Cerita Kerajaan Cola masuk lewat darat sebenarnya rekaan saja.
Kekuatan Armada Laut Rajendra Cola I termasuk hebat, sementara
Sriwijaya sedang mengalami masa surut. Kekuatan Sriwijaya yang merosot
itu, masih harus dibagi untuk mengawal Selat Malaka. Kontroversi soal kedudukan
Keddah (kelak menjadi pusat administrasi Sriwijaya pasca penaklukan Kerajaan Cola),
apakah di Jambi atau di Aceh, juga menyisakan soal.
Nach, dalam masa surut itu, ceritanya di interpretasikan bebas oleh penulis.
Ketika Selat Malaka sedang kisruh, maka alur Pantai Barat terbengkalai.
Apalagi Armada Laut Sriwijaya sedang sibuk berperang di jalur utama, yakni Selat Malaka yang menjadi entry point ke SUngai Musi.
Singkatnya, penyusupan dan upaya spy (mata-mata) tokoh-tokoh India
salah satunya mengenali karakter Bumi Sriwijya (Atau Pulau Swarnadwipa),
dan memanfaatkan kesibukan armada Laut Sriwijaya untuk mendarat di Pantai Barat
(seputaran Sumatera Barat - Padang, kira-kira).
Thx, buat komentar dan kritiknya.
Cukup detail kiranya mengikuti alur cerita ini.
peace-Marshall
Cerita bagus, tetapi ada kontradiksi yang mungkin perlu diterangkan lebih lanjut.
Bagaimana mungkin Chola dapat mengirimkan bantuannya sedemikian banyak, tanpa melalui lautan yang sudah dikuasai oleh Sriwijaya? Bukankah seharusnya sudah dihancurkan sebelum mendarat, karena satu2nya akses hanya melalui lautan.