bicara mengenai busway, sebenarnya ini adalah bicara utk menangani masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta.
Memang benar di negara lain ada tuh yang namanya busway (spt yg dikatakan oleh Gubernur DKI dia mengadaptasi busway stlh dia mengadakan studi banding ke mana gitu deh) . tapi masalahnya, pemerintah kota Jakarta itu asal menjiplak ide busway tanpa mempertimbangkan kondisi perkotaan dan aspek sosial masyarakat Jakarta.

Seperti yang tadi telah ditulis di atas, bus yang digunakan itu adalah bus dari China yang telah berusia 14 tahun. Kalau dipikir-pikir...wajar tidak sih hal seperti itu? Bayangkan saja, dengan kondisi busway spt itu, yg mana pembatas jalan antara jalur normal dan jalur busway memakai beton yg cukup tinggi....sehingga mobil tdk mungkin bisa pindah jalur. Bayangkan bila ada satu saja bus yang mogok (bus yang sudah usia 14 thn itu) berapa kilometer kemacetan yang bisa timbul sebagai dampaknya?

Belum lagi kita bicara soal keadaan sosial dan pola hidup masyarakat Jakarta.... jangankan untuk berjalan naik turun jembatan penyeberangan yang panjang dan tinggi itu, jarak 100 m aja kebanyakan orang memilih untuk naik mikrolet dari pada berjalan. Yang ada bukan tidak mungkin nanti orang akan seenaknya aja main menyelonong untuk menyeberang demi menghindari naik turun jembatan penyeberangan.

Omong-omong soal prasangka, dengan proyek busway yang konon menelan 150 milyar itu...aku rasa itu adalah proyek sulapan dan bukan tujuan untuk mengatasi kemacetan. Belum lagi sebentar ada Pemilu thn 2004. bisa jadi ini semua hanya akal-akalan kan?

Belum lagi ide orang gila soal plat nomer mobil yang boleh beredar di Jakarta hanya pada hari-hari tertentu. Nganggur amat sih!!!