Post 5 dari 34 dalam Pendekar Remaja
Home → Forum → Komentar Bacaan → Pendekar Remaja → Post-50192
#5 | ![]() |
Sheep
4 Maret 2009 jam 11:18am
 
Lo Sian berseru terheran-heran. Bukan saja ia merasa heran mengapa anak ini begitu dilepaskan lalu tiba-tiba menyerangnya dengan marah, akan tetapi ia juga merasa heran melihat bahwa gerakan serangan anak kecil ini indah dan baik sekali, merupakan tipu pukulan dari ilmu silat yang tinggi! An apple doesn't fall far from its tree...just like the mother, Lili is also ungrateful and has no gratitude to her rescuer, a typical bi@tch like. *sigh Lili masih merasa gemas kepada ayah ibunya yang sampai saat itu belum juga datang menyusul dan menolongnya, karena ia masih kecil, maka ia tidak dapat berpikir jauh dan tidak tahu bahwa kedua orang tuanya tidak mungkin dapat menyusulnya dengan mudah karena tidak tahu ke mana ia dibawa pergi. Yang ia ketahui hanyalah ayah ibunya belum muncul dan dalam anggapannya, ayah ibunya itu seakan-akan membiarkan saja ia dibawa pergi oleh penculik jahat tadi! Earlier it said that this lil bi@tch is clever and smart. So what kind of excuse is this to say that she cannot see the situation rationally. *bleah “Ayah ibuku tidak mau menolongku! Jangan kau tanyakan nama mereka!†Ia benar-benar marah dan mengepal tinjunya! Lo Sian tersenyum. Alangkah pemarah dan galaknya anak ini, pikirnya. Akan tetapi, dalam kemarahannya, anak ini benar-benar kelihatan gagah dan bersemangat. What's so courageous about having so freaking narrow minded way of thinking like this lil bi@tch? |