Sebuah hayalan cerita Fiktif untuk memperlemas jari-jari tanpa ada tujuan dan tantangan, maaf hanya coret-coret saja hehe

Awal dan akhir tidak ada yang tau, (kecuali yang maha tau) dan hanya kepadanyalah kita berserah,
Mungkin itu menjadi sebuah awal maupun pembukaan dari sang penulis

Cerita ini mengisahkan Perjalanan seorang musafier dari persia yang singgah ditanah jawadipa...

Dijamannya jawa dipa belum dihuni oleh manusia, karena jawa dikuasi oleh mahluk-mahluk golongan jin dan sebangsanya.
diterangkan di dalam buku babad tanah jawa bahwa setiap manusia yang memasuki tanah jawa mereka akan mengalami sebuah
nasib yang tidak diketahui dengan pasti, kemungkinannya mati atau hilang atau seterusnya, penulis tidak bisa mengilustrasikan baik dalam gambar maupun tulisan, dikarenakan begitu MISTERI, yang bikin penulis bergidik bulu romanya adalah kata-kata JALMO MORO JALMO MATI,,,nah begitulah tersohornya kata-kata itu untuk tanah jawa, sehingga membuat sang pemuda yang menjadi bintang di serial cersil bagian ini ingin menelusuri apa yang terjadi di jawadipa dengan sebenar-benarnya...

nah kalo untuk arti JALMO MORO JALMO MATI itu sendiri mungkin bermakna setiap yang datang pasti mati,, hihihi

diawal kisah ini ada sebuah keluarga di daratan persia, keluarga tersebut hidup damai dari sejak nenek moyang mereka pindah ke daratan tersebut,,, dan dari salah satu keluarga ada seorang pemuda yang setiap harinya bermimpi ingin menelusuri dunia yang diciptakan tuhan,, keinginan tersebut bukan karna tanpa alasan,, mayorita penduduk di daerah sipemuda tersebut hidup bahagia tetapi buta dengan dunia luar, kehidupan yang monoton seperti halnya di derah desa tersebutlah yang membuat pemuda tersebut ingin mencoba hal lain dengan menjadi musafir,,, dan dikisahkan sangpemuda tersebut melakukan perjalanannya ke tanah jawa....
kenapa di ambil tanah jawa? karena cerita dari sang empunya pemuda tersebut yang menggambarkan bahwasannya tanah jawa itu masih murni karena tidak terjamah manusia.. sang musafir tersebut sudah diwanti-wanti untuk tidak mencoba ketanah jawa oleh keluarganya di persia,, tapi demi rasa penasarannya akhirnya dia berangkat dengan berbekal suatu kenekatan yang polanya didasari dan di landasi oleh cerita pepatah sepuh bahwa tidak ada sejenis setan atau siluman yang bisa memakan manusia (tp bisa membuat celaka ) dalam
batinnya sambil nyengir tidak karuan,,,
kehidupan kadang terasa bosan maupun suntuk,,
kehidupan monoton yang kadang membawa seseorang sampai ketaraf pemikiran tersebut yang membuat hati pemuda persia ini berpetualang..
Didalam perjalanannya dia melamunkan apa yang dikatakan oleh sesepuhnya untuk selalu eling (ingat) kepada sang pencipta, melalui media dzikir di dalam hati dengan ikhlas,,,