Cerita Anak Sawitan: Anak Pemanen Chapter 1

HomeCerita PendekCerita Anak Sawitan: Anak Pemanen Chapter 1

avatar Sugeng789
15 April 2018 jam 9:30pm

Episode 1: Anak Pemanen
.
.
Pengantar cerita .
Cerita ini fiktif atau karangan saja.
Bila ada nama, tempat atau
kejadian yang sama, itu hanyalah
kebetulan.
. Andi adalah anak seorang
pemanen. Ayahnya bekerja
sebagai karyawan harian tetap di
sebuah perusahaan kelapa sawit
yang terletak di Sampit,
Kalimantan Tengah. Ibunya juga bekerja sebagai tenaga
pembrondol ikut dengan ayahnya.
Di perusahaan tempat ayah Andi
bekerja istri yang suaminya
pemanen ikut suaminya sebagai
tandem atau pekerja pengutip berondolan.
Bulan September ini Andi genap
berusia 14 tahun. Diusianya yang
terbilang muda, Andi tumbuh
sebagai remaja lelaki berbadan
tegap. Hobby olahraganya telah membuat tubuhnya tampak kekar
dan berotot.
Andi sekolah di SMPS Bumi, sebuah
sekolah menengah pertama swasta
yang dikelola oleh pihak
perusahaan. Walau swasta, namun sekolah Andi termasuk sekolah
favorit karena sederajat dengan
sekolah negeri. Kurikulumnya
lengkap. Guru-gurunya berkualitas
dan sarana penunjang lainnya
cukup tersedia. Ekskulnya pun cukup beragam.
Walau anak seorang pemanen, di
kelasnya Andi cukup berprestasi.
Andi selalu masuk lima besar. Hal
ini cukup membanggakan kedua
orang tuanya. Apa lagi di kelas Andi hampir setengahnya adalah
anak-anak orang penting yang
memiliki jabatan tinggi di
perusahaan.
.
** .
Pulang sekolah Andi mendapat SMS
dari mamanya yang masih di
lahan.
Jemput mama di blok D15/16 ancak no 5. Bunyi SMS mamanya. Setelah
makan siang, Andi memacu sepeda
motor hondanya melewati jalan
yang sudah dilatrit. Blok tempat
kedua orang tuanya bekerja
termasuk berbukit. Jalan yang dilalui Andi pun naik turun dan
kadang mengikuti alur spiral.
Pohon-pohon sawit tinggi
menjulang berderet rapi
membentuk mata lima di
sepanjang jalan yang dilalui Andi. Sesekali Andi berpapasan dengan
truk dam pengangkut kelapa sawit
yang akan dibawa ke pabrik.
Setelah menempuh perjalanan
yang cukup jauh, tibalah Andi di
blok D15. Andi segera menuju ke CR dan tidak berapa lama tiba di
ancak ayahnya. Dilihatnya
mamanya sedang menumpah
berondolan dari angkong ke alas
karung di sebuah TPH.
"Tunggu sebentar, mama belum selesai. Brondolannya cukup
banyak," kata mamanya Andi.
"Ayah di mana, ma?" tanya Andi
yang tidak melihat ayahnya.
"Ayah kamu masih ngegrek di
dalam. Kamu bantu ngeluarin biar cepat selesai."
"Iya, Ma!"
Andi mendorong angkong dan
mengambil gancu yang
ditancapkan di sebuah pohon. Buah
kelapa sawit yang sudah diletakkan di pasar pikul oleh ayahnya
dinaikkannya ke angkong. Karena
buah kelapa sawitnya besar-besar,
angkong hanya bisa memuat lima
saja. Andi mendorong angkong
dan menumpahkan buahnya di TPH. Tak berapa lama ayahnya
muncul membawa egrek dan
kampak.
"Di dalam ada dua puluh lagi. Kamu
keluarkan. Ayah merokok dulu,"
kata ayah Andi. "Baik, yah," kata Andi sambil
mendorong angkong masuk ke
ancak ayahnya.
Jam tiga sore pekerjaan sudah
selesai. Ayah Andi sudah mengikat
angkong di sepeda motornya dan bersiap untuk pulang.
"Mama duluan aja dengan Andi,"
kata ayah Andi.
"Iya, ma. Mama kan tadi minta
dijemput. Lagi pula mama kan di
rumah masih banyak pekerjaan," kata Andi.
"Iya deh, Pa. Mama duluan," kata
mama Andi.
Andi menghidupkan sepeda
motornya. Mamanya duduk di
belakangnya. Sepeda motor melaju di jalan berlatrit....

Pengarang Sugeng
HitCount 55
Nilai total rating_0

Belum ada komentar

icon_add Tulis Komentar