Kiss Me Much atau Besame Mucho adalah film drama keluarga biasa. Biasa dalam arti bukan termasuk jajaran film komedi yang belakangan ini memenuhi perfilman korea.

Keluarga ini terdiri dari Cheol Su si suami, istrinya Young Hee dan empat anak yang masih kecil sekitar awal belasan taon. Cheol Su ada pegawai di sebuah perusahaan securities & investment funds management (mengurus investasi client dalam bursa saham). Ia terkenal jujur dan pekerja keras.

Young Hee adalah ibu rumah tangga yang baik, mengurus rumah dan menyiap segalanya di pagi hari. Di mana yang lain masih tidur pulas ia telah bangun menyiapkan sarapan.

Sodara Cheol Su telah meninggal bertahun-tahun yang lampau, meninggalkan hutang besar dan anak yang diangkat asuh oleh keluarga ini. Di awal cerita, mereka hampir membayar lunas hutang tersebut. Satu kali lagi pembayaran selesai lah sudah dan merencanakan menabung uang untuk membeli rumah baru.

Cheol Su memang jujur dan sifat baiknya ini menyebabkan ia dipecat. Perusahaan tempatnya bekerja mempermainkan pasar dan bertindak tidak sesuai hukum. Atasan menyuruhkan memberi informasi tidak benar pada client dan ia menolak.

Keesokan harinya datang tiga orang dari pemerintah. Membawa berita bahwa Jinsu salah seorang yang digaransi oleh Cheol Su telah membawa kabur uang sebesar 700 juta won (5 milyar 200 juta rupiah). Seluruh perabotan diberi tanda sita dan rumah akan segera dilelang. Mereka diberi waktu sebulan untuk membayar.

Kesetiaan, keteguhan dan sifat asli hanya muncul dalam masa sulit. Terlalu mudah menyatakan cinta dikala bahagia. Lain ceritanya kalau bahaya di depan mata. Banyak keluarga hancur diterpa badai pertama.

Cheol Su memohon pada temannya yang masih bekerja di perusahaan untuk memberi bocoran rahasia. Hal ini mengejutkan temannya, "Di mana pendirianmu?" tanyanya.

"Sepuluh tahun aku bekerja dengan jujur dan mereka memecatku." jawab Cheol Su. "Lihatlah aku sekarang. Teman kepercayaan melarikan diri dan membiarkan aku menanggung segala masalah. Aku hanya punya anak-anakku dan demi mereka kulakukan ini."

Young Hee bekerja sebagai buruh di pabrik bahkan menjual salah satu ginjalnya.

Tidak seorangpun ada yang menolong. Bahkan mereka yang mengaku sebagai teman. Tetangga yang kenal lama malah mengunjingkan penderitaan dan membuat gosip.

Jado salah seorang putri dari keluarga ini akhirnya mengetahui bahwa Jioh bukan saudara kandung melainkan saudara sepupu. Gadis gemuk ini memang egois dan tidak pernah meminjamkan barang padah saudara. Ia mulai mencela Jioh dan menyalahkannya sebagai alasan kenapa papa dan mama tidak paling menyayanginya.

Sementara deadline makin dekat datang tawaran yang hampir tidak dapat ditolak. Dengan imbalan uang cukup untuk membayar hutang tetapi dengan bayaran mahal.

Tema cerita film ini sederhana dan dapat terjadi pada siapapun di dunia nyata. Bencana dan kesulitan yang menimpa tidak berlebihan dan gampang dipercaya. Masalah demi masalah menimpa tanpa henti.

Tetapi akhirnya pasti dapat menyelesaikan semuanya kan? Pasti semua orang mengira demikian, seperti layaknya film lain. Sebaiknya tidak saya paparkan bagaimana akhir film agar tidak merusak antisipasi penonton. Cukuplah dikatakan bahwa sutradara dan penulis naskah memilih jalan sulit yang tidak sering dilewati. Hal ini saya kagumi karena banyak yang lain memilih jalan gampang dengan memberi penyelesaikan mudah demi happy ending, misal menang lotere atau kedatangan pangeran kaya yang baik hati -- deux ex machina.

Melihat film ini membuat saya berpikir. Seberapa berharga kah pendirian, apakah pengorbanan itu sebenarnya, adakah teman sejati, dan yang paling besar adalah: dapatkah saya tinggal bertahan dan berjuang menghadapi cobaan sebesar ini atau akankah saya lari.

Jangan salah, film ini bukanlah bertema filsafat tinggi yang mempertanyakan segala pertanyaan dunia. Ini adalah cerita sederhana, tentang sebuah keluarga sederhana, kehidupan sederhana mereka, badai besar yang menimpa, dan perjuangan mereka untuk selamat. Bukan selamat tiap anggota masing-masing tapi juga keselamatan keluarga di mana mereka berkumpul.