bubeng_siaucut menulis:
Cerita ini cukup bagus, cuma ...
1. Setting tempat (sumatra) dan nama tempat lainnya, nama orang, dan istilahnya (jawa)dan kondisi kehidupannya (cina), serta dialog-dialog yang mirip dialog-dialog manga jepang gak matching banget.
dari mana anda tahu ini setting di sumatra?

saya bahkan tidak tahu di kisah mana yang merujuk anda pada kalimat setting sumatera. saya malah tidak tahu jika dialog saya di asumsumsikan sama dengan manga jepang, sebab saya mencari gaya saya sendiri, mohon maaf jika itu membuat anda membaca dengan perasaan terluka

Kutip:
2. Penulis rupanya mengumbar ilmu disini. Semua dialog dijelaskan sampai detil2nya seolah2 itu penting banget. Kesannya malah mengada-ada.
coba sebutkan, cerita silat mana yang tidak mengada-ada?

mengenai banyaknya ilmu silat, sengaja saya umbar untuk menjadi dasar pijakan cerita berikutnya dengan sedikit flash back... well, tentu saja saya juga harus memohon maaf pada anda, jika ide saya tidak cocok dengan dugaan anda.. maklum saja, yang membuat cerita ini bukan anda
Kutip:
3. Sampai episode 63, yg diumbar cuma masalah doang. Ndak ada satupun yg jelas kemana arahnya.
tentu saja ada konklusinya (saya harap), dan sudah saya breakdown, tenang saja.. arahnya akan terlihat.. emang enak ada cerita bisa ketebak akhirnya gimana? kaya romance dong
Kutip:
4. Dialog yang sepotong2, maunya sih menimbulkan efek misteri. Tapi ternyata gak berharga sama sekali.
mengenai potongan dialog, itu sengaja saya potong per 10 halaman.. jadi jika anda merasa tidak ada efek misteri, itu memang benar

dan saya tidak bermaksud menimbulkan efek misteri (ingat dong saya uploadnya kan cepat, waktu itu)
Kutip:
5. Ndak realistis. Di zaman apa coba ada zaman seperti itu di sumatra. Kelompok dalam kelompok, apa benar ada jaman seperti itu?
well-well-well, bisa tunjukkan pada saya, mana yang merujuk kepada SUMATERA?


justru refrensi saya ada pada jawa kawi. anda harus lebih teliti dalam mencounter, jangan membuat saya tertawa geli karena tidak menghargai masukan anda.
Kutip:
6. Judulnya seruling sakti. Tapi sampai bab 3, gak pernah disinggung tuh!
well indeed, jika anda membaca komentar saya sebelumnya, adan akan tahu kenapa saya memberi judul seruling sakti...
Kutip:
Bagaimanapun, ini analisa picik saya.
Mungkin, andika punya cara pikir yang lain.
Hmk!
yup, saya terima analisa anda yang aneh

dan saya malah sangat berterima kasih.
nb:
coba cari kamus jawa kawi-indonesia, andika(anda) itu bukan dari sumatera loh.