Seperti judulnya, komik ini mengisahkan petualangan seorang detektif remaja bernama Hajime Kindaichi dalam memecahkan berbagai kasus pembunuhan. Manga berjudul asli "Kindaichi Shounen no Jikenbo" ini dikarang oleh Yosaburo Kaneri dan dibuat ilustrasinya oleh Fumiya Sato. Sejak tahun 1993 Kindaichi diterbitkan oleh Kodansha, Jepang sejak tahun 1993 dan ditayangkan anime-nya sejak tahun 1996 oleh Toei Animation. Di Indonesia hak cipta penerbitannya dipegang oleh Elex Media Komputindo dan komiknya mulai beredar dengan judul "Detektif Kindaichi" sejak tahun 1999.

Tokoh:
Hajime Kindaichi--> remaja SMU yang dari luarnya tampak seperti murid "semau gue" yang pemalas, ceroboh dan konyol. Prestasinya baik dalam bidang pelajaran maupun olahraga tak bisa diharapkan. Namun di balik sikap cueknya sebenarnya remaja pria yang rambutnya suka dikuncir kuda ini memiliki otak yang sangat cerdas (IQ-nya 180), penalaran yang tajam, dan analisa yang mengagumkan. Seperti Sherlock Holmes, Kindaichi mampu mengungkapkan segala macam kasus pembunuhan, bahkan yang paling aneh sekalipun. Kemampuannya menarik kesimpulan secara akurat membuat kepolisian Jepang pun segan terhadapnya. Tak heran karena rupanya darah penyelidiknya diturunkan oleh kakeknya, Kosuke Kindaichi, detektif terkenal pada zamannya.

Miyuki Nanase--> teman kecil Kindaichi dan sahabat wanita terdekatnya. Kebalikan dari Kindaichi, Miyuki murid teladan di sekolah. Diam-diam ia menyukai Kindaichi dan sering cemburu jika Kindaichi memberi perhatian pada gadis lain. Ia kerap ikut dalam berbagai petualangan Kindaichi dan seringkali komentarnya tanpa sengaja memunculkan petunjuk penting untuk memecahkan kasus. Tak diragukan lagi Miyuki merupakan sosok yang penting bagi Kindaichi.

Isamu Kenmochi --> inspektur polisi pusat bagian Pembunuhan. Pria yang akrab dipanggil Kindaichi dengan sebutan "Paman Kenmochi" ini sangat mengagumi kemampuan Kindaichi dan sering meminta bantuannya untuk memecahkan kasus pembunuhan yang tak terungkapkan.

Kengo Akechi--> Meski masih muda, tapi lelaki berkacamata ini sudah menjabat inspektur kepala polisi pusat. Lulusan Universitas Tokyo dan mempelajari Psikologi Kejahatan di Amerika. Orangnya perlente, angkuh, percaya diri, dan berotak encer. Ia suka beradu hipotesa dengan Kindaichi dan bersaing secara sehat dalam memecahkan berbagai kasus.

Komentar:
Goresan pena illustrator rapi dan tajam, terutama pada perubahan ekspresi wajah pelaku, yang tadinya tampak seperti orang baik-baik, tapi setelah belangnya ketahuan berubah menjadi jahat. Alur cerita menarik dan tak membosankan. Satu hal menarik dari komik ini: di balik pembunuhan sadis yang dilakukan oleh si pelaku ternyata ada kisah sedih yang membuat kita akhirnya menjadi simpati pada si pelaku, meski tetap saja tak membenarkan kejahatan main hakim sendiri yang dilakukannya. Cara-cara pembunuhannya tak terbayangkan dengan akal sehat dan terkadang saking brutalnya membuat kita jadi bertanya-tanya sendiri "Apakah mungkin ada kejadian seperti ini dunia nyata?" Tokoh Kindaichi sendiri sebenarnya too good to be true. Selain bisa memecahkan semua kasus kejahatan, ia juga tahu secara mendetail trik yang digunakan pelaku dan latar belakang perbuatannya, yang tak lain mengacu pada masa lalu si pelaku.

Tipikal Kindaichi:
* Saat menghadapi suatu kasus ia akan mengatakan "Akan kupertaruhkan nama baik kakekku."
* Sebelum membuka identitas pelaku ia akan menceritakan masa lalu si pelaku dengan mengatakan "Sebelumnya mari kita kembali ke 10 atau 20 tahun yang lalu, dll."
* Pelaku kejahatan biasanya orang yang paling tak disangka-sangka.

Kasus-kasus fave Rei, a.l:
- Pembunuhan di Desa Gedung Eropa/Desa Segi Enam
- Legenda Setan Salju
- Pembunuhan di Danau Patah Hati
- Pembuhuhan di Hotel Eropa/Sinterklas Janggut Merah
- Pembunuhan di Sekolah Gantung Leher
- Pembunuhan di Rumah Kuno/Ksatria Pemburu Kepala
- Pembunuhan di Puri Boneka Lilin
- Pembunuhan di Kereta Sihir/Dukun Voodoo Neraka
- Pembunuhan Kupu-Kupu Hitam
- Pembunuhan Uang Perak Prancis
Kesimpulan:
siapa saja yang suka cerita detektif dan kuat mental bisa menikmati komik ini. Kenapa demikian? Karena banyak ilustrasi dalam komik ini yang menggambarkan adegan pembunuhan sadis yang bisa bikin bergidik.