Hutang nyawa bayar nyawa.

HomeBacaanHutang nyawa bayar nyawa.

Han1977
16 April 2008 jam 4:08pm

Dinasti Goan mengalami kemunduran, kebesaran Kubilai Khan, tidak dapat diikuti oleh penggantinya. Pemerintahan yang lemah, hukum tidak ditegakkan dan penderitaan rakyat Han semakin memuncak.

Saat langit gelap barulah bintang bersinar terang.

Dalam masa kekacauan barulah pahlawan-pahlawan besar bermunculan.

Wang Jit Ho anak seorang ketua partai kecil dengan ambisi yang besar, Go Cap Gu anak petani biasa yang oleh nasib dipaksa untuk menempuh hidup di dunia Bulim. Jalan nasib tidak terduga, akankah mereka berhadapan sebagai lawan, ataukah akan bekerja sama sebagai sahabat?

:( , coba-coba menulis cerita silat. Karena baru pertama kali mohon kritik dan saran. Terutama menyangkut soal gaya penulisan. Rencananya sih akan ada dua tokoh utama dalam cerita yang berusaha membangun nama dan kekuasaan dalam dunia persilatan.

Masing-masing dengan motivasi dan cara yang berbeda. Dengan semakin menanjaknya nama dan kekuasaan keduanya pun bersimpang jalan dan pada akhirnya harus mengadu nyawa... atau tidak? :x , jangan nanya gua sendiri sekarang lagi bingung. baru seminggu nulis cersil sudah mulai pusing2. :(( :))

Pengarang Han1977
Tamat Tidak
HitCount 4.683
Nilai total rating_4

Bab

1 Bab I, Wang Jit Ho menaklukkan Toh Tiong.
Han1977 16 April 2008 jam 4:13pm
2 Bab II, Nasib buruk kerbau dungu.
Han1977 18 April 2008 jam 3:00pm
3 Bab 3, Coan Koh dan Toh Tiong mendapat tugas.
Han1977 21 April 2008 jam 4:16pm
4 Bab IV. Go Cap Gu tersesat di hutan. Biksu tua melacak jejak Go Cap Gu.
Han1977 23 April 2008 jam 9:57am
5 Bab V. Wang Jit Ho, maling romantis dan mestika.
Han1977 13 Mei 2008 jam 11:09am
6 Bab VI. Wang Jit Ho, maling romantis dan mestika (bag. 2).
Han1977 10 Juni 2008 jam 3:41pm

30 komentar

icon_comment Baca semua komentar (30) icon_add Tulis Komentar

#26 avatar
windx 2 Januari 2012 jam 7:38am  

Nest_or menulis:
Cersilnya keren lho bos, sayang kalo ga dilanjutkan :p
wow... Suhu nest or juga ikutan komen, ayo bung LANJUTKAN

#27
Han1977 2 Januari 2012 jam 1:42pm  

Hehe, khusus buat yang ini saya masukkan peti dulu. Dulu nulisnya terlalu terburu nafsu, petanya belum benar-benar mulus sudah mulai nulis. Akibatnya salah pilih jalan dan bertemu jalan buntu.

Tapi kapan-kapan deh, kalau Pedang Angin Berbisiknya dah tamat, saya coba pikirkan untuk re-write kisah yg ini.

#28 avatar
dr4g0n02 29 Juli 2012 jam 2:05pm  

bung buat cerita jangan terlalu banyak judulnya ,satu-satu aja dulu diselesaikan, kalau terlalu banyak ,bung akan pusing dan penyelesaian tidak akan tuntas, thks

#29
Han1977 30 Juli 2012 jam 9:17am  

:D, wah kalau cersil yg ini sudah lama ga saya lanjutkan bro. Sudah patah arang buat ngelanjutinnya. Terlalu maksa utk ditulis, sesuatu yg belum siap buat ditulis. Kalaupun nanti saya nulis cersil ini lagi, mungkin akan ditulis ulang dari awal.

Sekarang cuma konsen di PAB.

#30 avatar
sintong 7 Oktober 2012 jam 5:50pm  

cersilnya keren broo. bahasanya mengalir...