Rharieya - cerpen Heri dan Lina part 2

HomeCerita PendekRharieya - cerpen Heri dan Lina part 2

riya
19 Maret 2014 jam 12:34am

Sore itu emak lina tampak kurang sehat,
Memang dari beberapa hari yang lalu emak lina sudah merasakan kurang enak badan.
Sepertinya a'im juga merasakan bahwa ibunya itu sedang tidak sehat.
Aku sedang main dirumah lina
Dengan a'im tentunya kami abis mencari kayu bakar

"Mak, nih kayu bakarnya,," kata lina
"Iya taro aja disamping" sahut emak lina
Saat itu kulihat emak lina memegangi payudara sebelah kanannya.
Mungkin seperti kesakitan.
Lina pun memberanikan diri bertanya
"Kenapa mak? Teteknya?" Tanya lina
"Tau nih sakit, agak benjol, mungkin gara2 si a'im ga mau nyusu x jadi agak bengkak" kata emak lina
Lina cuma manggut2 aja
Begitu juga aku
Maklum kami kan msih kelas 4 sd ga ngerti apa2

----
Lepas beberapa minggu
Keliatannya emak lina mengalami penyakit serius
Waktu tahun itu masih jarang orang yang berobat kerumah sakit
Kebanyakan mereka memilih minum obat yang diwarung
Ketimbang kedokter
Atau mencari daun2an untuk obat herbal

Seperti waktu itu
Lina dan aku disuruh mencari kembang dan daun jarak untuk mengkompres payudara emak lina yang semakin bengkak
waktu aku liat sehh emang bengkak yang kanan tuh
Beda dengan yang kiri
Aku dan lina emang selalu ceria jadi disuruh apapun kami senang2 ajaa
Sambil aku gendong a'im, lina terus jalan ke sepanjang kampung
Mencari pohon jarak.
Emang orang dulu itu selalu mengandalkan apotik hidup, lebih alami katanya

Kami pun menemukan pohon jarak yang dimaksud, adanya di pinggir2 kuburan biasanya
Kami memetik daun dan bunganya seperlunya saja,
Aku liat a'im tertidur digendonganku
Aku dan lina segera pulang,,

Dirumah lina aku melihat ada beberapa tetangga aku yang sedang berbicara dengan emak lina
Sepertinya membicarakan payudara emak lina
Ada bude kasdi dan mba ririn disitu

"Emaak, neh daun jaraknya" kata lina
Aku sehh langsung masuk aja kerumah lina soalnya pegel juga gendong a'im yang tertidur
Aku taroh a'im didipan kamar emak lina
Sambil hati2
sekilas sehh aku denger bude kasdi menyarankan emak lina ke dokter saja. Buat periksa payudara
Tapi keliatannya emak lina enggan.
Selain biaya dia juga gak tega ninggalin anak2nya :(

Bude kasdi biasa langganan kuli nyuci ama emak lina,
Dia orang baik, berada pula
Bude kasdi menjamin biaya rumah sakit untuk emak lina
Katanya dia bisa bantu ke rt/rw buat bikin kartu askesmin buat emak lina
Jadi biaya nya gak mahal,
Emak lina sehh sepertinya mulai terbujuk bude kasdi dan mba ririn

Esoknya___---____

Emak lina hendak berangkat kerumah sakit diantar heri dan bude kasdi
Waktu itu heri keliatannya bolos sekolah,
Aku sudah rapih dengan seragamku
Aku emang selalu berangkat sekolah bareng lina
Kulihat emak lina sedikit lebih rapih dari biasanya
Rambutnya yang panjang sepantat dikuncir kebelakang
Heri pun senyum2 saja liat aku
Sudah rapih :)
Heri tuh kalo diliat2 ganteng looh ;) heheheh
Sayang saja kulitnya terlalu hitam
Mungkin karna dia jarang dirumah tapi sering dihutan cari kayu bakar
Aku dan lina sudah jarang mencari kayu bakar, kami lebih banyak dirumah
Masak dan jaga a'im kecil

"Lina, a'im dititip ajaa dirumah bang pungut (pacar/suami kdua emak lina,yaitu ayah kandung a'im tp bukan ayah kandung lina dan heri)" kata emak lina
"Sambil berangkat sekolah yaa,, sekalian lewat!" Lanjut emak lina
"Iyaa,,mak" sahut lina
Aduuhh lina pasti cuci muka doang
Kayak biasanya
Keliatan sehh kusem :)
Lina keluar dengan seragam lusuhnya
Lecek, gaa sempet distrika x
Sambil gendong a'im
Aku langsung ambil a'im
Ku gendong dia
Dan kami pamit
"Mak, tar jangan lama2 yaa" kata lina
"Iyaa gak koq, udh tar bilangin pak guru si heri gak bisa masuk hari ini" kata emak lina
"Iya mak"
"Lina berangkat yaa,, salamikum" kata lina
Kami cium tangan dan kemudian jalan ke sekolah
Jarak sekolah kami memang tak terlalu jauh hanya ditempuh jalan kaki 15 menit saja.
Kami bercanda sepanjang jalan, apalagi ada a'im
Sampai dirumah bang pungut
A'im kami tinggal
Bang pungut tinggal dengan keluarga lengkapnya
Tapi keluarga bang pungut sudah mengetahui siapa a'im, suci, lina, dan heri
Tapi anak dan istri bang pungut emang agak jutek sehh
Kami jadi gak tega ninggalin a'im kecil
Tapi mau gimana lagi kami kan harus sekolah

A'im nangis seh waktu kami tinggal
Aku gak tega tapi harus dilakukan :(
Aku dan lina setengah berlari mengejar waktu,
Takut telat kekelas
Tapi ternyata masih keburu koq
5 menit sebelum bel berbunyi kami sudah dikelas
Dan belajar seperti biasanya,,
___----___

To be continue lagi yaa ;)
:)

<b> <p class="post-sig">by_
rha rieya</p>

Pengarang Rharieya www.rharieya.wordpress.com
HitCount 248
Nilai total rating_0

Belum ada komentar

icon_add Tulis Komentar