Dari Pengarang

We're not done. We won't fade away...

Hari esok pasti akan tiba. Matahari akan kembali bersinar. Hujan dan badai akan reda...

Bertahanlah. Sabar. Ikhtiar dan tawakal. Ujian dan cobaan ini akan berakhir. Tidak ada pesta yang tidak berakhir. Semua akan kembali indah bila saatnya tiba. Tuhan selalu melindungi dan menjaga hamba-hambaNYA...

Cerita ini terilhami oleh Sunda Empire. Cerita hanya fiktif dan rekayasa pengarang. Hanya untuk hiburan dan menambah koleksi bacaan yang ada di indozone. Bila ada nama, tempat, peristiwa dan kejadian yang sama atau mirip itu hanya kebetulan.

*****

Sinopsis

Panji Kertapati dan Aryo Notodiprojo datang ke tahun 2020. Mereka mengemban missi menyelamatkan Nusantara dari "Kiamat" yang dirancang oleh sebuah organisasi super rahasia yang menggunakan teknologi super canggih yang bisa mengendalikan alam dan menciptakan bencana alam buatan untuk meluluhlantakan Nusantara.

*****

Laut Jawa, 15 Agustus 2020. 20:19 WIB.

Langit di atas Laut Jawa bertabur jutaan bintang. Permukaan air laut terlihat tenang. Tanpa riak dan gelombang. Namun ketika jam digital berubah dari pukul 20:19 ke pukul 20:20, air laut tiba-tiba naik puluhan meter seakan-akan ada kekuatan maha dahsyat di dasar laut yang mendorong air laut naik. Air laut yang semula tenang mendadak bergelombang. Gelombang air laut menyebar cepat ke segenap penjuru menuju daratan. Semakin dekat ke daratan air gelombang semakin tinggi.

Jakarta, 20:25 WIB.

Gelombang tsunami setinggi puluhan meter melanda kota Jakarta. Menerjang dan menenggelamkan apa saja yang dilaluinya. Dalam beberapa menit kota Jakarta tenggelam dan berubah menjadi lautan.

"JI, BANGUN!!!"

Teriakan Aryo membuyarkan mimpi Panji. Panji pun terbangun dan segera duduk. Sekujur tubuh Panji bermandikan keringat. Mimpi kota Jakarta dilanda tsunami seakan nyata.

"Yo, kita harus datang ke masa depan. Ke tahun 2020!" kata Panji dengan nafas terengah-engah seakan habis lari maraton.

"Ji, gue ngebangunin loh bukan pengen jadi time traveler, tapi gue mau ngasi tau loh pohon jengkol di depan keraton tiba-tiba mengeluarkan suara tangisan wanita!" lapor Aryo.

Panji segera bangkit. "Ayo kita lihat!" kata Panji sambil bergegas keluar.

Di depan keraton Galuh Mandala sudah banyak warga keraton yang berjubel mengelilingi sebuah pohon jengkol. Mereka terheran-heran karena dari pohon jengkol itu terdengar suara tangisan wanita.

"Ibu Pertiwi," tanpa sadar Panji menggumam. Panji mengenali suara wanita yang menangis. Orang lain mendengar suara tangisan wanita itu berasal dari pohon jengkol, namun bagi Panji suara itu hanya transmisi suara dari dimensi lain. Dimensi tahun 2020! Dan anehnya ketika Panji mendekati pohon jengkol itu, suara tangisan wanita lenyap. Bagi panji itu adalah sebuah kode: bencana dahsyat akan terjadi di tahun 2020 hingga Ibu Pertiwi mengirim transmisi suara ke Galuh Mandala...
.
.
.