SENGSARA MEMBAWA NIKMAT

HomeBacaanSENGSARA MEMBAWA NIKMAT

Tjareuh_Boelan
8 Maret 2014 jam 2:43pm

Penulis: Tulis Sutan Sati
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Pertama Terbit: 1929
Jumlah Halaman: 192

----

Novel Sengsara Membawa Nikmat ini merupakan salah satu novel klasik Indonesia yang sangat populer. Bahkan kisahnya telah diangkat ke layar kaca dan menjadi tontonan wajib di masanya. Kisah ini pada intinya bertemakan cinta yang dibalut intrik-intrik. Tokoh utama novel Sengsara membawa Nikmat ini adalah seorang pemuda berdarah Minang bernama Midun. Ia seorang yang santun, berperangai baik, taat agama, pandai ilmu silat dan rendah hati. Karena sederet kebaikan inilah sehingga Midun sangat disukai warga sekampungnya. Hal ini mengusik rasa iri hati serta dengki pemuda lainnya bernama Kacak. Kacak sendiri digambarkan sebagai seorang yang congkak, sombong dan angkuh. Ia merupakan keponakan orang terpandang di Padang. Ia sangat iri pada Midun karena ia menganggap Midun tak pantas disayangi banyak orang sebab ia hanya anak seorang petani miskin.

Secara umum, kisah ini bercerita mengenai suka duka Midun yang menghadapi banyak cobaan sebelum hidup bahagia bersama isteri dan keluarganya. Salah satu cobaan terbesar Midun adalah rasa dengki dari Kacak. Ia sering dicurangi dan difitnah oleh Kacak. Pernah isteri Kacak terseret arus sungai, karena Midun berada di tempat yang sama, ia langsung menolong dan menyelamatkan isteri Kacak. Namun, bukannya berterimakasih, Kacak malah memfitnah Midun hendak memperkosa isterinya. Kacak melaporkan hal tersebut pada pimpinan desa dan mereka mempercayai fitnah tersebut. Dan sebagai akibatnya, Midun dihukum untuk melakukan pekerjaan tanpa digaji. Ia melakukan hukuman tersebut di bawah pengawasan Kacak.

Tidak berhenti sampai di situ, Kacak masih gerah melihat Midun masih berkeliaran di desa mereka. Ia akhirnya merencanakan sejumlah hal dengan tujuan membunuh Midun. Usaha tersebut selalu gagal tetapi Kacak masih bisa memfitnah Midun sehingga pada akhirnya ia dijebloskan ke dalam penjara. Di dalam penjara Midun menjadi seorang yang disegani sebab ia memiliki hati yang baik dan kepandaian dalam bela diri. Dalam menjalani masa tahanannya, Midun suatu hari bertugas menyapu jalanan. Secara tidak sengaja ia melihat seorang gadis cantik yang duduk termenung sendiri. Setelah gadis itu pergi, Midun bermaksud menyapu di tempat gadis tersebut tadi duduk. Ia kaget dan mendapati sebuah kalung yang tercecer milik gadis tersebut. Akhirnya setelah mengembalikan kalung tersebut, ia bisa berkenalan dengan gadis yang ternyata bernama Halimah tersebut.

Halimah hidup bersama dengan ayah tirinya. Ia merasa tidak bahagia dan berniat mencari ayah kandungnya di Bogor. Midun berjanji setelah menjalani masa hukumannya, ia akan membantu Halimah mencari ayahnya di Bogor.
Singkat cerita, Midun akhirnya keluar dari penjara dan membawa Halimah lari ke Bogor mencari ayahnya.

Setelah menemukan ayah Halimah, Midun menetap di rumah tersebut selama 2 bulan. Dia merasa tak enak dan kemudian memutuskan berangkat ke Batavia mencari pekerjaan. Saat di Batavia, Midun mendapat banyak sekali cobaan dan rintangan. Ia meminjam uang pada rentenir dan memulai usahanya yang akhirnya sukses. Si renternir menjadi iri dan memfitnah Midun. Akhirnya, ia masuk ke penjara sekali lagi. Setelah bebas, ia berjalan ke pasar baru dan secara tidak sengaja menolong seorang sinyo Belanda yang diganggu penjahat. Sinyo Belanda tersebut ternyata anak seorang pejabat terkenal. Sebagai rasa terimakasih, Midun diberi pekerjaan dan akhirnya ia ke Bogor menikahi Halimah.

Seiring perjalanan waktu, karir Midun menanjak dan dipercaya memimpin sebuah operasi di Medan. Hal tersebut mempertemukannya dengan sang adik bernama Manjau. Manjau bercerita bahwa keadaan keluarganya sangat menyedihkan.

Akhirnya sekembali ke Batavia, Midun meminta agar ditugaskan di kampung halamannya. Ia akhirnya kembali ke sana dan bertemu dengan keluarganya juga Kacak.

Kacak sangat menyesali perbuatannya dulu pada Midun. Dan pada akhirnya, mereka hidup bahagia di kampung halamannya.

Sinopsis novel Sengsara Membawa Nikmat ini disusun agar Anda bisa mengetahui cerita dalam karya yang satu ini secara umum. Jika ingin mengetahui detil cerita, Anda bisa membaca novelnya langsung. Kabarnya novel ini merupakan karya Tulis Sutan Sati yang paling baik di antara karya sastra hasil pikirannya yang lain. Selamat membaca ya!

:)

Pengarang Tulis Sutan Sati
Tamat Tidak
HitCount 2.501
Nilai total rating_0

Bab

1 Bermain Sepak Raga
Tjareuh_Boelan 9 Maret 2014 jam 12:50am
2 Senjata Hidup
Tjareuh_Boelan 10 Maret 2014 jam 7:49pm
3 Dimusuhi
Tjareuh_Boelan 12 Maret 2014 jam 8:27am
4 Membalas Dendam
Tjareuh_Boelan 12 Maret 2014 jam 8:31am
5 Berkelahi
Tjareuh_Boelan 13 Maret 2014 jam 7:26am
6 Pasar Malam
Tjareuh_Boelan 14 Maret 2014 jam 10:50am
7 Di Pacuan Kuda
Tjareuh_Boelan 16 Maret 2014 jam 2:31pm
8 Menjalani Hukuman
Tjareuh_Boelan 16 Maret 2014 jam 3:56pm
9 Pertolongan dan Kalung Berlian
Tjareuh_Boelan 16 Maret 2014 jam 8:25pm
10 Lepas dari Hukuman
Tjareuh_Boelan 17 Maret 2014 jam 2:01pm
11 Meninggalkan Tanah Air
Tjareuh_Boelan 17 Maret 2014 jam 11:37pm
12 Tertipu
Tjareuh_Boelan 19 Maret 2014 jam 2:55pm
13 Memperebutkan Pusaka
Tjareuh_Boelan 20 Maret 2014 jam 12:05pm
14 Bahagia
Tjareuh_Boelan 20 Maret 2014 jam 5:57pm
15 Pertemuan (TAMAT)
Tjareuh_Boelan 20 Maret 2014 jam 9:52pm

3 komentar

icon_comment Baca semua komentar (3) icon_add Tulis Komentar

#1 avatar
Zuhdi_Effendi 16 Maret 2014 jam 10:29pm  

mantap...lanjutkan

#2 avatar
supacang 17 Maret 2014 jam 5:39pm  

lanjut terus,......yang penting jangan kelamaan

#3 avatar
fahrudin 18 Agustus 2014 jam 10:53am  

Terimaksh atas cerita nya, sudah lama pengen membaca novelnya lagi....