Dari Nur S

Cerita Sada dengan berbagai perwujudannya adalah murni fiktif dan hanya imajinasi pengarang. Bila ada nama, tempat, peristiwa dan kejadian yang sama atau mirip, itu hanya kebetulan.

=====

Sinopsis

Kelakuan Panji yang membuat kerajaan Sewupulo hancur dan ratusan ribu nyawa melayang membuat geram ayahandanya. Sukma abadi Sogata ditangkap dan dikurung di sebutir debu.

Dua ratus tahun kemudian butiran debu menempel dan meresap ke dalam sebuah apel.

Seorang putri dari kerajaan Majalaya bernama Dewi Parwati memetik buah apel tempat sukma abadi Sogata dikurung dan memakannya dan sang putri yang masih gadis itu pun beberapa hari kemudian hamil.

Kehamilan Dewi Parwati menggegerkan istana dan membuat murka Prabu Rakesanjaya, ayahandanya. Karena tidak diketahui siapa yang menghamilinya, kehamilan Dewi Parwati menjadi aib bagi kerajaan dan Dewi Parwati pun diasingkan ke hutan larangan.

Di hutan itulah Dewi Parwati melahirkan seorang bayi laki-laki. Kelahiran sang jabang bayi diiringi dengan munculnya KLUWUNG (pelangi). Dewi Parwati yang mengharap bayi laki-laki yang lahir tanpa ayah (karena Dewi Parwati masih gadis dan belum terjamah lelaki manapun) itu kelak menjadi orang besar dan AGUNG (wong agung), maka bayinya diberi nama AGUNG KLUWUNG.

Agung Kluwung yang sejatinya adalah Sada, tumbuh menjadi seorang remaja yang gagah dan tampan dan disukai banyak wanita.

Petualangan Agung Kluwung di rimba persilatan membuatnya mendapat gelar PENDEKAR PELANGI.

=====

Perang Galuh Mandala - Sewupulo telah berakhir sebulan yang lalu. Kota raja Sewupulo yang sebelum perang adalah kota metropolitan dengan gedung-gedung pencakar langit dan kawasan padat penduduk kini hanya sebuah hamparan padang rumput yang sangat luas. Tidak ada pohon besar. Tidak ada bebatuan. Hanya rumput yang baru tumbuh. Itu pun terlihat tidak subur karena tanah tempat tumbuhnya hitam gosong bekas terpapar panas yang sangat ekstrim. Kota raja Sewupulo rata dengan tanah. Tidak ada puing-puing atau reruntuhan bangunan. Apa saja yang ada di dalam kota raja lenyap tanpa bekas. Semua hancur lebur menjadi abu...

PROLOG

Kesabaran Pandita Sonata telah habis. Anak kesayangannya telah menjadi mesin pembunuh massal dan monster terkejam di dunia. Tidak ada seorang pun yang ada di kota raja Sewupulo yang selamat dan hidup. Semua mati. Anak-anak, mantan-mantan istrinya, penduduk sipil dan siapa saja yang saat itu berada di dalam kota raja semua mati di tangan Panji.

Mengingat besarnya kesalahan Panji, maka Sang Pandita memutuskan untuk menghukum anaknya. Panji yang sudah gelap mata sudah tidak peduli siapa yang dihadapinya. Ayahnya pun dilawan. Pertarungan ayah dan anak nyaris membuat planet bumi kiamat. Gunung-gunung hancur dan materialnya berhamburan ke segenap penjuru dunia. Menutup sinar matahari. Langit tertutup debu vulkanik. Bumi diliputi kegelapan. Pulau-pulau kecil hancur dan tenggelam. Samudra bergelora karena tanah dasar lautan bergetar dahsyat. Tsunami dahsyat pun melanda berbagai kawasan di dunia. Badai petir dan angin puting beliung maha dahsyat membuat beberapa kawasan di dunia porak poranda. Planet bumi dilanda bencana alam super dahsyat dan paling mengerikan sepanjang sejarah peradaban manusia.

Pertarungan dua makhluk abadi berkekuatan maha super mengguncang planet bumi dan menggetarkan langit. Bumi seakan mau terbelah dan langit mau pecah.

Sekuat apapun Sogata, pada akhirnya takluk oleh ayahandanya. Tubuh Panji hancur dan sukma abadi Sogata yang pingsan ditangkap dan dikurung di sebutir debu dan dibiarkan terbang kesana kemari tertiup angin.
Dua ratus tahun butir debu tempat sukma abadi Sogata di kurung melayang kesana kemari dipermainkan angin dan pada akhirnya jatuh dan menempel di sebuah apel kecil yang baru tumbuh. Air hujan membuat debu larut dan meresap kedalam buah apel. Sukma abadi Sogata kini bersemayam di sebuah apel yang pohonnya tumbuh di tepi kolam pemandian yang ada di dalam sebuah keputren...
.
.
.