Termonuklir

HomeCerita PendekTermonuklir

Nurslamet
19 Januari 2019 jam 4:23pm

Sada, Sang Kaisar Gelap, kembali beraksi. Ini sekelumit kisahnya...

Pantai Carita, 22 Desember 2018. 21.00 WIB.

Nada dering HP jadul yang begitu keras mengagetkan Sada dan Caroline. Sada yang akan mencium bibir indah Caroline mengurungkan niatnya dan segera meraih HP jadulnya yang tergeletak di sprei putih dan nyaris tertutup bantal. Dilihatnya ID sang pemanggil. "Shit," dalam hati Sada mengumpat. Kenapa boss sialan itu selalu menghancurkan moment indahnya.

"Kaisar Gelap, waktunya kau beraksi. Tim 12 sudah menjemput," suara Bob Steven dan tanpa memberi kesempatan pada Sada untuk membalas, detik berikutnya suaranya menghilang.

"Cintaku, abang pergi tugas dulu," kata Sada sambil menyambar bajunya dan tanpa menunggu jawaban Caroline, Sada bergegas keluar dari hotel.

Dua menit kemudian sebuah speed boat melaju cepat membelah air laut meninggalkan bibir Pantai Carita...

Selat Sunda, 15 menit kemudian...

Byuurr! Sada melompat dari speed boat dan tenggelam. Baju renang khusus yang dipakainya segera diaktifkan. Tubuh Sada dengan cepat turun dan terus ke bawah sampai mencapai dasar laut.

Dengan peralatan khusus, dasar laut yang gelap dan pekat bukan masalah. Sensor radar dan sonar yang terpasang di pakaian renangnya membuat Sada bisa bergerak leluasa dan bisa mendeteksi setiap benda di dekatnya. Sada berenang setengah meter dari dasar laut dan terus bergerak ke arah titik merah yang ada di peta digital yang terpasang di kacamata renangnya.

Tiba-tiba Sada mendeteksi puluhan benda datang dari atasnya dan bergerak menembus air dengan kecepatan sangat cepat.

"Shit," maki Sada dalam hati. Tidak perlu alat khusus untuk mengetahui benda apakah yang datang ke arahnya. Pengalamannya sebagai agen rahasia khusus dengan mudah mengetahui jenis benda yang akan menghantamnya. Peluru berkaliber besar yang dirancang khusus menembus air dan biasanya ditembakan dari pesawat tempur siluman yang tidak terdeteksi radar.

Peluru yang datang ditembakan dengan formasi lingkaran. Sada sebagai target berada di titik pusat lingkaran. Dengan kata lain, Sada terkunci dan kemungkinan bisa meloloskan diri nol persen!

Bagi agen biasa ini adalah kematian, tetapi Kaisar Gelap bukan agen biasa. Disaat genting Sada terpaksa menggunakan kemampuannya berteleportasi. Hanya sepersekian detik sebelum peluru khusus menghantam tubuhnya, tubuh Sada lenyap dan muncul 500 meter dari lokasi sebelumnya. Sada muncul tepat di titik merah yang ada di peta digitalnya.

Walau terpaut jarak 500 meter, tetapi Sada merasakan getaran dahsyat air dan tanah dasar laut yang berasal dari lokasi dirinya terkunci oleh peluru khusus.

"Edan," gumam Sada, "Peluru dengan hulu ledak bom mini. Kalau tadi gak pindah, gue udah jadi debu," batin Sada.

Jam tangan khusus Sada bergetar. Sada melirik waktu yang tersisa. Tiga menit lagi! Oh my God. Bagaimana cara gue menonaktifkan benda besar yang tertutup lumpur itu? Sada terdiam sejenak dan berpikir keras.

Waktu dengan hitungan mundur terus berjalan dan tepat 30 detik lagi sebelum mencapai angka nol, sebuah pintu gerbang dimensi ruang dan waktu berukuran besar muncul di depan Sada.

Tubuh Sada masuk ke lumpur. Sebuah benda mirip kapsul besar menyembul dan keluar dari lumpur.

Sada mendorong benda misterius itu ke arah pintu gerbang dimensi. Benda misterius dengan bobot sekitar 5 ton itu menabrak pintu gerbang dimensi yang mirip kaca dan terus masuk. Anehnya bagian benda yang telah melewati pintu gerbang dimensi lenyap dan tidak terlihat lagi.

Tepat ketika hitungan mundur mencapai nol, benda misterius itu telah masuk dan menghilang. Begitu juga pintu gerbang dimensi ikut raib.

Sada kembali menggunakan teleportasi jarak jauh dan muncul di bibir Pantai Carita.

"Hai, beib. Abang datang," kata Sada pada Caroline yang baru saja menghidupkan sepeda motornya dan akan meninggalkan Pantai Carita.

Caroline terkejut melihat Sada datang menghampirinya. Dengan kecepatan yang luar biasa, Caroline menarik keluar pistol mini yang terselip di kaus kakinya, namun gerakannya kalah cepat oleh Sada. Ujung pistol mini Sada telah menempel di dahinya.

"Kalau masih ingin hidup, kita teruskan acara kita yang tadi tertunda," ancam Sada.

"Well, aku menyerah," kata Caroline dengan ekspresi datar.

"Good. Ayo kembali ke kamar..."

Satu jam kemudian...

Sada duduk di tepi tempat tidur dan meraih remot tv. Dinyalakannya televisi dan mencari saluran berita.

"Cari berita apa?" tanya Caroline kepo sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Nah, ini dia..." jawab Sada sambil menatap layar kaca yang menayangkan Breaking News: Hawaii Dilanda Tsunami!

Om... Om, ada SMS! Bunyi nada SMS HP jadul Sang Kaisar Gelap.

Sada meraih HP jadulnya, "Good job, Kaisar Gelap. Termonuklir itu meledak di perairan Hawaii..." bunyi SMS Bob Steven.

Sada mematikan televisi dan masuk kembali ke selimut. Diraihnya tubuh indah Caroline dan kembali menjalankan tugasnya sebagai lelaki...
.
.
.

Pengarang Nur S
HitCount 1.002
Nilai total rating_5

Belum ada komentar

icon_add Tulis Komentar