Seorang pengarang, ketika sedang berjuang untuk menyelesaikan sebuah cerita, pasti muncul godaan untuk membuat cerita lain. Hal itu wajar, namun tentu saja sedikit besarnya mengganggu atau mempengaruhi kelancaran cerita yang sedang di kerjakan.

Saya pribadi pun tidak bisa menghindari godaan itu. Ketika sedang menggarap cerita Sada, muncul ide Mr. Iyus dan sempat saya tuangkan dalam tulisan (walau akhirnya terbengkalai). Itu belum rampung muncul lagi ide lain, Menyelamatkan Anisa Amel, dan itu pun kembali tidak tamat. Serta ide-ide cerita lain.

Kini, disaat sedang berjuang untuk menyelesaikan cerita Panji (New Sada), muncul godaan untuk menulis Sada part 3 (AGUNG KLUWUNG). Namun belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, saya mencoba untuk fokus pada satu cerita dulu. Bila Panji (New Sada) TAMAT, maka berikutnya AGUNG KLUWUNG (SADA 3).

Sinopsis AGUNG KLUWUNG (SADA 3)

Kelakuan Panji yang membuat kerajaan Sewupulo hancur dan ratusan ribu nyawa melayang membuat geram ayahandanya. Sukma abadi Sogata ditangkap dan dikurung disebuah apel.

Dua ratus tahun kemudian, seorang putri dari kerajaan Majalaya bernama Dewi Parwati tanpa sengaja menemukan buah apel tempat sukma abadi Sogata dikurung dan memakannya dan sang putri yang masih gadis itu pun hamil.

Kehamilan Dewi Parwati menggegerkan istana dan membuat murka ayahandanya. Karena tidak diketahui siapa yang menghamilinya, kehamilan Dewi Parwati menjadi aib bagi kerajaan dan Dewi Parwati pun diasingkan ke sebuah hutan.

Di hutan itulah Dewi Parwati melahirkan seorang bayi laki-laki. Kelahiran sang jabang bayi diiringi dengan munculnya KLUWUNG (pelangi). Dewi Parwati yang mengharap bayi laki-laki yang lahir tanpa ayah (karena Dewi Parwati masih gadis dan belum terjamah lelaki manapun) itu kelak menjadi orang besar dan AGUNG (wong agung), maka bayinya diberi nama AGUNG KLUWUNG.

Agung Kluwung yang sejatinya adalah Sada, tumbuh menjadi seorang remaja yang gagah dan tampan. Petualangan baru Sada dimulai...
.
.
.