Home → Bacaan → Bacaan oleh andu0396
“Sepasang Rajawali........,†desis Prabu Galung begitu melihat jelas bayangan yang berkelebatan di angkasa itu.
“Apa, Gusti........?†tanya Patih Giling Wesi.
“Dua burung rajawali raksasa. Yang satu berwarna putih keperakan, dan satunya lagi hitam pekat. Hm........,†kelopak mata Prabu Galung agak menyipit.
Pengarang memaparkan kisah Serial Pendekar Rajawali Sakti dalam banyak episode. Pemaparan kisah
“Sepasang Rajawali........,†desis Prabu Galung begitu melihat jelas bayangan yang berkelebatan di angkasa itu.
“Apa, Gusti........?†tanya Patih Giling Wesi.
“Dua burung rajawali raksasa. Yang satu berwarna putih keperakan, dan satunya lagi hitam pekat. Hm........,†kelopak mata Prabu Galung agak menyipit.
Pengarang memaparkan kisah Serial Pendekar Rajawali Sakti dalam banyak episode. Pemaparan kisah
“Tiga tahun aku seperti juga telah terpendam dalam bumi dan semua perkembangan di dalam kalangan kangouw gelap buatku. Tetapi sekarang Ngo-tok-kauw akan bangkit kembali dengan segala kejayaan yang ada pada perkumpulan tersebut!â€
Dan berpikir begitu Ho Ang Yo telah tersenyum menyeringai mengandung kebengisan. Dia telah nekad nanti mencari Sin Cie
“Sepasang Rajawali........,†desis Prabu Galung begitu melihat jelas bayangan yang berkelebatan di angkasa itu.
“Apa, Gusti........?†tanya Patih Giling Wesi.
“Dua burung rajawali raksasa. Yang satu berwarna putih keperakan, dan satunya lagi hitam pekat. Hm........,†kelopak mata Prabu Galung agak menyipit.
Pengarang memaparkan kisah Serial Pendekar Rajawali Sakti dalam banyak episode. Pemaparan kisah
Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati
Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati
Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati
Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati
Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati
Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati