab 18 versi saya) baru sampai chapter 5 buku asli (dari 29 chapter)... ntar deh sy liatin ya walau gak janji ![]() |
#26 | ![]() |
incognito
24 Oktober 2008 jam 7:18am
 
|
#27 | ![]() |
arisganteng
24 Oktober 2008 jam 8:25am
 
judul novel indonesia nya apa nya???? saya mau cari ke tempat toko buku penyewaan cersil di grogol neh. |
#28 | ![]() |
monstrgim
26 Oktober 2008 jam 11:34pm
 
Keren banget neh ceritanya |
#29 | ![]() |
danivn
27 Oktober 2008 jam 1:53pm
 
arisganteng menulis:kalo dah nemu kabar kabari ya, bermanfaat juga buat temen2 di sini nih.. |
#30 | ![]() |
elangbara
28 Oktober 2008 jam 2:44pm
 
t e g a n g b g t ! |
#31 | ![]() |
asepso
28 Oktober 2008 jam 9:12pm
 
Ini cerita bagus sekali. Saya berkali-kali terkagum-kagum dengan cara Khu Lung melukiskan suatu karakter atau peristiwa. Lanjut terus!!! Buat Kuku_kebo, judul cerita ini memang tidak saya temukan dalam jajaran karya Khu Lung. tapi melihat gaya berceritanya, kayaknya gak salah lagi. |
#32 | ![]() |
danivn
28 Oktober 2008 jam 11:00pm
 
asepso menulis:Ada kok, coba klik wikipedia ini posisinya di bawah 赌局系列 Du Ju Xi Lie (Gambling House Series) - 34 chapters Lengkapnya saya copy paste di sini: Gu Long wrote a total of sixty-nine novels. Many of the later ones were co-written with others. |
#33 | ![]() |
danivn
28 Oktober 2008 jam 11:09pm
 
Banyak rekan baik di sini maupun langsung via inbox mempertanyakan buku ini... beri waktu saya untuk menamatkannya dulu, setelah itu akan saya ulas dan beri tanggapan dalam satu artikel sendiri. Mohon kesabarannya. Terus terang kalau saya ditanya satu karya terbaik khu lung, saya tidak bisa menjawab karena saya bukan pemuja khu lung, tapi saya pengagum karya-karya bermutu. Tapi kalau toh ditanya juga dua karya terbaik khu lung, saya pasti akan menjawab, tanpa harus merankingkannya menjadi nomor satu dan dua. Yakni, kisah Li si Pisau Terbang dan satunya lagi MBS ini. Masalahnya, MBS jarang teruar di dunia per-cersil-an tanah air, sehingga mungkin hanya sebagian kita yang tahu kisah ini. Ada lagi yang unik di MBS ini, para tokoh sentralnya bukan pemabuk walau suka arak. Ia tidak minum arak karena tahu sedang bertugas dan karenanya harus berfikir jernih. Yang pasti, kepopuleran MBS di "negeri seberang sana" menyebabkan banyak kisah contekannya, seperti "Meteor, Butterfly, Blade," ada juga "Butterfly, Blade" atau "Butterlfly Sword" ada juga game digital bertajuk "Meteor Butterfly Sword", dll. Pokoknya, banyaklah kisah turunan yang coba meniru kesuksesan karya aslinya. Oya, kalau gak sabar nunggu ulasannya, silahkan searching dengan google, ketik dengan cara: Salam, |
#34 | ![]() |
antarnisti
30 Oktober 2008 jam 9:56pm
 
lanjut gan!!!! kalau butuh bantuan, saya bisa edit... kirimkan scan-an saja... dengan senang hati! |
#35 | ![]() |
danivn
30 Oktober 2008 jam 10:06pm
 
antarnisti menulis:Lho kok gan? ![]() gan kl? gan kh? gan vn? gan teng? Lha? hehehe sori gak ngerti... Udah ah becandanya, ini serius: Soal editing sebetulnya itu yang paling berat karena: 1. KL sering ngelantur, mengemukakan hal-hal yang tidak perlu. Misal, dialog antara Wen Hu dan Wen Bao tentang "istri" sebagaimana sudah saya kemukakan di thread ini sebelumnya ketika menjawab elangbara-heng. Saya juga membuang kalimat2 KL yang menurut saya “lebay†berlebihan. Misalnya ketika Feng Hao melihat Lao Bo melompat sangat tinggi, ada tambahan kalimat yang justeru jadi berlebihan, dan ini langsung saya “cut’: Feng Hao belum pernah melihat ada yang bisa meloncat setinggi itu. Kelihatanya sangat tidak mungkin, tapi ini adalah Lao Bo. Dia sering melakukan hal yang tidak mungkin. Kalimat-kalimat seperti sangat banyak di buku ini dan kareanya saya buang. 2. KL terkadang sudah menceritakan akhir dari suatu peristiwa, sehingga yang terjadi adalah anti klimaks. Misal dalam duel Han Tang dengan Tu Da Peng, Jin Peng Yin Peng, Nu Peng. KL sudah memberitahu bahwa dalam waktu singkat Han Tang mati, baru setelah itu diceritakan bagaimana matinya Han Tang. Buat saya, ini anti klimaks. Maka urutan penceritaan saya ubah dari versi asli. Justeru duel diuraikan baru hasilnya siapa hidup siapa mati digambarkan. Dalam Chapter sama, KL sudah langsung memberitahu bahwa Meng Xin Hun tidak mati dan menyaksikan kematian Han Tang yang begitu cepat. Maka, lagi, urutan kejadian saya ubah dari versi asli. Guna memberi gambaran yang nyambung dengan peristiwa sebelumnya, maka saya menulis alinea ini yang tidak ada pada versi aslinya (Bab 18 versi saya atau Chapter V versi asli) 3. Untuk menjaga ketegangan dan jangan sampai terjadi pengenduran kisah, maka ada juga urutan chapter yang saya “cacah†kemudian saya gabungkan dengan bagian chapter lain. Misal pada Bab 15 Jebakan di Pemakaman: Versi asli ini adalah Chapter IV yang hanya bercerita Sun Jian, sama sekali tidak terselip tentang Meng Xin Hun yang sudah menemukan Han Tang (karena ini adalah bagian dari Chapter V versi asli). 4. Terkadang saya mengubah setting waktu. Sebetulnya dipanggilnya Lu Xiang Chuan ke Lao Bo adalah pagi menurut versi asli dan berlangsung kejadiannya hingga siang (masih Chapter V versi asli). Tapi untuk versi online ini (Bab 21) saya ubah menjadi petang hingga malam karena saya butuh penampakkan sebuah meteor yang tidak ada di versi asli seta alasan lain yang belum bisa saya ungkap di sini (karenanya segala kalimat tentang cahaya lentera di bab 21 ini adalah tambahan saya dan tidak ada di versi asli) Penampakkan meteor ini saya perlukan buat bab berikutnya kelak ketika Meng Xin Hun melihat meteor dan cerita beralih dengan munculnya si Kupu-kupu. 5. Belum lagi masalah efektivitas dan efisiensi kata. Misal kalimat terjemahan versi asli: "Karena dia adalah seorang pembunuh!" Versi penulisan ulang: "Karena dia pembunuh!" Saya mebuang dua kata: adalah dan seorang karena maknanya tidak berubah. 6. Seiring efektivitas dan efisiensi kata, juga perubahan tanda baca: tanda tanya, tanda seru, titik, koma Contoh konkrit Chapter 4 versi asli terjemahannya adalah begini: Meng Xin Hun bertanya lagi, “Kalau begitu aku harus menguntit Tu Da Peng?â€*) Gao Lao Da mengangguk, “Benar, kau harus mengetahui gerak-gerik mereka dan menunggu kesempatan yang baik, namun kau tidak boleh membiarkan orang lain mengambil kesempatan emas ini, kau harus membunuh Sun Yu Bo denga tanganmu sendiri.†Meng Xin Hun berkata, “Aku mengerti.†Ketika saya tulis ulang menjadi (Bab 13 Pembunuh sejati): “Kalau begitu, aku harus menguntit Tu Da Peng!â€*) “Ya, kau harus mencermati gerak-gerik mereka dan menunggu kesempatan baik. Namun, kau tidak boleh membiarkan orang lain mengambil kesempatan emas itu. Kau harus membunuh Sun Yu Bo dengan tanganmu sendiri.†“Aku mengerti.†*) perhatikan: saya mengubah tanda tanya denga tanda seru. Jadi, begitulah, sungguh saya sangat berterima kasih atas niat antarnisti-tayhiap (atau liehiap?) membantu editing, masalahnya editing yang dilakukan di sini lebih pada proses re-writing/menulis ulang. Saya juga sangat berterima kasih apabila ada rekan-rekan di indozone ini yang bisa mempostingkan versi aslinya, sehingga bisa dibandingkan dengan versi penulisan ulang. Penulisan ulang ini saya lakukan untuk menutup beberapa hal yang menurut saya kelemahan yang mengganggu dari versi aslinya (Karena itu, saya sebut Based On GL re-write by danivn) tanpa mengurangi hormat saya pada Master-GL. Salam, |
#36 | ![]() |
arisganteng
31 Oktober 2008 jam 9:48am
 
meteor,butterfly,sword karya khu lung yang disadur oleh gan kl itu judul novel silat nya apa ya? |
#37 | ![]() |
danivn
31 Oktober 2008 jam 11:22am
 
arisganteng menulis:1. MBS belum tersentuh boan-goan-pit nya Tjan Suhu atau Gan Suhu bersaudara. 2. ada kisah yang hampir sama tapi beda dgn MBS ini (saduran Tjan Suhu) bertajuk "Pedang Tetesan Air Mata". Sama dalam arti dua Clan yang saling tempur. Tapi tingkat ketegangan, plot, dan intriknya beda jauh dengan MBS. ini versi inggrisnya MBS: Although the light of the meteor is short-lived, what else in the sky can exceed its brightness, its magnificence! The life of the butterfly is fragile, even more fragile than that of a delicate flower. Only the sword comes close to eternity. * * * He lay on the grey rock as the meteor drew across the night sky. Yet whenever there was a meteor, he rarely missed it. Because he often lay here, waiting. So long as he could feel that sight-stealing brightness, that luminescent excitement, then that was the greatest happiness in his life. * * * This was the one place in the world closest to meteors. At the bottom of the hill, the lights were still on in the little cottage. When the wind blew, it sometimes brought sounds of laughter and toasting up the hill from the little cottage. But he would rather lie here on the grey rock. He would rather be alone. * * * He did not like to kill. * * * Luoyang was a large city. Different types of people resided in the city of Luoyang -- heroes and celebrities, poets and painters. Some were rich and some are poor. The leaders of two major sects and the chiefs of three major groups lived in this city as well. But no one's fame was as glorious as that of Gold Spear Li. No one's wealth and property exceeded half of what Gold Spear Li had, and no one could withstand Gold Spear Li's 49 stances of "Rushed Storm Sudden Rain." The first person he killed was Gold Spear Li. |
#38 | ![]() |
danivn
31 Oktober 2008 jam 12:31pm
 
(Bandingannya silahkan masuk ke bab Matinya Seorang Pembunuh). Ini versi translationnya (in english) yang buat saya pendekatannya adalah antiklimaks. Translations artinya masih versdi asli hanya bahasanya aja yang beda: Meng XingHun shouted, “I choose you!†Still shouting, he plunged towards the saber tip in Tu DaPeng’s hand, as if he did not know that sabers could kill. Tu DaPeng looked at Meng XingHun, who was lying on the ground like a dead fish, and slowly shook his head and sighed, “This child only knew how to fish.†Yuan NuPeng was also shaking his head and said, “I don’t understand why this child chose you!†Tu DaPeng lightly said, “Because he wants to die!†When he said the word “die,†his body suddenly rushed out. When his body rushed out, Luo JinPeng, Xiao YinPeng, and Yuan NuPeng’s bodies also rushed out. The four men used almost the exact same stance and almost the exact same speed. These four men were like four arrows shot out at the exact same time. The target was Han Tang. No one could dodge these four arrows, not even Han Tang. He truly seemed to have turned into a target. The four arrows hit the target at the same time. But it did not seem the same in Meng XingHun’s eyes – he could see more clearly than most people. He could clearly see each one of their stances. Their stances were not simple. Just in that blink of an eye, they had used at least seventeen different stances. Every single stance was extremely quick, extremely efficient, and extremely cruel. At that moment, Tu DaPeng already rushed towards Han Tang. Meng XingHun was able to clearly see every one of their movements. If he was not facedown on the ground, he would be vomiting nonstop at this moment. He himself had also killed before, but he had rarely witnessed other people kill. He could not imagine that killing was so cruel, so frightening. Their stances were not only cruel, but also somewhat callous, inferior to even beasts. Only after a very, very long time could Tu DaPeng make a sound. Obviously Han Tang could no longer hear, but Tu DaPeng still continued, “The one who betrayed you is Lü XiangChuan. He not only betrayed you, but also betrayed Sun YuBo!†Xiao YinPeng suddenly rushed over and pulled Tu DaPeng away. His voice was also trembling, and he said hoarsely, “Let’s go, let’s go quickly …†When Han Tang’s corpse fell down, he had already pulled Tu DaPeng very far away, as if Han Tang had truly turned into an evil spirit and was pursuing them for revenge from behind. Luo JinPeng could no longer take any steps, and could only roll on the ground. Only after he had rolled very far away was he carried up by Yuan NuPeng. He suddenly opened his mouth and vomited, and spat out the flesh and blood in his mouth, and spat into the fish pond. At once, a school of fish swam over and struggled to feed on this ball of flesh and blood. This was Han Tang’s blood and Han Tang’s flesh. When he was alive, how could he ever think that one day, the fish would be able to eat his flesh and blood? * * * Dead silence. “Was it really luck?†No! It was not because of luck, nor because of his correct judgments! “Then why did Tu DaPeng’s saber stab miss by that half an inch?†Meng XingHun had been suspicious the whole time, and now, he suddenly understood. The reason he did not die was only because Tu DaPeng never wanted to kill him! Tu DaPeng never even listened to or believed one word of the things he said. Tu DaPeng obviously decided that he was also Han Tang’s mate and LaoBo’s subordinate. Therefore, Tu DaPeng wanted to keep him as the live witness in order to inform Sun YuBo that, “Lü XiangChuan is the one who betrayed Han Tang, he’s the traitor who secretly plotted with the ‘Twelve Flying Roc Sect!’†Therefore Lü XiangChuan was definitely not the traitor! The room was very gloomy, the air inside was moist like the cabin of a broken ship, even the wooden furniture had a smell of mildew. Now, the person sitting on the stool was Ye Xiang. |
#39 | ![]() |
bubeng_siaucut
11 November 2008 jam 5:16pm
 
Wah, dah masuk ke episode 2, kamcia kamcia kamcia |
#40 | ![]() |
danivn
11 November 2008 jam 10:47pm
 
bubeng_siaucut menulis:Sama-sama... kan dah janji.... 11/11/08 ![]() |