Home → Ulasan → Novel → Lung Hu Wu Lin - Cerita Silat Karya Orang Indonesia
Lung Hu Wu Lin adalah buku silat yang dikarang oleh Chen Wei An, pengarang silat muda asal Indonesia. Boleh dikatakan dia adalah penerus Kho Ping Ho yang buku-bukunya telah banyak dinikmati oleh pecinta silat di Indonesia.
Setting ceritanya adalah pada jaman setelah Li Shi Min meninggal dan digantikan oleh anaknya, sampai pada masa Wu Zetian memerintah. Buku ini cukup bagus dan walaupun ada sedikit kesalahan, seperti misalnya pengarang selalu menulis Li Shi Ming dan bukan Li Shi Min ((æŽä¸–æ°‘) seperti yang seharusnya. Juga ada beberapa kesalahan penulisan tahun (yang memang jarang diperhatikan oleh orang yang tidak tertarik pada sejarah). Tetapi pada dasarnya walaupun ada kesalahan-kesalahan kecil spt itu, masih bisa ditoleransi.
Ceritanya sendiri adalah tentang seorang pemuda yang bernama Han Chia Sing. Bagaimana keseluruhan ceritanya? Baca saja sendiri karena saya juga baru membaca buku pertama
Tetapi yang pasti buku silat karangan orang Indonesia ini patut untuk dihargai karena penulis serius menulis bukunya. Terlihat dari cara dia menyampaikan cerita dan isi ceritanya, bahwa dia paling tidak mengadakan riset untuk membuat setting yang akurat dalam ceritanya.
Bahasa yang digunakan juga adalah Bahasa Indonesia modern yang mudah dipahami, karena tidak menggunakan kata-kata “aneh†atau “djaman doeloe†seperti biasanya cerita silat yang biasa beredar. Tidak ada lagi kata-kata “mengegos†atau kata-kata lain yang kadang saya sendiri tidak begitu paham artinya. Juga tidak ada kata-kata makian khas silat seperti: “Kentut busuk!†dll. Hal seperti itu menurut saya sangat positif, karena saya ingat waktu saya duduk di bangku sekolah orang tua saya selalu marah kalau saya membaca buku silat, karena bahasa yang dipakai di buku silat seringkali kasar sehingga cerita silat selalu berkesan picisan.
Nama-nama yang digunakan di buku ini adalah nama-nama Mandarin dan bukan nama-nama Hokkian.
Hanya saja yang digunakan adalah ejaan Wade Gilles dan bukan Pinyin, sehingga orang yang sudah terbiasa dengan Pinyin akan sedikit kesulitan karena belum terbiasa.
Adegan pertempuran silat digambarkan cukup apik dan detail. Jurus-jurus yang digunakan juga cukup menarik, dan pengarang memadukan antara ilmu silat karangannya dengan ilmu silat lain yang sudah ada dan terkenal di “dunia persilatan†seperti misalnya ilmu Bi Xie Jian Fa, Yi Jin Jing, dll.
Yang pasti, usaha pengarang untuk menulis cerita ini patut diacungi jempol! Semoga dengan terbitnya buku ini makin banyak orang semakin tertarik pada literatur silat.
Nilai | ![]() |
---|---|
Kategori | Novel |
Negara | Indonesia |
Tahun | 2005 |
HitCount | 17.489 |
Baca semua komentar (2)
Tulis Komentar
#1 | ![]() |
Soeprijo
28 Juli 2009 jam 9:32pm
 
Blog cersil Chen Wei An : kisahsilat.blogspot.com |
#2 | ![]() |
Jokowidjaya
13 Juni 2017 jam 12:41am
 
Sampai PK.ahok udh PNY cucu baru jijid 5. |