Petualangan Yuda Lelana (Batara Kama)

HomeBacaanPetualangan Yuda Lelana (Batara Kama)

avatar Rudy69
29 Maret 2019 jam 4:32pm

Chapter Pembuka

Kayangan dibuat heboh oleh kasus skandal yang memalukan para dewa. Batara Kama yang berjuluk Dewa
Penyebar Rindu, kepergok sedang mojok dengan bidadari Subang Wulan. Padahal
bidadari Subang Wulan adalah bidadari kesucian, yang tidak boleh ternoda
sedikit pun. Bahkan ditaksir dalam
hati pun tidak boleh.

Subang Wulan
adalah lambang kebersihan dan
kehormatan para bidadari.
Karena terperangkap jurus 'Angin
Rindu' dari Batara Kama, maka bidadari Subang Wulan mabuk kepayang. Ia
membalas kerlingan mata Batara Kama, bahkan membalas cubitan lembut dari sang
Dewa Penyebar Rindu itu. Akhirnya mereka berdua lari ke arah pojok taman dan
berhaha-hihi di sana. Kebetulan waktu itu Dewa Pengawas sedang lakukan patroli
keliling, sehingga Batara Kama dan Subang Wulan tertangkap basah
sedang saling mengadu mulut dan
bersilat lidah. Mereka segera
ditangkap dan diadili.

Dalam pengadilan para dewa dan
bidadari, Batara Kama sempat mengajukan pembelaannya di depan sidang.

"Menurut Kitab Undang-undang
Hukum Kayangan, yang disebut pelanggaran cinta adalah apabila pasangan itu sudah melakukan hubungan intim tanpa selembar benang pun di tubuhnya.
Sedangkan apa yang kulakukan dengan Subang Wulan masih dalam batas-batas
berpakaian rapi, Tuan Hakim!"

Subang Wulan juga mengeluarkan
pembelaannya, "Betul, Paduka Hakim.
Saya belum diapa-apain kok. Cuma
dicium saja. Sedangkan 'jimat' saya masih awet, tidak robek, tidak
ternoda, tidak dijamah, sedikit pun tidak. Kalau tak percaya boleh
diperiksa."

Hakim para dewa berkata, "Pemeriksaan tidak mungkin dilakukan karena hari ini laboratorium tutup.
Yang jelas tindakan kalian telah
melanggar kode etik kayangan. Kalian layak mendapat bintang, eh... layak
mendapat hukuman sesuai pasal lima
belas ayat dua yang berbunyi: 'barang siapa mojok dengan sengaja ataupun
tidak sengaja tanpa seizin Sang Maha Dewa, maka orang tersebut dianggap
melanggar kode etik kayangan dan
praktis dianggap juga mencemarkan
kesucian kayangan.' Sedangkan menurut kitab undang-undang yang berlaku di sini,
pelanggaran seperti itu dikenakan denda kurungan lima ribu
tahun atau menebusnya dengan cara dibuang ke bumi!"

"Interupsi!" seru dewa yang berpakaian serba coklat itu. Tangannya diacungkan ke
atas, sehingga para
peserta sidang memandang kepadanya, "Saya sebagai pembela tertuduh merasa keberatan dengan ancaman
hukuman yang Paduka Hakim bacakan
tadi...."

"Apa alasan keberatanmu,
Pembela?"

"Tidak benar kalau hanya karena skandal mojok saja sampai membuat si tertuduh
harus dibuang ke bumi! Dalam kitab Undang-undang Kehormatan, pasal seratus satu
koma lima, ayat tiga
dikatakan; 'Pembuangan ke bumi bisa dilakukan apabila tertuduh melanggar
kesalahan sampai tiga kali. Sedangkan Batara Kama baru satu kali ketahuan mojok
dengan bidadari. Perbuatan mojoknya yang tujuh kali kan tidak
ketahuan oleh petugas, jadi Batara
Kama tidak layak untuk dibuang ke bumi!"

Suara gemuruh menyebar di ruang
sidang para dewa. Paduka Hakim
mengetok-ngetok telunjuknya ke meja, suaranya keras, seperti ketokan palu.
Dok, dok, dok...! Lalu suasana menjadi tenang karena hadirin pada bungkam.

"Jadi ternyata Batara Kama sudah melakukan perbuatan mojok seperti itu sebanyak
delapan kali?"

"Benar!" seru Pembela, "Tapi yang ketahuan kan hanya satu kali!"

"Hukuman semakin parah. Kami baru tahu kalau Batara Kama melakukan
pelanggaran sampai delapan kali...."

Batara Kama melirik Pembela dengan sengit lalu berkata, "Tugasmu itu meringankan hukumanku, bukan
memberatkan!"

"Wah, maaf... aku keceplosan
ngomong!" Pembela tampak sedih.

"Paduka Hakim...," seru seorang bidadari berbaju ungu, "Batara Kama memang layak
dihukum berat, karena saya sendiri pernah diajaknya mojok karena jurus 'Angin Rindu'-nya. Tapi tidak
banyak, hanya empat kali...."

Salah seorang wanita cantik yang
juga termasuk bidadari berpakaian
putih mengacungkan tangannya, "Saya juga pernah, tapi baru dua kali!"

Satu bidadari berdiri dan berseru, "Jujur saja, saya juga pernah diajak mojok, tapi tidak sampai berbuat yang begitu-begitu. Cuma sebatas 'cuci muka' saja...."

"Berapa kali?"

"Tak banyak. Cuma delapan belas kali...."

"Waaaaah...," semua yang hadir geleng-geleng kepala.

Subang Wulan tiba-tiba mendekati
Batara Kama dan menamparnya.

Plaak...!

"Pendusta! Kau bilang belum pernah berbuat begitu, ternyata kata-katamu itu hanya gombal semata!"

Batara Kama diam, hanya mengusap
pipinya yang merah karena tamparan
bertenaga dalam itu....

Pengarang Unknown
Tamat Ya
HitCount 7.785
Nilai total rating_5

Bab

1 Chapter 1
Rudy69 29 Maret 2019 jam 4:55pm
2 Chapter 2
Rudy69 29 Maret 2019 jam 5:47pm
3 Chapter 3
Rudy69 29 Maret 2019 jam 6:36pm
4 Chapter 4
Rudy69 30 Maret 2019 jam 12:20am
5 Chapter 5
Rudy69 30 Maret 2019 jam 12:45am
6 Chapter 6
Rudy69 30 Maret 2019 jam 1:11am
7 Chapter 7
Rudy69 30 Maret 2019 jam 5:34pm
8 Chapter 8
Rudy69 30 Maret 2019 jam 6:09pm
9 Chapter 9
Rudy69 30 Maret 2019 jam 6:37pm
10 Chapter 10
Rudy69 31 Maret 2019 jam 6:11pm
11 Chapter 11
Rudy69 31 Maret 2019 jam 7:10pm
12 Chapter 12
Rudy69 31 Maret 2019 jam 7:31pm
13 Chapter 13
Rudy69 1 April 2019 jam 5:14am
14 Chapter 14
Rudy69 1 April 2019 jam 6:18am
15 Chapter 15
Rudy69 1 April 2019 jam 6:43am
16 Chapter 16
Rudy69 1 April 2019 jam 7:08am
17 Chapter 17
Rudy69 1 April 2019 jam 9:06am
18 Chapter 18
Rudy69 1 April 2019 jam 9:46am
19 Chapter 19
Rudy69 1 April 2019 jam 10:47am
20 Chapter 20
Rudy69 1 April 2019 jam 11:16am
21 Chapter 21
Rudy69 1 April 2019 jam 12:13pm
22 Chapter 22
Rudy69 1 April 2019 jam 12:35pm
23 Chapter 23
Rudy69 1 April 2019 jam 1:27pm
24 Chapter 24
Rudy69 1 April 2019 jam 1:54pm
25 Chapter 25
Rudy69 1 April 2019 jam 2:18pm
26 Chapter 26
Rudy69 1 April 2019 jam 3:32pm
27 Chapter 27
Rudy69 1 April 2019 jam 3:55pm
28 Chapter 28
Rudy69 1 April 2019 jam 4:28pm
29 Chapter 29
Rudy69 1 April 2019 jam 4:50pm
30 Chapter 30
Rudy69 1 April 2019 jam 5:26pm
31 Chapter Penutup (TAMAT)
Rudy69 1 April 2019 jam 5:54pm

4 komentar

icon_comment Baca semua komentar (4) icon_add Tulis Komentar

#1 avatar
Pauziaja 29 Maret 2019 jam 10:23pm  

Lanjut suhu.. Sampai tamat.

#2 avatar
rajagendeng 30 Maret 2019 jam 12:54am  

lho, ini khan serial pendekar romantis, si pandu puber .... urutannya klo ga salah kayak gini ...
1. Geger Di Kayangan
2. Hancurnya Samurai Cabul
3. Pedang Siluman
4. Patung Iblis Banci
5. Skandal Hantu Putih
6. Kitab Panca Longok
7. Dendam Dalang Setan
8. Buronan Darah Dewa
9. Ratu Cadar Jenazah

#3 avatar
zidni 31 Maret 2019 jam 7:46pm  

Lanjut suhu...

#4 avatar
Pauziaja 1 April 2019 jam 7:36pm  

Lanjutanya ega. Ada ya..