Memory (ep 5)

"Pagi,Ra."sapa Angga.
"Pagi Kak."balas Kiyra lesu.
"Hei kenapa kau lesu pagi ini ?"
Saat ini mereka berjalan bersama menuju kelas Kiyra,hari ini Ia diantar kakaknya.
"Semalam Ardana terus nge-chat aku tentang Kak Ghozi,nanyain inilah,itulah sampe aku gak bisa tidur tadi malem."
"Kata kamu semalem sehabis chat aku kamu bilang udah ngantuk tapi kenapa kamu gak bisa tidur?"
"Ardana telfon aku terus."
Saat ini mereka telah sampai didepan kelas Kiyra,melihat kursi diteras kosong merekapun mendudukinya.
"Entah tahu dari mana dia,tiba-tiba aja dia telfon aku nanyain tentang Kak Ghozi sama aku terus aku disuruh nanya sama Kakak."
"Emmm....begitu.Mungkin aku bisa bantu ,bagaimana kalau kita buat mereka jadian."usul Angga.
"Tapi kata Kakak, Kak Ghozi suka sama adik kelas,"Kiyra hendak protes.
"Bisa saja dia suka sama temanmu."
"Iya juga sih."Kiyra sedikit berpikir tentang ide tersebut hingga melihat salah seorang yang dibicarakan mendekat.
"Kak ,itu Ardana! Kakak sana pergi,nanti dia tanya hal yang aneh-aneh lagi."Kiyra berusaha mendorong punggung Angga agar pemuda itu segera pergi.
"Iya-iya,aku pergi.Nanti pulangnya sama aku."Angga berkata selagi Ia menjauh,dan Kiyra hanya mengangguk.
Entah kenapa dirinya yang baru kenal seorang Angga mudah dibuat merasa nyaman,padahal Ia orang yang selektif ketika ber'hubungan' dengan seorang laki-laki.
"Pagi Ra,kok diluar ayo masuk."ajak Ardana.
"Iya,hehehe..."
'Semoga rencanaku dan Kak Angga berhasil.'
.
Beberapa bulan kemudian misi tersebut dilaksanakan dan hasilnya diterima.Ardana menerima Ghozi sebagai kekasihya,dan tentu Kiyra dan Angga merasa sangat senang.
"Yee...misi kita berhasil Kak"
Saat ini mereka berada disebuah kafe yang dulu menjadi langganan Kiyra dan kawan-kawan berubah menjadi Kiyra dan Angga.
Angga yang mlihat kelakuan Kiyra tetsenyum"Iya tak kusangka,orang yang dia suka itu sahabatmu."
"Em....iya."
"Habis ini kita mau kemana lagi Ra?"tanya Angga.
"Pulang aja Kak,udah sore,nanti dicariin Bunda."
Setelah itu Anggapun mengantarkan Kiyra pulang.
"Masuk yuk Kak!"tawar Kiyra.
"Gak usah,nanti ngrepotin lagi."tolak Angga.
"Ih...Kak Angga gitu,selalu aja bilang 'gak usah nanti ngrepotin' "Kiyra mempoutkan bibirnya.
Angga yang melihat itu gemas,lalu tangannya bergerak mengusap surai Kiyra.
"Ihh... nanti rambutku berantakan."Kiyra berusaha memperbaiki tatanan rambutnya.
"Sudah, masuk gih.Nanti kedinginan."
"Iya.Kakak juga hati-hati dijalan."
Setelah itupun sepeda motor Angga bergetak menjauhi rumah Kiyra dan Kiyra memasuki rumahnya.
.
.
.
Bersambung