Home → Cerita Pendek → 2019-nCoV: Back to God
Panji Kertapati baru saja selesai makan siang ketika Euis dan Aryo masuk.
"Gawat, Ji!" kata Aryo dengan nafas tersengal-sengal.
"Apanya yang gawat? Euis hamil ya? Wah, selamat ya Yo kamu akan menjadi seorang ayah!"
"Halu aja lu, Ji. Bukan itu. Virus 2019-nCoV sudah masuk ke Galuh Mandala," lapor Aryo masih dengan nafas tersengal-sengal.
"Hm, gue udah mendapat laporan dari ketua telik sandi. Perketat pengawasan di bandara. Semua orang yang datang atau pulang dari luar negeri wajib diperiksa secara medis. Telik sandi melaporkan sasaran utama penyebaran virus adalah warga keraton," kata Panji.
"Siap, Ji. Tapi bagaimana cara kita mengetahui siapa yang mengirim virus itu untuk membunuh kita?" tanya Aryo.
"Masalah itu sedang aku selidiki. Tugas kamu dan Euis mencegah virus itu menyebar lebih luas," kata Panji.
"Oke, Ji..."
Aryo dan Euis keluar. Panji menghela nafas. Huru-hara, kehebohan dan wabah penyakit telah muncul. Dari analisa Panji semua itu bukan peristiwa alami, tetapi ada aktor intelektual yang mendalanginya...
***
Di ruang rahasia Badan Telik Sandi Galuh Mandala...
Panji sedang mendengarkan laporan-laporan dari para telik sandi.
"Berdasar hasil penyelidikan hamba, ada organisasi siluman yang mendalangi semua kekacauan di Galuh Mandala dan dunia. Namun hamba kesulitan melacak dan menyusup ke organisasi itu karena sistem yang mereka pakai sangat rumit dan mirip piramida. Sebagai contoh, kita telah menangkap Ki Sreno yang kita anggap gembong mafia dan pemimpin para bandit. Awalnya kita menduga dengan tertangkapnya Ki Sreno para bandit akan lumpuh, namun temuan terbaru hamba, Ki Sreno hanyalah 'lurah' para bandit. Dia mempunyai pemimpin dan dugaan hamba, pemimpinnya Ki Sreno pun mempunyai pemimpin juga. Begitu seterusnya sampai ke pemimpin puncak. Namun dugaan ini sangat sulit dibuktikan karena sistem organisasi mereka sangat ketat hingga bocornya informasi nyaris nol persen," papar telik sandi.
Panji hanya manggut-manggut. Paparan telik sandi sejalan dengan analisanya. Organisasi siluman sulit dilacak dan dideteksi.
"Terkait virus 2019-nCoV bagaimana?" tanya Panji.
"Ada temuan menarik perihal virus itu, Gusti!" kata seorang telik sandi senior sambil membuka map yang di sampulnya ada cap Top Secret.
"Silakan laporkan!" perintah Panji.
"Virus lain kita kenal menyebar dari hewan ke manusia, tetapi virus ini dari manusia ke manusia. Ada indikasi penyebar virus adalah kelinci percobaan yang di dalam tubuhnya telah tertanam bibit virus. Gusti tentu ingat kasus hilangnya beberapa petugas medis dari laboratorium. Besar dugaan mereka diculik oleh kelompok siluman dan mereka yang menyuntikan bibit-bibit virus ke tubuh para kelinci percobaan. Hal ini hamba sampaikan setelah menyelidiki beberapa laboratorium ilegal yang hamba duga sebagai laboratorium pengembangan virus. Namun sebelum hamba mendapat bukti, laboratorium-laboratorium itu sudah musnah terbakar," papar telik sandi.
Panji kembali manggut-manggut. Anggota organisasi siluman pastilah orang-orang jenius yang bertindak tanpa meninggalkan jejak. Pantas sulit dilacak.
"Laporan-laporan sudah saya terima, tetapi semua masih sebatas dugaan, asumsi dan indikasi. Kita tidak bisa bertindak dan berbuat secara cepat dan akurat bila tidak ada saksi, bukti dan pengakuan dari para tersangka. Perihal dugaan ada aktor intelektual di balik semua peristiwa yang tengah viral, heboh dan bikin geger akan terus kita selidiki. Saya rasa rapat kali ini cukup. Silakan kembali bertugas!" tegas Panji.
Setelah menjura, semua para telik sandi keluar. Panji duduk merenung. Tiba-tiba di sampingnya telah duduk seorang pria berambut pirang berkulit putih lengkap dengan jas dan dasinya.
"Ayah, kenapa semua ini terjadi?" tanya Panji.
"Sogata, ujian dan cobaan akan terus kamu temui selama hayat di kandung badan. Ini sudah menjadi ketetapan ilahiyah. Nilai dan kualitas dirimu di sisi-Nya ditentukan oleh bagaimana kamu menyikapi masalah-masalah yang datang dari-Nya. Dia yang menurunkan ujian dan cobaan dan Dia pula yang kuasa mengangkatnya. Back to God maka kamu akan melihat jalan keluarnya," kata pria yang duduk di samping Panji dan sebelum Panji menyahut, sosok pria itu sudah lenyap.
Panji menghela nafas dan mencoba memahami kata-kata ayahandanya. Sosok Pandita Sonata adalah sosok misterius yang ada di setiap zaman dan membaur di berbagai bangsa. Dari jejak teleportasinya, Panji bisa mengetahui ayahandanya tinggal di negeri paman Sam dan menilik pakaiannya pastilah orang penting yang memegang jabatan strategis di negeri adi daya itu.
"Back to God," panji menggumam dan mengulangi kata-kata ayahandanya...
.
.
.
Pengarang | Nur S |
---|---|
HitCount | 173 |
Nilai total |
Baca semua komentar (3) Tulis Komentar
#1 |
AangB370
21 Januari 2020 jam 4:50pm
 
Suhu nur memang kreatif mengangkat tema yg sedang viral dimedsos. Mulai dari keraton agung sejagat, virus misterius. Mungkin nanti sunda empire hehehe. Salut. Ttap smangat dan trus brkrya suhu |
|
#2 |
Nurslamet
21 Januari 2020 jam 5:19pm
 
Makasih Suhu atas komennya. Mengenai tema Sunda Empire sudah ada ide sederhana untuk saya angkat menjadi cerpen Panji. Judulnya: Semoga Suhu berkenan. |
|
#3 |
anuraga
25 Oktober 2020 jam 11:45pm
 
Suhu , klnjutan Agung Kluwung dung , nanggung nah ... |