Hoja yang sedang asik sarapan pagi di warung bu Mimin didatangi Jaka, "Hoja" sapa Jaka, "Mau, ikut ke Jakarta, ada rencana demo nih mau ikutan gak, kalau mau saya daftarkan" lanjut Jaka.

"Jakarta jauh Jaka, gak punya uang saya, ini aja kalau bisa ngutang sama bu Mimin" saut Hoja.

"Eit enak aja ngutang, kagak bisa, kagak ada utang." samber bu Mimin sambil mendelik.

"Gratis Hoja, dianter pulang pergi, dikasih makan, dikasih uang saku, mau nggak?" tanya Jaka.

"Kalau gratis gitu aku mau, udah lama aku gak ke Jakarta, oke deh aku ikut" saut Hoja sambil melanjutkan makan.

"Sip, aku tulis nama kamu sebagai peserta, nanti aku hubungi lagi ya, aku pergi dulu, cari peserta demo yang lain," pungkas Jaka dan langsung pergi.

"Hoja, ngapain ikutan demo, mana jauh ke Jakarta mending di sini aja, kamu kan ada kerjaan ngurus kerbau haji Yahya!" tanya bu Mimin.

"Aku ada kerabat di Jakarta, sudah 3 tahun tidak bertemu, mumpung ada yg ajak ke Jakarta gratis, ya apa salahnya ikut demo, nanti sampai Jakarta, aku misah dari demo, pergi ke tempat kerabatku, waktunya pulang ya ikutan pulang bareng pendemo lainnya" saut Hoja.

"Curang itu namanya Hoja, kamu diajak buat demo, bukan silaturahmi ke kerabat kamu" hardik bu Mimin.

"Bu Mimin Yang cantik, mau gak utang saya di warung ini dibayar, nantikan saya dapat uang saku, nah saya bayar deh utang, ikut demo kan menguntungkan, bisa bayar utang di warung, bisa silaturahmi, sip kan bu Mimin" canda Hoja.

"Oh, bener, bener kalau ikut demo uangnya buat bayar hutang, ikutan demo aja terus, biar utangnya lunas" tukas bu Mimin.

" Nah kalau gitu, sarapan pagi ini, saya ngutang ya bu Mimin, doakan tiap minggu ada demo, saya kan bisa bayar mingguan nanti" ucap Hoja sambil melengos pergi. Tinggal bu Mimin aja yg kesel melihat tingkah Hoja.