Kamulah Cerita Terindahku (copas dari cerpenmu. com)

HomeCerita PendekKamulah Cerita Terindahku (copas dari cerpenmu. com)

Nurslamet
21 Januari 2019 jam 7:18pm

Kamulah Cerita Terindahku

Cerpen Karangan: Nur S

Kategori: Cerpen Motivasi, Cerpen Persahabatan, Cerpen Remaja

Lolos moderasi pada: 7 February 2018

“Huh..!” Sonya mendengus kesal. Wajah ovalnya nampak muram. Aku yang duduk agak jauh darinya bangkit dan mendekatinya.

“Minum..!” tawarku sambil memberinya sekaleng minuman dingin.

“Sebenarnya berapa lama sih proses moderasinya?” tanyanya sambil membuka penutup minuman dinginnya.

“Ya tergantung banyaknya yang ngirim cerpen dalam satu waktu. Biasanya semakin banyak yang mengirim cerpen maka proses moderasinya akan semakin lama. Itu yang aku tau..!” jawabku.

Sonya terdiam. Jari jemarinya memainkan kaleng minumannya.

“Emang udah berapa hari sih kamu mengirimnya?” tanyaku sambil sekilas menatapnya.

“Seminggu ini..” jawabnya singkat.

“Sabar aja. Mungkin masih dalam proses moderasi..” hiburku.

“Kamu udah baca kan drafnya. Gimana menurut kamu bisa lolos moderasi gak?” tanyanya sambil menatapku.

“Menurut aku sih udah bagus. Tapi entah kalo menurut penilaian orang lain..” jawabku sambil mengalihkan pandangan ke arah taman. Setiap tatapanku beradu pandang dengan tatapannya, dadaku bergemuruh. Oh, Tuhan! Semoga Sonya tidak menyadari perubahanku.

Hening. Kami seakan tenggelam dengan pikiran masing-masing..

Sonya, adalah sosok gadis yang sulit kumengerti. Sikapnya bisa cepat berubah dari ramah ke marah. Begitu juga sebaliknya. Badannya yang mungil menyiratkan seperti masih anak-anak. Pembawaannya kadang tenang, namun bila sedang gusar, selalu gelisah.

Sonya jarang tersenyum, namun memiliki tatapan yang menembus ke jantung. Menulis cerpen adalah hobinya. Sudah banyak cerpennya yang dia tulis di bukunya aku baca. Temanya beragam, namun masih berkisah seputar remaja.

Seminggu yang lalu Sonya mengirimkan cerpennya yang bergenre remaja ke sebuah web kumpulan cerpen. Sudah seminggu pula Sonya menunggu cerpennya muncul. Namun harapannya untuk melihat cerpennya lolos moderasi belum terkabul.

“Kamu percaya unsur keberuntungan?” tanya Sonya ketika kami duduk-duduk di bangku taman sekolah yang dinaungi sebuah pohon. Ini hari ke duabelas sejak cerpennya terkirim.

“Keberuntungan itu kan hal yang di luar garis. Bisa juga dibilang mukzijat kecil-kecilan..” kataku berasumsi.

“Hei, aku tanya kamu percaya gak?”

“Aku percaya, tapi keberuntungan cara terakhir kita berharap. Ada tahapan lain yang harus dilewati sebelum kita bersandar pada keberuntungan, yaitu kerja keras, usaha dan doa..”

“Menurutmu, aku sudah saatnya belum bersandar pada keberuntungan?”

“Bisa sudah, bisa belum…” jawabku yang bisa menduga kemana arah pembicaraannya. Hm, pasti soal cerpennya yang gak kunjung ‘terbit’.

“Kok plin plan gitu sih?”

“Karena masih ada harapan, walau tidak menutup kemungkinan cerpen kamu belum layak untuk terbit!”

“Ya, kamu. Bikin semangat aku anjlok..”

“Kita memang harus bisa bermain dengan seribu kemungkinan. Apa yang menurut kita bagus, belum tentu menurut penilaian orang lain..”

“Terus?”

“Apanya yang terus?”

“Aku harus gimana?”

“Walau malam gelap diiringi hujan, badai dan petir namun yakinlah malam akan berganti dan hujan pun akan reda..”

“Sebenarnya kamu tu mau ngomong apa sih?”

“Sederhana aja. Jangan pernah berhenti untuk menulis. Bikin dan bikin lagi. Asah terus potensi kamu. Dimuat atau tidak oleh media, bukan penentu keberhasilanmu. Karena keberhasilan yang sesungguhnya terletak pada kepuasanmu ketika merangkai kata-kata. Jiwamu ikut lebur dalam setiap kisahmu..”

Hening. Sonya terdiam. Sekilas kulihat ada setitik air di sudut matanya..

***

“Andri..!” Sonya berlari ke arahku.

“Kamu harus lihat ini..” katanya sambil mengacungkan sebuah majalah remaja.

“Emang ada apa di majalah ini?” tanyaku sambil menerima majalahnya. Sepintas itu adalah majalah kumpulan cerita pendek remaja.

“Buka halaman 49!” perintahnya.

Aku segera mencari halaman 49. Ketemu! Sebuah judul cerpen dicetak dengan huruf tebal: Sahabat Terindah. Di bawahnya ada nama pengarangnya: Sonya Indriati!

“Selamat ya!” kataku pada Sonya.

“Iya, makasih. Itu cerita terindahku!” katanya berbinar.

Aku hanya tersenyum. Bahagia. Bila ceritamu adalah yang terindah bagimu, maka Kamulah Cerita Terindahku!
.
.
.
Cerpen Karangan: Nur S

Facebook: Nur S

Cerpen Kamulah Cerita Terindahku merupakan cerita pendek karangan Nur S, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
.
.
.

Pengarang Nur S
HitCount 418
Nilai total rating_2

Belum ada komentar

icon_add Tulis Komentar