Home → Cerita Pendek → MENERJANG BADAI (3)
"Yo, Is, karena lu berdua sudah sampai ke kampung halaman dengan selamat dan tidak kurang satu apapun, gue pamit. Gue hanya mengantar saja dan gak menginap," kata Panji pamitan.
"Gak makan dulu, Gusti?" tanya Euis.
"Makasih, Is. Gue masih ada keperluan lain. Salam aja buat abah," kata Panji sambil bangkit dan pamitan pada emaknya Euis.
"Yo, telepon gue kalo lu mau balik," kata Panji pada Aryo ketika Aryo mengantarnya sampai jalan.
"Siap, Ji." sahut Aryo.
Panji masuk ke mobilnya. Sedan sport hitam perlahan bergerak parkir kemudian melaju meninggalkan Aryo.
Sambil menyetir Panji merenung. Alam modern yang ditempatinya bagai panggung sandiwara. Penuh cerita dan drama. Para elite berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan dan mengincar tahta. Setiap kubu bersaing untuk bisa duduk di singgasana. Persaingan ketat yang tidak sehat membuat suasana bagai api dalam sekam. Terlihat dingin dari luar tetapi sejatinya panas membara di dalam. Para penguasa yang telah duduk di singgasana pun kadang bertindak berdasar egonya. Ketika kebijakannya ada yang mengkritik, bukannya legawa dan berpikir positif malah balik menyudutkan pengkritiknya. Aib pengkritik dicari kemudian diekspos dan dijadikan pembenaran untuk menuduh akan menggulingkan atau ada maksud negatif lainnya. Belum lagi sikap para penguasa terhadap kubu yang bersebrangan. Mereka dianggap duri dalam daging dan harus dilenyapkan. Negara yang carut marut diperparah dengan para tokoh pihak ketiga. Mereka adalah mantan penguasa dan tokoh elite yang telah meletakan jabatannya atau sudah lengser namun masih berkecimpung di ranah perpolitikan. Sejatinya mereka sudah tidak berkuasa namun seakan belum bisa menerima kenyataan kalau mereka sudah 'pensiun' dan seharusnya menikmati masa pensiunnya dengan tidak ikut campur di ajang perpolitikan. Namun sangat sulit bagi seseorang yang terbiasa dihormati, disegani dan dipuja banyak orang tiba-tiba harus kehilangan itu semua. Ketika pensiun semuanya berakhir dan hilang. Tinggalah dia sendirian. Ditinggalkan orang-orang yang dulu memujanya. Tanda tangan sudah tidak berlaku. Perintah sudah tidak ditaati. Dan ucapannya sudah tidak didengar. Perubahan itu membuat mantan para penguasa depresi. Sulit menerima kenyataan dan akhirnya memaksakan diri untuk masuk kembali ke lingkaran kekuasaan. Segala upaya dilakukan agar dinastinya tetap bertengger di puncak kekuasaan. Regenerasi adalah cara umum yang bisa ditempuh. Memberikan tongkat kekuasaan kepada penerusnya. Mendidik dan membesarkannya kemudian mendorong dan mendukungnya agar bisa duduk di singgasana. Bila berhasil masyarakat awam melihat penguasa sebagai sosok baru namun sejatinya ada sosok lama di belakangnya dan itulah pemain sesungguhnya yang mengendalikan penguasa anak didiknya dari balik layar.
Lamunan Panji mendadak buyar ketika tiba-tiba dirinya melihat sebuah mobil sedan menyalip dan menghadang sebuah sepeda motor metik. Dari dalam sedan keluar tiga orang dan dengan sigap dua orang berbadan kekar menyergap pengendara sepeda motor metik dan membawanya ke dalam mobil. Sedang yang satunya mengambil alih sepeda motor metik dan membawanya pergi. Pintu mobil sedan tertutup dan kembali melaju. Kejadian itu berlangsung begitu cepat. Melihat dari aksi penyergapan yang begitu cepat bisa disimpulkan hal itu dilakukan oleh para profesional terlatih. Keadaan jalan yang sepi membuat aksi mereka berjalan mulus tanpa menimbulkan keributan.
Panji yang bermaksud akan mengejar mobil sedan yang menculik pengendara sepeda motor metik dikejutkan dengan datangnya sebuah mobil sedan dari belakang yang menyalip dan melaju di depannya. Awalnya mobil sedan itu cepat namun kecepatannya menurun drastis dan ketika Panji akan menyalipnya mobil sedan itu berjalan oleng dan menutup jalan yang akan digunakan Panji untuk melewatinya.
"Shit, pengalihan." geram Panji. Dirinya bisa membaca mobil sedan yang menghalanginya adalah satu tim dengan penculik pengendara metik namun tugasnya berbeda. Yang menghalanginya bertugas menghadang mobil atau kendaraan yang melihat aksi penculikan agar mobil si pelaku bisa melaju jauh dan lenyap dari pantauan. Satu menit menahan laju mobil saksi memberi peluang si pelaku kabur dan jejaknya lenyap karena orang yang melihat aksinya tidak tahu kemana mobil sedan itu membawa korbannya.
.
.
.
Pengarang | Nur S |
---|---|
HitCount | 370 |
Nilai total |