Golok Naga Kembar

HomeBacaanGolok Naga Kembar

jisokam
8 Januari 2011 jam 3:03am

Golok Naga Kembar
Karya : Hong San Khek
Sumber : Dimhad
Ebook oleh : Dewi KZ
http://kangzusi.com/ atau http:// http://dewikz.byethost22.com/

Pendahuluan

DI TANAH Yan dan Tio, yang sekarang terletak diantara propinsi-propinsi Hopak dan Shoasay, pada jaman dahulu banyak lahir orang-orang gagah dan cerdik pandai yang berkepandaian tinggi dan mempunyai kegagahan yang sangat mengagumkan, sehingga dengan kepandaian dan kegagahan itu mereka telah merantau dan berjalan malang melintang keluar daerah dan ke pedalaman kota San-hay-kwan tanpa mengenal takut.

Sang waktu berlangsung sangat cepat, bagaikan anak panah terlepas dari busurnya, membuat pergantian jaman ke jaman hampir tak dirasakan orang.

Begitupun nama tanah-tanah Yan dan Tio turut juga berganti, walaupun dengan terjadinya perubahan jaman ini, tanah-tanah Yan dan Tio tinggal tetaplah menjadi tanah dimana banyak terlahir orang-orang gagah hingga jaman ini.

Di dalam Rimba Persilatan terdapat delapanbelas macam senjata, yang hampir seluruhnya dipergunakan oleh setiap orang yang berkecimpung dalam kalangan ini,namun tidak pernah diketemui seorangpun yang dapat mempergunakan kedelapanbelas macam senjata-senjata itu dengan sama mahir dan lincahnya.

Karena jika seumpama ia mahir dalam memainkan salah satu senjata, belumlah menjadi ukuran bahwa ia juga paham mempergunakan senjata-senjata yang lainnya. Oleh karena itu, maka timbullah nama-nama julukan khusus untuk setiap orang yang mahir dalam hal memainkan salah satu macam senjata tersebut, misalnya di muka nama Sun Giok Hong (tokoh dalam kisah nyata yang pembaca sedang nikmati) terkenal dengan nama julukan Ngo-seng-to-ong atau RAJA GOLOK DARI LIMA PROPINSI.

Dalam kalangan persilatan di Tiongkok Utara muncul seorang pemuda gagah bernama Ong Cu Pin, yang nama aslinya hampir dilupakan orang, tetapi nama julukannya tetap tinggal harum hingga saat ini. Ia itu bukan lain daripada orang gagah yang kita pernah kenal dengan nama julukan Toa-to Ong Ngo atau Ong Ngo si .

Golok Besar. Ong Cu Pin ini adalah anak kelima dari jago silat Ong Tek Po, maka ia umum dikenal orang pada masa itu dengan sebutan Ngo Jie (si anak kelima).

Seperti juga dengan keadaan jaman yang silih berganti, begitupun halnya dengan kelahiran para pendekar dan orang-orang gagah yang silih berganti muncul dari satu jaman kelain jaman tanpa putus-putusnya. Jika yang seorang sudah berusia tua dan mengundurkan diri, maka angkatan mudanya segera tampil ke muka untuk menggantikan kedudukannya.

Demikianlah sejak lahirnya Toa-to Ong Ngo yang kita telah ketahui riwayat hidupnya sedari lama, kini kita beralih kepada Sun Giok Hong yang seolah-olah telah ditakdirkan untuk muncul sebagai pengganti Toa-to Ong Ngo yang mahir mempergunakan golok dalam Rimba Persilatan di Tiongkok Utara.

Ahli permainan golok she Sun ini asal kelahiran propinsi Hopak.

Perawakan tubuhnya tegap dan kuat. Ia beralis panjang sehingga melampaui matanya. Hidungnya mancung, romannya gagah. Matanya jeli dan mengeluarkan sinar berpengaruh, tetapi ia bertabiat peramah dan manis budi bahasanya. Dan sebagai seorang pemuda keturunan ahli-ahli silat, iapun terlahir dengan membawa bakat yang sama dengan para leluhurnya, yakni kakek, ayah dan paman-pamannya, semua tergolong sebagai jago-jago silat kenamaan dari masa yang lampau, sedangkan ia sendiri belajar ilmu silat dibawah bimbingan ayahnya.

Hanya sangat disayangkan ayahnya tidak berumur panjang, sehingga Giok Hong telah menjadi anak yatim diwaktu usianya baru saja masuk belasan tahun. Tapi karena Giok Hong bersifat
cerdik, ulet dan berhati mantap, maka dalam usia 12 tahun ia telah menjadi salah seorang pemuda gagah dan ikut serta dalam rombongan para pelindung kereta-kereta pio dari perusahaan angkutan yang memakai merek Hin Liong Pio Kiok di Thian-cin.

Kala itu di akhir dinasti Ceng pada tahun kerajaan Kong-sie (antara tahun 1875-1908). Pemerintahan pada jaman itu telah menjadi kacau balau, sehingga banyak muncul perampok-perampok yang membuat huru hara di sana sini dan merajalela tanpa dapat ditindas oleh pihak yang berwajib. Maka para saudagar yang biasa berhubungan ke lain propinsi dan berjual beli di sana, tak dapat bekerja dengan tenteram dan selamat tanpa meminta perlindungan dari kantor-kantor pengangkutan yang mempunyai banyak "orang-orang kuat" untuk melindungi barang-barang dagangan mereka.

Oleh karena itu, tidaklah heran jika pada jaman itu berdirinya kantor-kantor angkutan tak berbeda dengan tumbuhnya jamur di musim hujan. Semula mereka dapat bekerja sama, tetapi lama kelamaan mereka saling bersaing dengan jalan mengundang atau mendatangkan orang-orang gagah dari selatan dan utara, dengan diberi upah yang tinggi dan jaminan-jaminan yang sangat memuaskan.

Dengan majunya perusahaan-perusahaan angkutan itu, maka di kalangan persilatan di selatan dan utara dengan secara langsung merasakan akibatnya, sehingga banyak orang-orang gagah yang semula kurang begitu terkenal, dengan tiba-tiba saja namanya mengalami ketenaran dengan kegagahan dan kepandaian yang mereka miliki. Hari ini mereka menggempur kawanan perampok di sini dan dihari esoknya mereka menghancurkan atau menggagalkan serbuan kilat perampok lain yang namanya sudah terkenal dan ditakuti orang.

Pada jaman kacau balau itulah, Sun Giok Hong muncul sebagai salah seorang piosu atau pelindung kereta-kereta pio yang gagah berani di Tiongkok Utara. Sedangkan pemimpin dari perusahaan angkutan Hin Liong Pio Kiok dimana ia bekerja itu, bukan lain daripada pamannya sendiri yang bernama Sun Seng Bu.

Perusahaan angkutan Hin Liong Pio Kiok ini telah lama terkenal di luar dan di dalam San-hay-kwan. Tidak kurang dari seratus orang gagah dari pelbagai golongan atau cabang persilatan membantu memberi perlindungan dalam perusahaan angkutan tersebut, sehingga para saudagar merasa tenteram dan aman, jika barang-barang mereka dikirim dibawah pengawalan Hin Liong Pio Kiok itu.

Pada waktu jago silat Ho Goan Kah yang terkenal dengan nama julukan Oey-bianhouw atau Harimau muka kuning membuka rumah perguruan silat di Shanghai, Sun Giok Hong telah diminta bantuannya untuk mengajar. Demikianlah dengan memangku jabatan sebagai salah seorang guru silat di sana, dimana ia telah bekerja beberapa tahun lamanya dengan mendapat pujian sebagai salah seorang guru yang jiatsim (giat dan bersungguh-sungguh hati) dalam hal memajukan ilmu silat yang menjadi warisan dari kakek moyang mereka.

Setelah itu ia pindah mengajar pada Ceng Bu Tee Yok Hwee di Kwitang (Tiongkok Selatan), dima na pada masa itu hidup ahli silat Oey Siauw Hiap, murid utama Tan Hiang dari golongan perguruan silat Coa Lie Hut. Pada waktu dinasti Ceng berakhir dan pemerintahan di Tiongkok kembali ke tangan bangsa Tionghoa dan bernama Tiong Hoa Bin Kok atau Negara Republik Tiongkok, Oey Siauw Hiap telah membuka perguruan silat Ceng Bu Tee Yok Hwee itu dengan meminjam tempat dalam kelenteng Tay-hut-sie.

Justru itu Siauw Hiap yang memang gemar ilmu silat telah mendapat kabar bahwa Sun Giok Hong berkunjung ke selatan. Maka dengan tidak membuang waktu pula ia segera menjumpainya dan menyatakan keinginannya untuk mengang kat Giok Hong menjadi guru hingga Giok Hong yang melihat Siauw Hiap begitu sungguh-sungguh ingin menjadi muridnya, akhirnya telah mengabulkannya juga. Sejak waktu itu ia telah menerima banyak murid-murid di Kwitang, antara mana boleh disebutkan nama-nama Ma Kiam Hong, guru silat wanita Lim Siauw Lip dan yang lain-lainnya.

Sun Giok Hong mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Bun Yong dan juga gemar ilmu silat. Pada tahun Bin Kok ke 26 (1937), Bun Yong telah mengikuti tentara nasional memanggul senapan untuk melawan pasukan Jepang.

Pada tahun Bin Kok ke 27 (1938) tatkala pasukan Jepang menyerbu ke propinsi Kwitang dan pemerintah Kwiciu (ibukota Kwitang) berpindah ke Kiok-kang, Sun Giok Hong terpaksa mengungsi ke Kwitang Utara, dimana salah seorang anak laki-lakinya yang lain, Eng Yong, telah gugur dalam peperangan sebagai seorang patriot muda yang tidak rela melihat negerinya diserang musuh.

Demikianlah sekelumit riwayat keluarga Sun Giok Hong yang selain terkenal sebagai seorang ahli silat yang disegani dimasa yang lampau, juga dapat dicatat namanya sebagai ayah seorang patriot muda yang tidak percuma mendidik putraputranya sehingga menjadi pahlawan-pahlawan bunga bangsa yang namanya akan selalu diingat orang sepanjang masa.

Kini kita persilahkan para pembaca yang terhormat untuk mengikuti riwayat hidup Sun Giok Hong yang telah muncul di kalangan Kang-ouw ketika usianya baru masuk duabelas tahun.

OOOooOOO

Pengarang Hong San Khek
Tamat Ya
HitCount 4.850
Nilai total rating_0

Bab

1 Bahagian I
jisokam 8 Januari 2011 jam 3:06am
2 Bahagian II
jisokam 8 Januari 2011 jam 3:09am
3 Bahagian III
jisokam 11 Januari 2011 jam 1:55am
4 Bahagian IV
jisokam 11 Januari 2011 jam 2:01am
5 Bahagian V
jisokam 12 Januari 2011 jam 7:07am
6 Bahagian VI
jisokam 12 Januari 2011 jam 7:34am
7 Bahagian VII
jisokam 12 Januari 2011 jam 8:18pm
8 Bahagian VIII
jisokam 13 Januari 2011 jam 4:50am
9 Bahagian IX
jisokam 13 Januari 2011 jam 4:55am
10 Bahagian X
jisokam 13 Januari 2011 jam 4:59am
11 Bahagian XI
jisokam 13 Januari 2011 jam 5:04am
12 P E N U T U P ( TAMAT )
jisokam 13 Januari 2011 jam 5:06am

Belum ada komentar

icon_add Tulis Komentar