Home → Cerita Pendek → Misteri Pulau Kembang Dara
Pesawat Elang Air yang membawa calon TKW ke Abu Dhabi telah tinggal landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan kini berada di atas Laut Jawa. Di antara penumpang tampak seorang wanita. Dia Dariyah. Sejak Sada menghilang, kehidupan Dariyah dan keluarganya kembali menderita. Karena himpitan ekonomi, Dariyah memutuskan untuk menjadi TKW, dan hari itu adalah keberangkatannya ke Abu Dhabi.
Di samping Dariyah duduk seorang wanita berparas jelita.
"Suamiku tidak rela kamu mati di tengah lautan, karena itu aku menjemputmu," kata wanita yang duduk di samping Dariyah.
Alis Dariyah terangkat. Dahinya berkerut. "Maksud kamu?"
"Namaku Cemani. Nanti kamu akan tahu sendiri siapa suamiku," kata Cemani sambil meraih tangan Dariyah. Detik berikutnya Dariyah sudah berdiri di tepi pantai. Dan detik berikutnya Dariyah melihat pesawat yang tadi dinaikinya jatuh dan tercebur ke laut.
Keringat dingin membasahi tubuh Dariyah. Bila dirinya masih di dalam pesawat, kini dirinya hanya tinggal nama karena kemungkinan tetap hidup sangat mustahil.
"Ini Pulau Kembang Dara. Pulau ini tidak bisa dilihat orang biasa dan tidak ada di peta. Kamu bisa melihatnya karena sudah ku beri izin," kata Cemani.
"Si... Siapa sebenarnya kamu?" tanya Dariyah tergagap.
"Aku, penguasa pulau ini. Hm, orang yang selalu kamu rindukan sebentar lagi datang," jawab Cemani.
Dariyah akan bertanya lagi, tetapi urung karena sebuah lubang cahaya muncul tidak jauh dari tempatnya berdiri. Detik berikutnya seorang remaja keluar dan melayang turun dan mendarat tidak jauh dari Dariyah dan Cemani.
"Selamat datang kembali di Pulau Kembang Dara, kakang!" kata Cemani sambil menjura.
"Terima kasih atas sambutannya, dinda...." kata sang remaja sambil melirik Dariyah. "Maafkan aku Iyah telah meninggalkan kamu begitu saja," kata sang remaja.
Dariyah tertegun. Dia merasa familiar dengan sang remaja, tetapi sosok sang remaja bukan orang yang dirindukannya.
"Aku Sada, tetapi aku tidak bisa datang menemuimu dengan raga yang kamu kenal. Tubuh Sada sudah hancur di dalam tanah dan tidak bisa aku pakai lagi. Aku datang dengan wujud dan tubuh baru," jelas sang remaja.
"Kamu Sada?" tanya Dariyah ragu.
"Iya. Aku Sada, tetapi namaku sekarang Panji," jelas sang remaja yang ternyata Panji.
Dariyah terdiam. Kejadian yang dialaminya bagai mimpi. Bertahun-tahun Sada menghilang dan bertahun-tahun pula dirinya merindukan sosok Sada. Namun Sada tidak pernah muncul kembali sampai sawah yang dibeli Sada dan digarap ayahnya dijual secara diam-diam oleh kakaknya. Dan sejak saat itu kehidupan keluarganya benar-benar terpuruk. Kini Sada yang dirindukannya muncul kembali, tetapi bukan dalam wujud Sada yang dia kenal.
"Percayalah, aku Sada. Kamu punya tanda lahir di bawah pusar berupa bintik hitam sebesar kuku," kata Panji.
Wajah Dariyah memerah. Walau belum menikah, tetapi dirinya telah tidur bersama dengan Sada. Dan tentu saja Sada bisa melihat tanda lahir yang ada di tubuhnya.
Sepasang mata Dariyah berkaca-kaca. Dan tanpa sadar dia menghambur ke pelukan Panji. Tangisnya meledak di dada bidang Panji. Kerinduannya kepada Sada mengalir keluar bersama air matanya...
*****
Berita jatuhnya pesawat Elang Air di perairan Laut Jawa dengan cepat tersebar dan menjadi berita utama di berbagai media cetak, elektronik dan jejaring sosial. Tim SAR pun dengan cepat mengevakuasi dan mencari beberapa korban yang jenasahnya belum ditemukan. Hanya dalam beberapa jam hampir seluruh jenasah para korban dan kru pesawat ditemukan. Semuanya tidak ada yang selamat. Namun berdasarkan data penumpang, satu penumpang keberadaannya belum ditemukan. Dan sampai beberapa hari ke depan, penumpang itu belum juga ditemukan. Keberadaannya raib bagai ditelan air lautan. Penumpang itu bernama Dariyah, calon TKW asal Indramayu yang akan berangkat ke Abu Dhabi...
*****
Dariyah dan Panji berdiri di tepi pantai Pulau Kembang Dara. Mereka menyaksikan kesibukan tim SAR yang berlalu-lalang dan melintas di depan mereka, tetapi anehnya tidak ada seorang pun diantara tim SAR yang melihat mereka dan mereka tidak melihat ada pulau di depan mereka. Dariyah kini meyakini ucapan Cemani yang mengatakan tidak ada yang bisa melihat Pulau Kembang Dara tanpa seizin Cemani. Tim SAR yang begitu banyak tidak bisa melihat Pulau Kembang Dara dan melihat dirinya dan Panji. Padahal jarak mereka hanya terpaut sekitar dua puluh meter saja.
Dariyah menyandarkan kepalanya ke dada bidang Panji. Angin pantai yang bertiup sepoi-sepoi mempermainkan rambutnya...
.
.
.
Dari pengarang
Mohon maaf kepada para suhu yang request cerita Sada dilanjutkan. Karena satu dan lain hal, cerita Sada tidak bisa dilanjutkan. Namun sebagai gantinya, CERITA YANG GANTUNG akan diceritakan dalam format cerita pendek. Demikian.
.
.
Cerita ini murni fiktif. Hanya imajinasi pengarang. Bila ada kesamaan nama dan peristiwa, hanya ilustrasi saja.
.
.
.
Pengarang | Nur S |
---|---|
HitCount | 4.539 |
Nilai total |
Baca semua komentar (1) Tulis Komentar
#1 |
Sun_Go_Kong
8 Januari 2019 jam 6:41am
 
Hu, gmana nasib maria ozawa eh kania ozawa??? Critain dong. Klo bisa tuh kania nyasar ke jepang. Jdi ninja lah gitu critanya. Kan gurunya orang jepang |