Home → Bacaan → SMARADHANI
RATTING: DEWASA++
Lattest note (24/4/07, 17:45): Smaradhani sementara ini bisa di lihat di http://danivn.blog.com/Smaradhani/
SMARADHANI saya hadirkan karena adanya permintaan agar JALAN PEDANG memunculkan tokoh wanita. Pertanyaannya: karakter wanita seperti apakah yang sebaiknya dimunculkan?
Dalam buku-buku Gu Long, wanita tampil sangat permisif. Benarkah wanita sudah seperti itu di jaman itu?
Di saat sama, saya browsing di situs ini dan masuk ke "Forum" dan mendapatkan adanya berbagai pendapat tentang bacaan bagi kalangan "dewasa".
Kedua hal di atas melatari saya dalam memutuskan pemunculan SMARADHANI ini. Ia wanita "modern" yang relatif "memperjuangkan" kesamaan hak lelaki-wanita dan karenanya relatif permisif.
Saya sangat mengharapkan masukan dari Anda semua: "Bagaimana jika karakter seperti SMARADHANI muncul di JALAN PEDANG?"
Setuju? Tidak setuju? Mohon berikan argumentasinya baik melalui Jalum di sini atau Japri langsung ke danivn@yahoo.com.
Karena tingkat rattingnya yang dewasa, saya hanya akan memunculkan SMARADHANI dalam 1 hari. Maka, pada 18 April 2007, jam 14:00, tulisan ini akan saya turunkan dengan sendirinya. Untuk itu, sebelumnya saya mohonkan pengertian congkoan situs ini.
Dalam SMARADHANI, rima tetap saya pertahankan. Hanya, kalimat/paragrafnya akan lebih deskriptif dibanding JALAN PEDANG, dan karenanya lebih panjang-panjang. Dalam kalimat yang panjang itu, tidak satu pun kata yang secara denotatif merujuk mesum menurut kamus. Secara konotatif, silahkan maknai sendiri.
Jika di JALAN PEDANG saya bereksperimen dengan menulis "saya" dan "aku" yang mungkin tidak biasa dalam cersil, maka dalam SMARADHANI "ketidakbiasaan" saya munculkan pada setting "kereta api" guna membangun "impact" yang ingin saya "eksperimen"-kan.
Sambil menunggu umpanbalik sehubungan pertanyaan saya di atas, sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Sama seperti JALAN PEDANG, cacian pun saya anggap sebagai masukan berharga, karena hanya dengan itulah wawasan saya bisa bertambah dalam usaha menemukan "formula rahasia di balik kata ber-rima".
Pengarang | danivn |
---|---|
Tamat | Ya |
HitCount | 6.786 |
Nilai total | ![]() |
1 |
1. Kereta Desember
danivn 18 April 2007 jam 1:36pm |
|
2 |
2. Elang Betina yang Ingin Bebas Terbang
danivn 18 April 2007 jam 1:53pm |
Baca semua komentar (10)
Tulis Komentar
#6 | ![]() |
fary
19 April 2007 jam 4:40pm
 
Bung Dani, menurut saya cerita ini tak perlu 'out'. Apalagi penggambarannya tidak terlalu vulgar, kendati memang terasa aneh ada cerita erotis yang puitis. Kata-katanya memang tidak serapih Jalan Pedang, namun karakterisasi Smaradani ini lebih kuat. Proses pergulatan batin tokoh utama yang awalnya rapuh karena ditinggal kekasih higga dia menjadi 'elang' cukup masuk akal. Pergantian adegannya juga cukup bagus. Tapi ending cerita menurut saya agak dipaksakan. So, saya tunggu karakter perempuan di Jalan Pedang.... |
#7 | ![]() |
nein
19 April 2007 jam 7:16pm
 
Kenapa di-"out"? Saya malah belum sempat baca Jika memungkinkan ditampilkan kembali, please!!. Terima kasih sebelumnya. |
#8 | ![]() |
Wandi
19 April 2007 jam 7:19pm
 
saya sepakat dengan fary, tulisan ini jangan di 'out', karena begitu kaya dengan kata dan nuansa, bisa jadi alternatif bacaan, dan referensi yang sangat menarik dicermati... pertahankan gaya yang spertinya sudah jadi unik milik anda ini... |
#9 | ![]() |
danivn
20 April 2007 jam 6:44pm
 
1. Buat yang gak suka tulisan ini saya pahami betul, beberapa pembaca pasti merasa “offended†dengan tulisan erotis. Oleh karenanya SMARADHANI hanya saya munculkan sejenak pada situs yang sifatnya umum seperti ini. Walaupun begitu, wanti-wanti sudah saya pesan bahwa rattingnya dewasa++ 2. Untuk farry-heng, danniel_son, wandi, dan beberapa lainnya via Japri, terimakasih. Walau kita tidak saling kenal, sepertinya selalu men-support tulisan-tulisan saya. 3. Untuk nein dan beberapa yang meminta tayang ulang via Japri, mohon maaf, tulisan ini memang tidak panjang, hanya terdiri dua bab. Waktu tayang hanya 24 jam. Saya akan pertimbangkan untuk menayangkannya kembali apabila congkoan situs ini mengijinkannya. 4. Kembali buat fary-heng, JP awalnya dimaksudkan sebagai sampel pendekatan lain dalam menulis cersil sebagaimana thread di milis Tjersil. Tapi saya tergoda untuk mengembangkannya. Sementara SMR adalah sampel untuk penggambaran tokoh wanita akibat diskusi JP. 5. Ending SMR memang agak maksa karena saya putuskan berhenti dan gak pengen terpancing seperti JP. Tapi, dengan ending SMR (bab 2) yang seperti itu, saya punya peluang untuk melanjutkan kisahnya entah kapan 6. JP saya akui kata-katanya memang lebih rapih ketimbang SMR karena JP saya tulis bab per bab, tidak ada ketergesaan. Sebaliknya SMR langsung saya tuntaskan penulisannya. Selain itu, saya memang bereksperimen: coba mengunakan alinea dan kalimat yang lebih panjang daripada JP yang alieanya bahkan ada yang semata terdiri dua kata, misalnya: Merah. Darah. 7. Ketika menulis JP saya berpikir bahwa jarang cersil ditulis dengan â€akuâ€, maka itulah yang saya tulis. Kemudian berkembang karena ditantang: kenapa aku-nya bukan pedang? Waaa, menarik juga. Tapi saya kadung menulis JP yang aku-nya adalah si Pedang Karat. Maka, saya berpikir lagi: gimana kalau â€aku†dan â€saya†muncul dan duel bersama? 8. Karakterisasi tokoh SMR, karena memang ingin segera saya tuntaskan dalam 2 bab, maka lebih jelas ketimbang JP (saat ini). Pada JP, yang tiba-tiba berkembang jadi panjang itu, pengembangan karakter tokoh â€saya†ada pada JP-2: Kim Tayhiap dan karakter tokoh â€aku†pada JP-3: Si Pedang Karat. Maunya sih begitu, entah nanti aplikasinya seperti apa. Doakan saja, semoga terealisasi. Yang pasti, perkembangan ini membuat JP-1: Pertarungan jadi hanya sekedar proolog. Itu juga yang membuat tadinya hanya JP saja, tapi sekarang ada JP-1, JP-2, dan JP-3. 9. Saya setuju SMR adalah aneh karena kisah erotis ditulis dengan puitis. Ini memang sengaja karena dimaksudkan â€mengganggu kemapanan†pembaca. Alasan yang sama membuat saya menulis JP dalam format cersil ber-rima dengan tokoh aku/saya. Itu juga yang membuat saya memilih setting kereta api pada SMR misalnya. Maka, untuk anda semua, sekali lagi terimakasih atas kritik dan saran yang diberikan serta kesediaan menjadi reader dari tulisan ini. Tanpa caci dan puji dari anda semua saya pasti gagal mengembangkan diri. Salam, |
#10 | ![]() |
danivn
23 April 2007 jam 10:16pm
 
nein menulis:Terimakasih untuk Japrinya, sementara ini boleh coba mampir ke http://danivn.blog.com/Smaradhani/ atau disitu saya taruh SMARADHANI untuk sementara waktu. Juga buat yang belum sempat baca, silahkan mampir ke sana. Salam |