Azalae sedang sibuk membuat file untuk indospcnet ketika tiba-tiba sebuah pop up window muncul dan memberitahukannya bahwa ia baru menerima sebuah private message.

Azalae membuka PM yang baru masuk itu dan terbelalak melihat nama sender PM itu.

“Hah? Temujin kirim PM ke gue? Mau ngapain dia?” keluh Azzy sedikit malas. Dia tahu kalau Temujin adalah seorang cowok Indonesia yang tinggal di NY.

Dengan malas dibacanya PM itu. PM itu singkat, berbunyi: “Oi Azzy. Apa kabar? Kamu dimana sih lokasinya? Kamu umur berapa? Aku Temujin, NYC. Balas ya PM ku!”

Azzy segera membalas PM itu walau sebenarnya dia malas.

“Hi Temujin. Aku baik-baik saja. Aku di Aussie. Umur 24 thn. Kamu umur berapa? Kamu di NYC yah? Asyik banget tuh. Aku kepingin banget tuh untuk tinggal di NYC. Someday mungkin Nih sudah aku balas PMmu “

Azalae tersenyum nakal dan mulai melanjutkan pekerjaannya. Tidak sampai sepuluh menit, sebuah PM muncul lagi.

“Wah kamu daun muda ya…masih 24. Aku umur belum 30…hampir 30 deh! Nama panggilanmu siapa? Kamu kerjanya apa sih? Iya saya di NYC. Kenapa kepingin tinggal di NYC? Ya sudah kamu main aja kemari…nanti saya ajak kamu jalan-jalan…kalau saya nggak sibuk dan kalau kamu cewek kece yah! Hahaha…..becanda loh! Balas PM ku lagi ya!”
PM dari Temujin itu membuat Azalae tersenyum geli. “Me dikira cewek? Duh…emang aku kayak cewek ya? Ya sudahlah. Biarkan saja. Sekalian kenapa tidak aku isengin aja si Temujin,” Azzy tersenyum nakal. Dengan segera dibalasnya PM itu sekali lagi.

“Bukan saya yang daun muda…tapi kamu aja yang tua kali? Beneran nih kamu mau ajak saya jalan-jalan kalau saya ke NYC? Jangan bikin janji sembarangan loh…karena bukan tidak mungkin loh saya pergi ke NYC dalam waktu dekat. Soal kece…kece mah relatif ya. Deskripsimu tentang kece itu seperti apa dulu nih? Aku dipanggil Lea…dari Azalea. Kalau kamu siapa…Koko Temujin yah? ”

Azzy segera mengirimkan PM itu dan tertawa nakal membayangkan keisengannya sendiri.

===

LOLOLOLOL....

:laugh:

Hi I'm a cute panda.

Andy, ceritanya seru banget..... hehehe... kapan2 diterusin kelanjutannya yaaa... gak sabar nungguin lanjutan cerita lea n koko temu.

Kesannya gue pervert banget nih..... desperado kali yee.

Dasar si Andrea :saw: :thumbdown: :shake: :shoot:

Temujin menulis:
Kesannya gue pervert banget nih..... desperado kali yee.

Dasar si Andrea :saw: :thumbdown: :shake: :shoot:

Emangnya ...jadi pervert yg ngira Azzy cewek lebih parah dr pd jadi tukang perkosa atau tukang rampok yah...kok kamu protesnya sampai pake :saw: :shoot:

jangan marah dong Temu

andy lanjutin lagi donk ceritanya seru nih

andy..!! cerita nya donkk.. pleaseee di lanjuttttt

Zheng alias K4ng4roo, duduk dengan tenang di depan komputernya. Sesekali ia membetulkan letak kacamatanya sambil tersenyum. Saat itu baru pukul 10 malam di Minnesota. Ia memang karyawan yang baik, karena sejak pagi ia tidak pernah meninggalkan meja kerjanya. Kalau dihitung dari jam kerja, mungkin Zheng akan mendapatkan gelar the best employee of the month.

Tapi tak seorang pun tahu apa yang sebenarnya sedang dikerjakan oleh Zheng di depan komputernya. Ia sedang asyik membalas PM sejak sejam yang lalu, dan asyik chatting di shoutbox.

“Heni kamu kok kedengerannya judes banget sih? Masa ditanyain umur saja pake jawab “kenapa tanya-tanya segala”! Gini deh…aku kan cuma pingin tahu aja kamu umur berapa. Dan…better watch out ..aku lebih suka jelek yang judes dan galak loh dari pada cewek yang kalem dan pendiam. Jadi kalau kamu suka aku kejar, ya silahkan kamu judes sama aku hehehe…. Lagi kerja apa nih Hen? Cerita dong yang panjang ke aku! Aku lagi suntuk nih…nemuin bug terus dari tadi pagi!” Zheng pun segera mengirimkan PM itu untuk Heni.

Heni yang berada di Jakarta membelalakkan matanya membaca PM itu dari si Zheng. “Cowok maniak deh ini orang!” kata Heni. Dengan segera dibalasnya surat dari Zheng.
“Dear Zheng. Gini deh..aku emang tdk suka ditanyain umur, nama segala. Kalau mau, kamu dulu deh yang kasih tahu aku, siapa namamu, umur berapa, asal mana, sekarang dimana, kerja apa, dll. Hehe…reseh ya gue? Rasain loh ya…gangguin orang aja!” Heni mengikik waktu dia mengirimkan PM itu. Heni belum tahu bagaimana wajah Zheng. Cuma ia mendengar dari cewek-cewek di forum kalau si Zheng itu wajahnya imut, dan tingginya 180 cm, dan itu sudah cukup untuk membuat Heni untuk tertarik pada Zheng.

Zheng yang masih di depan komputernya tersenyum membaca PM dari Heni. Dia tidak membalas PM dari Heni itu. Ia memang ingin membuat Heni penasaran.

Ia malah mengalihkan perhatiannya pada Yinyeksin. Dikirimnya sebuah PM pendek kenapa Yinyeksin.
“Hi Yin, kenalan dong. Namaku Zheng, Sunda dr Bandung yang nyasar ke Amrik sini. Kamu di mana?”

PM yang sama di-copy dan paste, tapi kali ini dikirimkan untuk Mimi. Zheng sendiri tidak tahu kenapa, tapi ia tertarik pada tiga orang cewek itu sejak ia bergabung dengan spcnet. Dari beberapa orang, ia mendengar selentingan bahwa nama asli Yinyeksin adalah Dewi. “Mimi, Heni, Dewi…hmm nice rhyme!” kata si Zheng. Zheng memang suka berpantun dan berpuisi, sehingga bahkan untuk mencari calon gebetan aja dia mencari nama-nama cewek yang menurut dia indah untuk didengar di telinganya.

====
hehehe...kali ini 4 korban sekaligus :whistle:

welehhhhh...sekalinya MKB muncul, gak ada satupun yang lolos dari andy

emang toppppp deh eneng andy... sekali update, sabet 4 sekaligus...

shiro menulis:
emang toppppp deh eneng andy... sekali update, sabet 4 sekaligus...

“Cath, kamu kenal gak sih sama si Zheng? Menurutku dia centil yah. Masa dia itu pake nanya nama asli,dll. Duh itu cowok. Tapi kata anak-anak dia wajahnya imut dan tingginya 180 tuh! Hihihi… lucu juga kalau aku godain dia. Cath, kamu tuh ajak kenalan si Zheng. Kan kamu tinggi dan maunya nyari cowok yang diatas 175 cm kan? Tuh si Zheng tuh..cocok atuh! Hihihi “ Heni mengirimkan PM itu kepada Cathy/Shiro.

Cathy yang sedang bekerja sambil terkadang bermain dengan anjing kecilnya, tertawa kecil membaca PM dari Heni. Dengan segera dibalasnya PM itu. “Heni ..Heni. Aduh kamu itu yah. Begitu dengar info tentang cowok yang tingginya diatas 175 cm sudah deh kamu pasti getol oper ke aku. Okay…jadi Jojon, Zheng, siapa lagi neh? Hmm..ada gak foto si Zheng? Si Zheng gak pernah ngajak kenalan aku di PM tuh. Gimana mau ngajakin kenalannya? Aku kan pemalu dan pendiam Hen!!!” bunyi surat Cathy untuk Heni.

Heni tertawa mengikik saat dia menerima PM dari Cathy. Dengan segera dibalasnya surat itu: “Hihihi. Kalau kamu pemalu dan pendiam, yang beneran pemalu dan pendiam itu patung kali ye? Entar deh aku kenalin sama si Zheng yah. Kadang aku ketemu dia tuh di Yahoo Messenger. Entar deh kapan-kapan kita chatting bareng si Zheng deh ya!”

”Terserah kamu ajalah Hen! Aku mau cabut dulu ya! Ketemu klien reseh orang Jepang. See you!” balas Cathy segera mengirimkan PM itu untuk Heni.

Di cyberspace Zheng dan Heni sedang asyik mengobrol di Yahoo Messenger. Zheng berumur 28 tahun dan dia adalah seorang yang sangat cerdas. Wajahnya yang pendiam tidak akan membuat orang mengira kalau dia adalah perayu jempolan.

Saat ia merayu Heni di Yahoo Messenger, pada saat pula ia mengirimkan PM untuk Sorcy. Ia baru membaca beberapa posting dari Sorcy yang berbalasan pantun dengan Wutang. Zheng sendiri suka berpantun, karena itulah ia merasa cocok bila berteman dengan Sorcy. Zheng sendiri telah mendengar selentingan bahwa Sorcy yang tinggal di Singapore saat ini sedang hot-hotnya dating dengan Wutang. Zheng mengenal Wutang, dan beberapa kali mereka berdiskusi mengenai program karena keduanya memang bekerja di bidang IT. Zheng merasa tidak etis kalau mengganggu Sorcy. Tapi tetap saja Zheng tidak bisa menahan diri untuk tidak berkenalan dengan Sorcy.

“Hello Sorcy. Boleh tidak aku kenalan? Aku Zheng, tinggal di US. Wutang kenal aku juga kok.” Zheng mengirimkan PM pendek itu ke Sorcy.

Sorcy yang di Singapore melihat PM itu dan hari itu dia memang sedang gusar karena menghadapi klien yang menyebalkan. Dia membalas PM Zheng dengan singkat dan ketus. “Gua maunya kenalan sama orang ganteng. Kamu ganteng tidak?”

Zheng yang menerima balasan PM dari Sorcy itu terkejut membaca komentar Sorcy yang keras dan tidak ramah itu. Dibalasnya PM Sorcy walau dengan hati panas, tapi Zheng adalah pria yang lembut. Dia tidak membalas kata-kata Sorcy dengan kasar malah ia mengirimkan pantun sebagai jawaban.

"Motret artis pake Kodak
Sambil sembunyi di dalem gentong.
Soal ganteng ato tidak
Ya tergantung yang ngeliat dong"

Dikirimnya PM itu ke Sorcy. Sorcy yang membaca pantun itu hanya bisa membelalakkan mata dan tidak jadi marah pada Zheng.

==

uihh ceritanya makin seru aja
top bgt nih neng andy

Kirain gua lolos... taunya kena juga... abis ini apa nih, andy?? kapan promosi buat sinetronnya??

Wuah ini sih udah lebih rumit dari telenovela.

Oiya ga mau ditaroh di halaman depan? Di main webpage bagian stories maksudnya.

andy..good job!Perfect fantasy...
my suggestion, make the ending surprisingly

Sorcy tidak jadi marah pada Zheng. Bahkan sekarang ia menjadi memiliki kesan yang baik pada Zheng.

“baca buku sambil makan cemilan
semua beli dari uang saku.
Niatnya sih ngajak kenalan
Sayang ganteng2 gak pernah ngaku."

Zheng, kamu lumayan juga tuh pantunnya. Boleh aja kenalan. Aku Sorcy. Aku designer graphics di sini. Kamu kenal Wutang dimana? Dan kenapa kamu harus mengatakan kalau kamu kenal sama Wutang? Apa hubungannya?” Sorcy mengirimkan PM itu kepada Zheng.

Dengan segera Zheng yang menerima PM itu membalas PM dari Sorcy. Ia merasa lega karena Sorcy tidak marah pada Zheng.

“Makan siang ikan bandeng
kuahnya pake sayur lodeh.
Saya tidak berani mengaku ganteng
tapi kalo kenalan sih boleh"

Sorcy, gossip yang beredar kamu itu kan lagi pdkt sama si Wutang. Ya aku nggak mau kamu merasa uncomfortable gitu loh. Aku senang aja bergaul sama orang yang suka pantun juga. Eh, ngomong-ngomong sudah tengah malam nih di sini. Aku tidur dulu deh. Talk to you tomorrow? Yours, Zheng.”

--------
Sementara itu di San Fransisco, Pepe duduk di depan komputernya. Ia tersenyum-senyum geli membaca isi forum spcnet. Ia merasakan perutnya lapar saat membaca thread Dapur yang berisi resep-resep masakan.

Tak lama kemudian Pepe menerima sebuah PM. Ternyata dari Eeyore.

“Pepe, apa kabar? Aku jadi pulang Jakarta minggu depan. Kamu mau nitip apa? Sudah lama tidak mendengar kabar dari kamu. Kamu jarang muncul juga di forum yah akhir-akhir ini. Kangen neh sama kamu! Eeyore.” Isi PM pendek dari Eeyore membuat tenggorokan Pepe tercekat.

Dalam hati Pepe berpikir keras. “Aduh, susah deh. Kalau aku ngomong jujur ke Eeyore, pasti deh selamanya aku tidak akan bisa bertemu dengan dia. Tapi kalau gak jujur…aku sudah terlalu banyak berbohong pada dia selama ini. Aduh dilemma deh..dilemma!”

“Dear Eeyore, jadi kamu mau pulang Jakarta minggu depan yah? Nggak kok aku nggak nitip apa-apa. Lagian ngapain susah-susah. Lebih baik aku pesen aja langsung dari tanteku yang di Jakarta kalau emang aku butuh sesuatu. Kamu apa kabar? Iya akhir-akhir ini aku sibuk sampai jarang ke forum juga. Aku kangen sebenernya ngobrol via PM sama kamu. Tapi yah…namanya juga sibuk. Gimana nih kabarnya? Cerita-cerita dong!” Pepe mengirimkan PM pendek itu saat tiba-tiba seseorang memasuki kamar kerjanya.

“Belum tidur ya?” kata Pepe kepada orang yang baru masuk ruangannya itu. Dengan segera Pepe mematikan internetnya karena dia tidak ingin orang ini mengetahui apa yang baru dilakukannya.

--- evil: hayo siapa tuh yang sama Pepe

“Eh ada member baru tuh!” kata Izaku dalam hati. Namanya Jojon, dan ia juga memakai avatar gambar Jojon pelawak Jayakarta yang berkumis lucu itu.

Jojon dengan segera menjadi anggota favorit di forum, karena selain pandai bergaul, dia juga seperti Wutang, Zheng dan Sorcy yang pandai berpantun.

“Oh Jojon suka main game, dan juga anime!” Izaku tersenyum waktu melihat posting si Jojon di forum. “Aku ajakin dia bergabung dengan Valen, Toon, Pepe dan Bubeng untuk main game online deh!” kata Izaku.

Dengan segera ditulisnya PM kepada Jojon untuk mengajak bermain game online. Saat itu sudah sekitar pukul 9 malam di Jakarta, dan Izaku sedang lembur di kantornya.

Jojon yang saat itu sedang men-download lagu membaca PM dari Izaku dan tersenyum.

Dengan segera dibalasnya PM dari Izaku itu.
“Hello juga Izaku. Kamu dari mana sih? Aku di Singapore. Kamu kerja atau kuliah? Dengan senang hati deh aku ikutan main game online. Jam segini aku biasa sih sudah di rumah. Tapi kadang lembur juga. Dengan senang hati aku bergabung dengan kalian untuk main. Mulai kapan nih mainnya? Eh, Izaku itu nama yang anime itu kan? Kamu suka juga yah? Nama aslimu siapa? Aku sih dipanggil Jon gitu (tapi nama bukan Jojon lah ya!)” Dikirimnya PM itu untuk Izaku.

Izaku yang terkantuk-kantuk di kantor membaca PM dari Jojon dan segera membalas PM dari Jojon. “Hey Jon senang kenalan denganmu. Aku namanya Pris. Aku kerja tuh. Jam segini aja masih lembur di kantor. Untunglah ada spcnet deh. Jadi gak terlalu bosen. Aku di Jakarta tuh. Kamu aslinya orang mana Jon?” Pris mengirimkan PM itu dan tidak sabar menunggu jawaban dari Jojon.

---- ----------