“Tunggu…..!!” Souw Thian Liong berseru memanggil gadis yang berlari cepat sekali di depannya itu. Jarak di antara mereka cukup jauh, akan tetapi seruan Thian Liong yang didorong tenaga sin-kang itu dapat terdengarnya. Gadis itu sama sekali tidak berhenti, bahkan menoleh pun tidak, melainkan berlari semakin cepat, sehingga kini larinya seperti terbang cepatnya. Kalau dia kehendaki, tentu saja Thian Liong sejak tadi mampu menyusulnya. Betapa pun lihainya gadis itu, dalam hal tenaga sakti ia masih belum mampu menandingi Thian Liong. Akan tetapi Thian Liong tidak mau melakukan hal itu, khawatir kalau-kalau akan menyinggung hatinya.
Dengan bingung dan khawatir, Thian Liong berlutut dekatnya dan berkata dengan lembut dan hati-hati. “Moi-moi......, engkau marah kepadaku? Apakah kesalahanku padamu? Kalau aku bersalah, hukumlah aku, aku akan rela menerimanya. Bicaralah padaku, aku mohon padamu, jangan membuat aku bingung. Katakanlah, mengapa engkau menangis begini sedih? Apakah...... apakah……?”
“Tidak...... tidak......, aku...... aku tidak berharga...... aku seorang hina dina......!”

Semoga dapat bermanfaat dalam menambah dan melestarikan khazanah bacaan di Bumi Nusantara tercinta. Selamat menikmati.

SUMBER : Jilid 10 dan 15 dilengkapi dari DJVU TIRAIKASIH.

Mbak Dewi, Haturpunten . . . . abdi masuk karena cukup banyak klo melayani permintaan indozoners satu per satu . . . .