Home → Bacaan → Bacaan oleh andu0396
"Ayah, dengan membagi harta karun, Enci Ceng Ceng telah bertindak bijak¬ sana dan adil. Berarti Enci Ceng Ceng dapat melaksanakan kewajibannya terhadap mendiang ayah kandungnya, dan Pangeran Youtechin juga dapat melaksa¬nakan tugasnya sebagai utusan Kaisar. Dan dengan demikian, tidak terjadi per¬tempuran besar karena kalau pemerintah mengerahkan pasukan, tentu kami semua
Cun Giok merasa gundah gulana, penderitaan hati yang pernah dirasakan¬nya ketika dia meninggalkan Siang Ni yang membunuh diri di depan makam ibunya, meninggalkan luka yang membuatnya rapuh dan luka itu mudah terobek kembali. Kini luka itu terbuka lagi dan berdarah. Betapa buruk nasibnya dalam pertemuannya dengan gadis-gadis lain sesudah Siang
Cerita Silat ini akan saya ulangi kembali uploadnya dari pertama agar para enghiong lebih mudah membacanya.
Saya pernah mengupload 4 episode pada bulan Juli 2010, namun tidak jadi saya lanjutkan, karena mbak Dewi KZ mengatakan bahwa cerita ini sudah ada di Webnya beliau. Pada saat itu, saya berpikir bahwa saran mbak
Mendengar lengking ini terbayanglah di pelupuk mata Yu Lee peristiwa limabelas tahun yang lalu. Teringatlah ia akan ayah bundanya, paman pamannya, saudara-saudara misannya yang semua terbunuh oleh wanita iblis ini. Suara lengking itu makin menusuk perasaannya dan tak tertahankan lagi air mata bercucuran keluar dari kedua mata Yu Lee.
“Heii…...! Kau......
Mengapa gurunya melarang ia untuk menuntut balas atas kematian ayahnya....? Kata gurunya, larangan itu adalah pesan terakhir dari ayahnya, pada saat hendak menghembuskan napas terakhir. Mengapa mendiang ayahnya berpesan begitu? Dan mengapa pula gurunya melarang ia berkeliaran ke balik gunung? Sudah 10 tahun lamanya, pertanyaan itu mencengkam pikirannya, tanpa penyelesaian.
Toh
Cayhe menemukan buku lama dengan judul Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Persilatan, yang disadur oleh suhu Hong San Khek, dan diterbitkan pada tahun 1962.
Bahasa yang digunakan masih seperti apa adanya, hanya untuk memudahkan generasi muda membacanya, cayhe berusaha untuk menggunakan ejaan baru.
Ceritanya sederhana, tetapi cukup menarik dan banyak pesan-pesan yang
Kemudian tiba-tiba pemuda itu membentak keras dan dari mulutnya tersemburlah arak yang diminumnya tadi dan para penjaga kini bengong dan memandang dengan mata terbelalak karena terdengar pekik kesakitan dan lima orang di antara tujuh pengeroyok itu segera melemparkan pedangnya atau goloknya dan menggunakan tangan untuk menutupi muka mereka sambil merintih-rintih
Berdebar jantung Han Sin. Dia merasai ketakutan dan kegelisahan seperti gadis itu. Pikirannya masih terang maka keadaan begini tentu saja menimbulkan perasaan yang tidak karuan dalam hatinya. Memang pada dasarnya Han Sin adalah seorang pemuda romantis, mungkin darah ayahnya menurun kepadanya. Maka ketika merasa betapa gadis itu mendekapnya, ia jadi
DENGAN muka merah, Hwe-thian Mo-li menudingkan telunjuknya ke arah hidung nona penari itu sambil berkata ketus, “Siapakah kau yang sombong dan lancang ini? Mengapa kau berani mati sekali mendahului aku yang hendak memenggal leher binatang Liok Kong? Lekas katakan apa alasanmu. Kalau tidak jangan harap aku Hwe-thian Mo-li dapat mengampuni
Nyo Bok telah menjadi seorang pejabat Negara Penjajah. Untuk dapat mengabdi kepada Kaisar, Nyo Bok menghalalkan segala cara. Dia tidak peduli dengan kakak perempuan yang merawatnya ketika kecil. Termasuk dia tidak peduli dan siap mengorbankan putera satu-satunya. Nyo Bok yang berasal dari keluarga terpandang di dunia Kang-ouw siap untuk menjadi