Home → Cerita Pendek → MENERJANG BADAI (1)
Cerita ini hanya fiktif. Murni khayalan pengarang. Bila ada nama, tempat dan peristiwa yang sama itu hanya kebetulan.
Pengantar cerita
Para ahli strategi, siasat dan taktik di setiap kubu, organisaasi dan badan rahasia yang ada di setiap negara hanya bisa menyusun rencana, drama dan skenario untuk berbagai tujuan dan efek yang diinginkan yang menguntungkan atau menyelamatkan kelompok mereka disaat 'kedok' kebusukan mereka nyaris terbuka. Namun mereka tetaplah manusia biasa yang hanya bisa merencanakan dan menyusun siasat berdasar riset dan hasil analisa dari para anggota mereka yang disusupkan di berbagai kubu dan organisasi. Sukses atau tidaknya rencana mereka, kadang diluar kendali. Ada faktor yang muncul diluar dugaan yang membuat rencana dan skenario yang telah mereka susun matang berantakan dan hasil atau efeknya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa kelompok atau kubu menggunakan siasat pengalihan ketika drama mereka nyaris terbongkar. Untuk menutupinya dibuatlah drama baru yang efeknya diharapkan bisa mengalihkan perhatian publik yang tertuju pada mereka dan masyarakat sibuk membahas drama yang mereka ciptakan dan pada akhirnya melupakan masalah utama.
Blunder tak terduga yang terjadi di setiap kubu dan mengacaukan skenario mereka membuktikan benarnya pepatah: 'Manusia merencanakan, Tuhan menentukan'. Dan 'Sebaik-baiknya skenario adalah skenario Tuhan'. Bila Tuhan berkehendak lain, maka tidak ada yang bisa mencegahnya. Kebenaran bisa ditenggelamkan tetapi tidak bisa dilenyapkan dan suatu ketika akan muncul ke permukaan. Berbalik menenggelamkan kebatilan.
Ringkasan cerita
Panji nekat mengantar Euis dan Aryo pulang kampung. Panji yang semula hanya mengantar dan bermaksud kembali lagi mendadak berubah pikiran setelah menolong seorang gadis yang akan diculik. Ratna, nama gadis itu adalah anak bungsu juragan Ganjar, orang terkaya di kampung Euis.
Dari situlah awal keterlibatan Panji dalam perseteruan antara juragan Ganjar dan juragan Bayan. Aksi baku hantam dan tembak menembak menghiasi perjalanan Panji di kampung kelahiran Euis.
*****
"Kalian bodoh. Kecerobohan kalian nyaris membuka siapa pelaku sebenarnya dan orang di balik semuanya. Kalian senang ya aku dipenjara? Bila sampai aku masuk bui karena kebodohan kalian, aku pastikan kalian akan menderita sampai tujuh turunan!" amuk juragan Bayan pada orang-orang yang ada di ruang rapat.
Semua yang hadir tertunduk. Pengaruh dan wibawa juragan Bayan membuat mereka segan. Orang-orang yang hadir di ruangan itu bukan orang biasa. Mereka adalah tokoh masyarakat, pemuda, pejabat, artis dan pengusaha. Mereka adalah anak asuh sekaligus kaki tangan juragan Bayan dalam mengembangkan kerajaan bisnisnya. Kesuksesan mereka tidak terlepas dari sokongan, jasa dan bantuan juragan Bayan. Tanpa bantuan dana dan dukungan juragan Bayan yang berdiri di belakang mereka, mereka tidak akan menang dari para rivalnya. Bagi mereka juragan Bayan adalah 'God father'. Mereka tumbuh, besar, terkenal dan berkuasa berkat jasa juragan Bayan. Namun semua itu ada harga yang harus mereka bayar. Mereka harus melindungi juragan Bayan dan kerajaan bisnisnya dari segala ancaman. Apapun caranya bila mereka masih ingin menikmati lezatnya kekuasaan dan menjadi tokoh berpengaruh di lingkungannya.
"Sekarang susun siasat baru dan jalankan rencana B. Buat drama pengalihan. Alihkan perhatian masyarakat. Giring opini publik dan balikan keadaan. Si Ganjar telah bermain api denganku dan itu sama dengan menggali kuburannya sendiri."
Pertemuan rahasia kubu juragan Bayan dengan para anggota elitenya berlanjut dengan penyusunan siasat baru dan upaya meloloskan diri dari jerat hukum serta cara dan trik menghadapi serangan dan tekanan dari kubu lain....
.
.
.
Pengarang | Nur S |
---|---|
HitCount | 351 |
Nilai total | ![]() |