TAO HUA CHUAN QI: Pendekar Harum Ke-6

HomeUlasanNovelTAO HUA CHUAN QI: Pendekar Harum Ke-6

avatar danivn
15 Desember 2008 jam 12:57am

Ciri empat alis adalah kumisnya yang seperti alis. Walau bentuk berbeda, kumis juga menjadi ciri Hercule Poirot, tokoh detektif rekaan Agatha Christie.

Ciri Coh Liu Xiang adalah kemampuannya memikat wanita, demikian juga dengan James Bondnya Ian Fleming.

Kekuatan masing-masing karakter jelas terlihat pada seri-seri awal Empat Alis dan Pendekar Harum.

Tapi di seri-seri akhir, kedua karakter ini mulai cair. Kita sulit membedakan mana kisah Empat Alis dan mana Harum kecuali soal kumis dan wanitanya.

Yang paling saya suka dari Empat Alis di seri pertama adalah kelucuan dialognya. Mengalir ringan. Spontan. Menggelikan.

Dalam Mayat Kesurupan Roh, Pendekar Harum memecah kasus dengan pengetahuan “sidik jari” ala Poirot. Gantilah nama Pendekar Harum dengan Empat Alis di buku ini, maka kita pun sulit melihat bedanya.

Dalam Seri Pendekar Harum ke-6, lagi-lagi saya mengalami disorientasi. Kecuali kerumunan perempuannya, di seri ke-6 ini gaya bertutur GL seperti ingin “melucu” ala Empat Alis. Tapi, buat saya justeru terkesan konyol.

Perhatikan kutipan berikut:

...

Ketika Coh Lui Xiang berjalan terus dengan gaya kikuk, tiba-tiba seseorang melintas di sisinya.

Seorang wanita!

Lalu hidungnya mencium bau harum.

Tepat di saat ia ingin menoleh buat mencuri lihat, mendadak terdengar bunyi, “bruuut”.

Selain Coh Liu Xiang, paling sediki ada delapan puluhan orang yang juga mendengar bunyi “bruuut” itu!

Asal pernah kentut, siapa pun pasti tahu itu bunyi kentut.

Semua orang pernah kentut.

Kentut itu selain bunyinya yang keras, sebenarnya tidak ada yang istimewa.

Hanya saja kentut dilepaskan pada waktu dan tempat yang tidak pas. Lebih-lebih tidak seharusnya dilepaskan di sisi Coh Liu Xiang.

Coh Liu Xiang tidak bisa menahan diri, melirik ke samping.

Yang berdiri di sisinya memang seorang wanita yang bukan hanya harum tapi juga sangat muda dan cantik.

*

Begitulah dengan konyol cerita terus membahas soal kentut, berlembar-lembar. Intinya, Coh Liu Xiang tidak ingin gadis secantik itu menanggung malu. Maka ia mengambil tanggung jawab menanggung malu.

Berbeda dengan Seri ke-8 yang gaya bahasanya indah bergenit-genit, di Seri ke-6 ini gaya bahasa GL lebih langsung, cekak aos, tanpa tedeng aling-aling.

Bab I buku ini bertutur begini:

Coh Liu Xiang suka wanita.

Semua wanita suka Coh Liu Xiang.

Maka di mana ada Coh Liu Xiang, di situ pasti ada wanita.

Wanita-wanita itulah “bunga persik”. Dan di buku ini Coh Liu Xiang terkena taburan berkuntum-kuntum “bunga persik”. Maka, sibuklah ia meniduri satu persatu wanita muda yang muncul di kisah ini.

Selebihnya cerita tidak terlalu luar biasa, kecuali kemampuan si Pendekar Harum tanpa “viagra”.

Maka, saya terpaksa hanya memberi dua dari lima bintang untuk Seri ke-6 Pendekar Harum ini.

Nilai 2 stars
Kategori Novel
Negara Hong Kong
Tahun 1999
HitCount 4.313

Satu komentar

icon_comment Baca semua komentar (1) icon_add Tulis Komentar

#1 avatar
llies 29 Januari 2009 jam 5:23pm  

tulisan yg menarik, terimakasih.