Menertawakan Dunia Persilatan

HomeForumKomentar BacaanMenertawakan Dunia Persilatan

Komentar untuk Menertawakan Dunia Persilatan


#41 avatar
kentryu 17 Februari 2013 jam 8:19pm  

Ini salah satu cersil favorit saya. Jgn lupa nonton Xiao Ao Jiang Hu (2013) di Hunan TV setiap jam 19.30 waktu Beijing / 18.30 WIB.

#42
antapurwa 23 Februari 2013 jam 12:24am  

Sudah muncul Feng Qingyang di bagian 45.

#43 avatar
Bondan 1 Maret 2013 jam 5:51am  

Disinilah kita bisa melihat, kenapa dinamakan 'Mentertawakan Dunia Persilatan', yang terkadang sangat mementingkan peraturan, pembelaan atas 'Nama Besar', perbedaan antara yang 'lurus' dan 'sesat', padahal yang mengaku 'lurus' bisa berbuat hal-hal yang jauh lebih 'sesat'. Bagaimana dari ambisi yang sangat besar, akhir nya dilepas hanya karena ingin jadi 'wanita' sehingga dimanfaatkan oleh sang 'kekasih'. Benar-benar harus ditertawakan .....

#44 avatar
Handayani 2 Maret 2013 jam 9:39am  

mantaab , enak di baca dan alurnya ga rumit dg gaya bahasa yg jelas. trimah kasih suhu... di tunggu lanjutannya.

#45
antapurwa 3 Maret 2013 jam 11:55pm  

Terima kasih banyaaakk... Konon kisah ini ditulis Jin Yong untuk menyindir kehidupan politik pada pemerintahan Mao Zhedong.

#46 avatar
indra64 11 Maret 2013 jam 12:25pm  

lanjutanya mana?

#47
antapurwa 5 April 2013 jam 2:10am  

Saat posting bagian 38, secara kebetulan dapat berita salah seorang teman baik di SMA & kuliah meninggal karena sakit.. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

#48
xizie 13 April 2013 jam 6:27am  

semoga di percepat lnjutan nya..... makin menarik

#49
bhoedy 20 April 2013 jam 7:12am  

90% isi cerita ini kan sama dg Pendekar Si Hina Kelana......ckckckck

#50
antapurwa 21 April 2013 jam 11:24pm  

Memang benar... Tapi ini adalah novel Hina Kelana yg sudah direvisi dan diperbaiki oleh pengarangnya. Kalo yg diterjemahkan Gan KL adalah Hina Kelana terbitan 1967, sedangkan yg saya terjemahkan adalah terbitan 2006. Silakan dibaca sampai tuntas dan Anda akan temukan banyak penyempurnaan di sana-sini... :)

#51 avatar
Adi_Kristi 22 April 2013 jam 8:46pm  

Mas antapurwa .. ma kasih postingnya. Buat teman2 yg lain, mbacanya sambil dinikmati dong, jangan cuma pingin tahu ceritanya doang. Kalau ceritanya doang, dugaan saya sih sudah banyak yg tahu. Yg saya temukan, cerita yg edisi ini alur bahasanya jauh lebih bagus, lebih halus. Untuk bisa edit begitu perlu kerja keras .. jadi let's appreciate that. Ibarat makan, ngunyahnya pelan-pelan, dijamin lebih enak rasanya ... monggo! :)

#52 avatar
Saladinxc 23 April 2013 jam 6:44pm  

Oow. begitu. pantas. ternyata ada penyempurnaannya.

Apakah ada perubahan pada hubungan Linghu Chung dengan Na Tongcu dari Ngo Tok Kau. saya kehilangan benang merah dengan hubungan mereka berdua?

#53
antapurwa 25 April 2013 jam 12:30am  

Terima kasih Mas Adi Kristi ... Mengenai kemunculan Na Honghong memang luput dari terjemahan Gan KL. Dalam terjemahan saya nanti dia akan muncul untuk melakukan transfusi darah kepada Linghu Chong setelah Linghu Chong kehilangan banyak darah setelah menuangkan darah untuk mengobati penyakit anak perempuan Lao Touzi.

#54 avatar
siterw 25 April 2013 jam 2:20am  

keren...ini salah satu cerita favorit saya....terima kasih telah manampilkan edisi terbarunya ya....terus berkarya!

#55
antapurwa 30 April 2013 jam 12:28am  

Terima kasih banyak ... semoga bisa saya tuntaskan ... :)

#56 avatar
sasis 2 Mei 2013 jam 11:12am  

Cayhe sudah baca tulisan yang asli dari bangsa iblis rambut merah Ing gu li su. Cayhe juga sudah ada terjemahkan ke bahasa hay lam selatannya lautan lam hay. Nah dengan menyispkan apa-apa yang tak ada dalam terjemahan suhu Gan KL, jadilah satu edisi Siau Go Kang Ouw yang lengkap. Cuman karena formatnya ada word 2007, cayhe akan coba unggah di file Indozone. Cayhe sudah unggah di Facebook di halaman grup cersil cayhe. Coba cari nama cayhe ada Setya Ananta Sis di facebook, grup yg diikuti diantaranya ada cersil dan bisa langsung gabung. Atau cari di kotak pencarian dengan kata "cersil", grupnya terbuka.

Ohya, ada satu kesulitan menerjemahkan dari bahasa bangsa iblis rambut merah ke dalam bahasa cersil. Untuk mengatakan Anda, kamu atau kau saja kita mesti membaca konteks dulu. Kalay yang diajak bicara pendekar laki-2, maka kita haus pakai kata tayhiap, siauhiap, sicu dsb tergantung dari siapa yang berbicara. Dan mengatakan 'aku' atau saya, juga sangat tergantung pada konteks. Dari yg rendah ke status lebih tinggi bisa teecu, cayhe, siauwte, siauwmoay. Seorang hweesio akan bilang pinceng atau kalau ia bertapa ia akan bilang loolap. Seorang tosu/tojin akan membahasakan dirinya pinto atau loolap juga kalau dirinya sudah tua dan bertapa. Google Terjemahan akan menggebyah uyah saja dengan Anda untuk menerjemahkan kata YOU.

Bahkan untuk mengejek orang lainpun ada penggunaan kata LOCU, atau LOHU untuk meninggikan diri sendiri.
Adalah Jauh lebih sukar menerjemahkan ke versi tjersil hokkien dibandingkan dengan terjemahan-2 berdasar pinyin yg sudah ada. Begitu kita mencoba gaya thaysuhu OKT, Gan KL dll maka terasa bahwa kita mesti menghargai kehebatan beliau-2 itu yang piawai membuat suasana kangouw masuk ke dalam cerita hasil terjemahannya.

Tabik, sooja

dari Put Kai Hweesio.

#57
antapurwa 5 Mei 2013 jam 9:48pm  

Terima kasih banyak atas masukan Tuan ... Niat awal menerjemahkan novel ini adalah untuk meceritakan kisah ini dengan bahasa Indonesia EYD. Dengan mengikuti gaya sulih suara pada beberapa serial TV, di mana sebisa mungkin istilah-istilah Tionghoa supaya di-Indonesia-kan, maka saya pun menggunakan istilah-istilah Indonesia dan mencoba mengurangi penggunaan istilah Tionghoa sebagaimana kaidah EYD.

Mengenai masukan dari Tuan, akan sangat saya pertimbangkan, dan saya akan berusaha mencari padanan kata-kata tersebut dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini saya sangat sangat berterima kasih atas masukannya.. :)

#58 avatar
gendone 7 Juni 2013 jam 1:26am  

trima ksh updatenya. Ditggu lanjtnya. Ngomong2 "burung feng biru" boleh diterjemahkan "finik/phoenix biru" nggak?

#59
antapurwa 8 Juni 2013 jam 11:39pm  

Boleh saja sih ... tapi saya sendiri lebih suka pake nama Feng, karena Phoenix itu burung mitologi dari legenda Yunani, sedangkan Feng adalah burung dari legenda Cina. Memang secara internasional dianggap sama, tapi sebenarnya beda. Misalnya, Naga dari India, Dragon dari Eropa, dan Liong dari Cina jelas-jelas bentuknya beda.

#60 avatar
Saladinxc 17 Juni 2013 jam 10:29pm  

Ini dia. Chapter dimana Linghu Chung bertemu dengan ketua sekte 5 racun ini yang hilang dari terjemahan lama.
Bahkan di buku aslinya pun saya tidak ketemu. ck ck.

Luar biasa suhu. saya salut berhasil menemukan cerita hilang yang satu ini.