Home → Forum → Komentar Bacaan → Meteor, Kupu-Kupu, Pedang
Komentar untuk Meteor, Kupu-Kupu, Pedang
#41 | ![]() |
aduy67
13 November 2008 jam 8:48pm
 
kapan nih critana dilanjutin lagi...nunggu2 trus nih tiap hari |
#42 | ![]() |
danivn
13 November 2008 jam 9:18pm
 
aduy67 menulis:sabar ya... bab 30 ini mau saya bikin agak panjang seperti Bab 5: Lao Bo. Agak panjang karena saya melihat ini sebagai satu kesatuan thema/fragmen yang memang sebaiknya disatukan dan tidak baik kalau dipisah-pisah... Pada bagian ini Khu Lung juga sangat intens dengan dialog yang filmis sehingga harus hati2 memilih kosa kata yang pas. |
#43 | ![]() |
mantovani
16 November 2008 jam 6:48am
 
bagian cerita ini (bab 30. cinta seorang pembunuh) adalah cerita romantis terbaik sejak gue baca cersil dari kecil mulai khopinghoo hingga gulong, salut deh buat pengarang buku ini, juga terima kasih banget buat bung davin yang sudah susah payah menerjemahkan buku ini |
#44 | ![]() |
danivn
16 November 2008 jam 10:28pm
 
mantovani menulis:terimakasih kembali... sy ngerasa sayang aja kalau buku dengan kualitas seperti MBS ini hanya diketahui sebagian dari kita ... karenanya gak ada salahnya sy sedikit bercapai lelah meluangkan waktu berbagi dengan kawan2 pecinta cersil di sini... sy pun sepakat, Gu Long sangat jenius menuturkan adegan dalam dialog yang begitu intens dan hidup... ... bahkan, terus terang, dalam kehidupan pribadi sy, 80% dialog dan situasi seperti itu pernah sy alami... hanya saja, dalam kasus, sy akhirnya si "dia" pergi entah kemana <... maksudnya pengen ngasih tau: gw lg jomblo neh |
#45 | ![]() |
rkarmansyah
17 November 2008 jam 10:28pm
 
Kayanya ini bukan chapter 33, tapi chapter 32..., betul ya! |
#46 | ![]() |
danivn
17 November 2008 jam 10:31pm
 
rkarmansyah menulis:oh iya muup ![]() udah dikoreksi, makasi.... |
#47 | ![]() |
faron
18 November 2008 jam 4:48am
 
Cara danivn-heng menginterpretasikan cersil ini bagus bnr. Sama sekali gak menghilangkan "roh" dari karya khulung yg menggetarkan jiwa ini. Maju trus danivn lao da. |
#48 | ![]() |
gurei
18 November 2008 jam 5:40am
 
|
#49 | ![]() |
gurei
18 November 2008 jam 5:50am
 
saya ingat sekarang, sya pernah nonton film nya di |
#50 | ![]() |
danivn
18 November 2008 jam 11:46am
 
gurei menulis:Ini adalah salah satu "cameo" dari MBS nya Gu Long. Bintangnya antara lain Michelle Yeoh, Jimmy Lin, Tony Leung Chiu Wai, Joey Wang, Donnie Yen. Intriknya dan tipu2nya masih bolehlah. Tapi tipu2 yang paling konyol adalah endingnya: Adalah salah satu tokoh jagoannya punya jurus kungfu "footbal". Jadi senjatanya ya bola karet yang ditendang-tendang buat menyerang. Setelah bertarung sekain puluh jurus, si jago kungfu bola menendang bolanya yang langsung disundul sang penjahat. Surprise! Ternyata itu bukan bola karet melainkan bola besi! Pecahlah kepala si penjahat Walau memasang Michelle Yeoh sebagai salah satu bintangnya (sebagai "sister Ko" alias Kakak Gao yang coba merebut Meng Xin Hun dari si Butterfly), sebagai sebuah film buat saya: payah! Cerita ini dimulai ketikai Meng Xin Hun/Meng Sing Wan dan HuDie/Butterfly sudah menjadi suami istri, tinggal di tepi sungai. * Ini ringkasannya: Butterfly (Joey Wong) has nothing to do with the martial arts world. Her father was once a renowned member of the martial arts world, but she is just another young girl deeply in love with Meng Sing Wan/Meng Xin Hun (Tony Leung). They live happily in a small hut next to a river, where he spends time trying to catch fish, and writing poetry. From time to time, Meng has to go away on business to earn money, that's what he tells her anyway, but the horrifying truth is that he is an assassin. He is a member of the Happy Forest, a group of assassins lead by Sister Ko/Kakak Gao (Yeoh), but he is tired of the never-ending life of killing for a living. Yip/Ye Xiang (Donnie Yen) is another member of the group, and is Meng's best friend. The both of them, along with Sister Ko, and a girl called Ho Ching (sampai dengan bab 32 karakter ini belum muncul, baru tampil di episode-3 sebagai anak angkat Gao Lao Da,) grew up together, forming the best of Happy Forest. Yip is in love with Sister Ko, but is afraid to tell her. However, Ko only has eyes for Meng, but Meng regards her only as an older sister. Ko is given a mission by the Grand Eunuch Tsao, who instructs her to steal a letter from the hands of Master Suen/Sun Yu Bo (Tsui) from the Elites Villa sect, who was given to him by Grand Eunuch Li, Tsao's adversary in court. Ko tells Meng to fake his own death, then enter Suen's service as a lone swordsman. Meng does this and more. He impresses Suen with his skills and soon has his trust. At this time however, he encounters Suen's girl, who looks remarkably like the Ho Ching that once disappeared many years ago (sampai sini cerita makin nglantur). Suen sees Meng's interest in his woman, and so, gives her to him. But on the night of the wedding, Ho Ching tries to steal the message, but fail and dies. Meng is devastated by her death, and he goes back to Happy Forest, confronting Ko as to why he wasn't told that Ho Ching was alive all this time, and was being an undercover. Ko is upset by Meng's outburst, only wanting what is best for all of them. Ko and Yip forces into Suen's Elites Villa, and with Meng already inside, they are able to defeat Suen and take the message. When Ko and Meng deliver the message to Eunuch Tsao, it is revealed that Eunuch Li is really Eunuch Tsao, and that he hatched up the plan to destroy the people of the martial arts world. In the end, Tsao is defeated by the teamwork of Ko, Meng, and a young prince (Jimmy Lin, yang bersenjata bola sepak huahahaha!). * Saya masih lebih suka versi yang dimainkan Adam Cheng, Allen Ting, Norman Tsui walau di sini dikisahkan ada 2 cewek yang deket sama Meng, membuat penonton bertanya2 dengan siapa Meng akan kawin. Reviewnya ada di Indozone: klik di sini! * Maka, begitulah, MBS sebagai novel "best seller" pada masanya telah melahirkan banyak turunan dan versi pengembangan yang berbeda dari buku aslinya. Salah satunya adalah Killer Clans sebagai MBS versi Shaw Brothers. Tapi film ini tetap punya interpretasi sendiri: kisah justeru bermula dari ditemukannya sebuah buku puisi berisi kupu-kupu. Film ini pada masanya menjadi Top Box Officenya SB. * Berbagai versi yang muncul itu mendorong saya mengangkat versi lengkap MBS di Indozone ini karena belakangan saya sadar banyak penggemar cersil yang menonton film tapi belum membaca bukunya. Hanya saja MBS saya tulis ulang dengan alasan sebagaimana sudah saya posting di thread ini sebelumnya. Walau ditulis ulang, sedapat mungkin saya tetap mempertahankan keaslian "roh"-nya. Ibarat berlian, bagi saya, MBS asli sudah bersinar. Hanya saja agar lebih bersinar masih perlu "digosok" sekali lagi. Maka saya memberanikan diri mencoba menggosoknya sekali lagi. Saat menggosok itu, tetap ada resiko: mungkin tambah bersinar atau malah hancur! Semua penilaian saya berikan pada Anda, pembaca Indozone. Sodjah, |
#51 | ![]() |
danivn
18 November 2008 jam 11:33pm
 
gurei menulis:Posisi sekarang (bab 32) adalah chapter 9 buku asli dari 29 chapter. Karena tebalnya chapter tidak sama, maka sekedar gambaran, posisi ini 49% total ketebalan buku. Lho, Oh, ok! Buku asli tidak membagi dalam episode. Walau begitu, saya merencanakan untuk versi online membagi kisah ini dalam 3 episode. Episode ke-2 buat saya adalah periode "kepompong", sebelum ulat menjadi kupu: ketika Lao Bo mencoba menahan diri, tidak banyak bergerak, semata mencari "kebocoran" di organisasi sendiri sembari menyusun kekuatan sementara Meng Xin Hun mulai menemukan motivasi diri dan kembali "hidup" setelah periode "kejenuhan"-nya di Episode-1. Maka, Episode ke-3 adalah the Final Battle ketika segala borok dan intrik terungkap. Doain aja semoga sempat menyelesaikan semua ini di tengah kesibukan kerja yang semakin menghimpit. Salam, |
#52 | ![]() |
elangbara
26 November 2008 jam 6:52pm
 
danivn, teruskan.... meski sibuk, tamatkanlah, ya? biar kepenasaran ini, tak sia-sia dipanjangkan, hehehe... elangbara |
#53 | ![]() |
Nurhuda
27 November 2008 jam 9:24pm
 
wuiihhhh, menarik bangetts..........................1111!!!!! |
#54 | ![]() |
suadma
1 Desember 2008 jam 5:03pm
 
Thanks berat bung Danivn.... Saya ingat pertama kali nonton filmnya, kalo engga salah masih klas 6 SD dan kalo tidak salah ini juga adalah cerita karya Gu Long pertama yang dijadikan film layar lebar. Waktu itu beda sekali dengan film buatan SB sebelumnya, yang didominasi dengan film laga tangan kosong ala Shaolin. Biasanya sih disutradarai oleh Chang Cheh dengan bintang2, seperti : Ti Lung, David Chiang, Fu Shen, Chen Kuan Tay, Chi Kuan Chin serta tokoh2 antagonis : Lo Lieh, Chin Kang, Ku Feng (di Killer Clans dia jadi Lao Bo). Dengan setting di studio memberi nuansa yang kontras... taman yang cantik, perkelahian dengan senjata : pedang, tombak dsb.... pokok enak di lihat gitu. Ok Bung Danivn saya tunggu karya anda selanjutnya. Keep the good work |
#55 | ![]() |
pangky
3 Desember 2008 jam 1:54am
 
wah, blom pernah baca dan nonton filmnya cuman dari review-nya kayanya bagus nih, numpang save as dulu ya... thx buat danivn |
#56 | ![]() |
danivn
3 Desember 2008 jam 10:33am
 
suadma menulis:Iya, ini salah satu yang mengubah genre film SB dari semula shooting outdoor tangan kosong menjadi indoor dengan teknik kamera dan perkelahian yang juga berbeda dari genre sebelumnya. Dari SDM (sumber daya manusia) yang menggarap Killer Clans inilah akhirnya bibit bertumbuh hingga bersemai pada "Crouching Tiger Hidden Dragon" dan "the Matrix" misalnya. Dari segi script, intrik berlapis MBS juga kemudian menjadi trend. Bahkan menurut saya tidak ada lagi buku GL yang lapisan intriknya setebal ini, ibarat bawang: dikupas selapis masih ada satu lapis lainnya, sampai kisah habis. Di sini menunjukkan GL menyiapkan setiap lembar dan peistiwa dengan baik. Dalam menulis plotnya, dia mulai dari akhir: menyiapkan ending baru perlahan mundur ke depan. Setelah seluruh intrik dan plot jadi, baru ia tulis kata perketa dari depan ke belakang. Jelas penalarannya masih sangat kuat. Ini sangat berbeda dengan tulisan2nya setelah berjaya dan senang bermabuk2an. Ia lebih sering menulis dari depan ke belakang semata mengikuti emosi hatinya yang bergulir di tengah tetes arak yang terus mengalir. Akhirnya bagaimana, terserah nanti. Kalau perlu, kisah diselesaikan orang lain. Dengan gaya menulis seperti ini, yang mengalir mengikuti emosi, kalimat2nya indah luar biasa, tapi akibatnya ending dan bangun cerita jadi berantakan. Ada tokoh yang dimunculkan kemudian ia lupa dan tidak pernah muncul lagi, ada konflik yang ia angkat tapi tidak tahu bagaimana menuntaskannya. Ia ingin lagi menulis seperti MBS, tapi tidak bisa! Itulah sebabnya saya tidak pernah memuja nama seorang pengarang. Yang saya hargai adalah hasil karyanya. Kalau bagus ya bagus, siapa pun yang menulis, bahkan seandainya yang menulis adalah KPH suadma menulis:Memang terkesan agak artifisial, seperti film Predatornya Arnold Swrzngr. Tapi warna2 tertata indah sempurna. Purnama sungguh bulat cerah di langit yang sungguh kelam. |
#57 | ![]() |
danivn
3 Desember 2008 jam 11:11am
 
pangky menulis:Hehe sebaiknya langsung baca... khawatir artikel, diskusi, dan thread yang berkembang akan jadi spoiler buat Bung Pangky. MBS ini buku GL wajib baca, seperti pendekar binal, saga si pisau terbang, seri2 awal empat alis dan harum (belakangnya hancur semua!). Karya GL lainnya silahkan tinggalkan saja, mau baca boleh tidak juga ndak apa. Tapi, ada juga GL yang sebaiknya ditinggalkan sama sekali seperti akhir Pendekar Harum(tiga terakhir sangat payah: Legenda Bunga Persik, Legenda Bulan Sabit, Anggrek Tengah Malam), akhir 4 Alis, atau juga semisal "Cang Qiong Shen Jian" (Pedang Sakti Langit Hijau) yang isinya hanya copy paste dari kisah-kisah sukses GL lainnya. |
#58 | ![]() |
Didit
5 Desember 2008 jam 10:03am
 
huuuf.. akhirnya selesai juga saya copas eps yang diupload, belum sempet baca.. makasih banyak bung dani |
#59 | ![]() |
danivn
6 Desember 2008 jam 10:00pm
 
Didit menulis:sbaiknya langsung baca, kena spoiler gak ditanggung ![]() gmana petapaan di indonesia timurnya? ![]() |
#60 | ![]() |
danivn
11 Desember 2008 jam 11:18pm
 
Duh minta muup ni, Tapiiiii..... karena kemaren tu nge-save di flashdisk, dan lupa narok flashdisk di mana, hmmmmmffhhhh, lagi nyari2 neh... doain yah cepet nemu Soalnya kalau harus rewrite ulang waaaaa... jangan deh! Moodnya dah beda |