Book and Sword

HomeForumBooksBook and Sword


#1
eeyore 14 Juli 2004 jam 6:45am  

Klu ada yg mo baca bahasa Inggris ini linknya.

Gue baca cuma 2 chapter terakhir, walau alur cerita sih kurang lebih sama, ternyata emg banyak beda (dalam hal urutan dan sapa aja yg mati) sama adapatasi taon 2002. Tapi somehow dengan baca aja gue bisa bayangin betapa hebatnya Chen JiaLo, dan di novel QinLong lebih dodol daripada difilm karakternya.

Ada beberapa detail yg di novel bisa lebih dijawab dan gue ga liat ada di adaptasi nya.

Cuma kok QL tau yah ada bukti2 jg di Shaolin selain yg da dibakar sama dia :think: .. makanya dia bakar Shaolin jg

#2
SoLiDsNaKe 14 Juli 2004 jam 10:13am  

Di masa itu, berdasarkan sejarahnya, banyak tokoh revolutionist yang sembunyi di Shaolin. Karena ada info mata-mata, makanya Qian Long kirim tentara dgn heavy artileri buat bombardir Shaolin.
Yang terjadi di novel Book and Sword cuma karena JY berusaha fit in kejadian sejarah ini ke dalam ceritanya saja. Agak maksa sih. Tapi tidak unreasonable juga, soalnya Red Flower Society bukan satu-satunya kelompok pejuang kemerdekaan di masa itu.

#3 avatar
andrea7974 14 Juli 2004 jam 10:23am  

Kalau baca buku ini, sebenernya ceritanya sih menurutku bikin bete, karena saat itu kedudukan Qing sdh sangat stabil sementara orang Han sendiri mengalami kemerosotan semangat utk mengusir Manchu dr mainland.

Tapi yang indah dan menarik dari cerita ini justru dari dialog-dialognya. Terutama dialog antara CJL-QL, QL dan Ibu Suri. Waktu aku menonton adaptasi thn 86 dan 92, papaku yang ikutan nonton film itu, sampai terkagum-kagum sama dialognya. Mungkin kalau pakai bahasa terjemahan kita hanya bisa appreciate dialog mereka sbg dialog politis yang sangat halus, tanpa mengetahui latar belakang dari perkataan tersebut. Sehingga yang ada kadang orang menganggap dialog-dialognya mandul dan bertele-tele. Tapi bagi yg mengerti bahasa Chinese, dialog-dialog di buku ini sangat bagus dan mendalam.

Itulah hebatnya Jin Yong :clap:

#4
SoLiDsNaKe 14 Juli 2004 jam 10:40am  

Menurutku sih, B&S ngga bikin bt kok. Ceritanya mudah diikuti meski bobotnya tidak ringan. Yang bikin bt dalam novel ini hanya satu bagian... yaitu Khaseli! Entah kenapa dari dulu sampai sekarang g malas sekali kalau harus baca atau nonton bagian yang ada dia.

#5
eeyore 14 Juli 2004 jam 10:48am  

:lol2: gue sih biasa aja sama Princess Fragrance. Mungkin karena CJL-HQT bukan pasangan fave gue kali... menurut gue ceritanya emg bagus kok, gue bilang sih emg ga mungkin aja bangkitin Han lagi, sebab yg terakhir bobrok terus Mancuria da jalan cukup lama dan makmur, rakyat da bisa terima transisi karena da generasi kaisar ke 3.

Klu di adaptasi kan si Empress Dowager nya yg banyak mata2 klu si buku si QL yah? tp di novel si QL payah banget, cari selamat sendiri :no:

#6
SoLiDsNaKe 14 Juli 2004 jam 11:33am  

eeyore menulis:
:lol2: gue sih biasa aja sama Princess Fragrance. Mungkin karena CJL-HQT bukan pasangan fave gue kali... menurut gue ceritanya emg bagus kok, gue bilang sih emg ga mungkin aja bangkitin Han lagi, sebab yg terakhir bobrok terus Mancuria da jalan cukup lama dan makmur, rakyat da bisa terima transisi karena da generasi kaisar ke 3.

Klu di adaptasi kan si Empress Dowager nya yg banyak mata2 klu si buku si QL yah? tp di novel si QL payah banget, cari selamat sendiri :no:

Rakyat bisa terima penjajahan Manchu? Wah ini kalimat berat Tin. Kalau dibilang, rakyat mulai 'terbiasa' dengan kehadiran Manchu, mungkin masih bisa, tapi kalau 'terima'? Meski memang ada pejabat Han dalam pemerintahan tapi tidak pernah jadi decision maker. Selain itu rakyatnya di-classified jadi 4 bagian. Coba tebak rakyat Han ada di urutan ke berapa? :)
Ngga heran penuh dengan gejolak pemberontakan.

Di novel kan 8 raja muda takut/segan sama QL? Mereka ngga berani nentang biarpun ada perintah dari Yongzheng. Surat perintah ini yang di bab terakhir berhasil dimusnahkan QL dengan membakar satu gedung bersama pasukannya hidup-hidup.

#7
eeyore 14 Juli 2004 jam 11:44am  

ga tau, yah klu menurut gue sebagian bisa terima, ok deh, terbiasa sama kehadiran manchu, apalagi karena raja dinasti terakhir (Ming klu ga salah) bobrok banget kan? well pointnya sebetulnya klu dari rakyat biasa ga pusing siapa diatas asal mereka sejahtera. Klu Han dijadiin klas terakhir dalam kasta mereka (kayak Hindu :think: ) yah itu emg yg biasa kita liat di kejadian sehari. Mungkin beda point of view aja, klu gue sih drpd banyak korban mendingan perbaiki keadaan yg sudah ada supaya lebih sejahtera, klu berontak dan ada dibawah orang Han lagi ga jamin bakal lebih senang, apalagi klu pejabatnya korup jg.

Menurut sejarah jg Red Flower Society bukan satu2nya gerakan pemberontak. Tp yah emg si JY mainin cerita sejarah disini.

Iya interesting point tuh 8 raja muda emg takut ama QL, klu di series kliatan mereka malah mo ngelawan.