Home → Forum → Debates → Jamaah Ahmadiyah, Eden, aliran sesat?
#1 |
imanto
11 September 2006 jam 1:25pm
 
beberapa waktu yg lalu kita denger di berita tg penyerangan thd sekelompok keyakinan yg di namakan jamaah ahmadiyah, yg di anggap aliran sesat. begitu juga dengan ketua kelompok eden, Lia ...(lupa nama lengkapnya) kalo gua pribadi tidak setuju dengan penyerangan tsb, semua orang punya hak untuk beribadah sesuai dgn keyakinannya msg2. any comments |
|
#2 |
kawamura
15 September 2006 jam 4:28pm
 
menurut gw.. jelas sesat kenapa ? Pertama...mereka mengatasnamakan sama dengan agama tertentu (dalam hal ini Islam) ... padahal inti dari agama mereka itu sangat bertentangan dengan yang diyakini orang Islam. Gw pikir ini dapat menyesatkan orang2 Islam itu sendiri... Kedua... setau gw agama yang diakui negara itu.. Islam, Protestan, Katolik, Hindhu, dan Budha.. serta Aliran Kepercayaan... selain itu... berarti tidak diakui.. ketiga... mengenai penyerangan.. sebenernya gw gak setuju kalo pake kekerasan... tapi setau gw.. mengenai golongan Ahm.. sudah pernah diperingatkan sebelumnya oleh warga sekitar karena nyebabin keresahan masyarakat tapi gak digubris sama Ahm.. nah udah tau orang Indonesia.. maling ayam aja digebukin sampe bonyok... apalagi yang ini... yg mungkin kadar 'meresahkan masy' nya lebih tinggi dari sekedar maling ayam... Gw tau soalnya di kampung sebelah gw ada kejadian yang persis kayak gini... yup.. that's my opinion.. my apologized if it's too harsh for some people.. but hey.. just want to express mine.. |
|
#3 |
imanto
16 September 2006 jam 8:24am
 
kalo gua engga setuju dgn pendapat kawamura sebab pedapatnya hanya berlandaskan pada sisi legalitas dan mayoritas, padahal yg lebih tinggi dari itu adalah hak asasi dasar manusia untuk memeluk keyakinannya msg2. point pertama kurang kuat alasannya, Islam bukan milik sekelompok orang yg memaksakan versi Islamnya sendiri, begitu juga dgn agama2 lainnya. setiap agama pasti ada aliran2nya sendiri yg berbeda-beda. contoh dulu Kristen satu sekarang ada Protestan, dll. Waktu Protestan muncul, timbul kerusuhan berdarah (kita semua tahu jelas keadaan waktu itu). point kedua sama juga, hanya menyandarkan pada pengakuan negara, seharusnya pada hak asasi manusia. point ketiga, dgn alasan apapun kekerasan tidak diperbolehkan! mereka yg melakukannya adalah orang yg masih buta ato wawasannya masih sangat sempit. |
|
#4 |
kawamura
18 September 2006 jam 7:40am
 
hi imanto... maaf.. tapi kalo yg gw tangkep imanto mungkin bukan seorang muslim ya.. Islam itu sendiri aliran banyak... ada yg Sunni, Syiah, dsb.. tapi tidak menimbulkan perpecahan... kenapa Ahmadiyah bisa menimbulkan perpecahan.. karena perbedaan-nya dengan Islam sudah jelas.. yaitu pada bagian yang paling vital bagi seorang muslim... jadi sudah jelas Ahmadiyah bukan Islam... tapi tetap minta diaku sebagai Islam... mengenai Protestan, Katolik dsb gw gak bisa komen... karena gw sama sekali tidak berkompeten untuk mengomentari agama lain yang gw gak begitu ngerti permasalahannya point kedua... ya sudah.. UUD diamandemen saja... kalo mereka memang minta diakui sebagai agama baru.. bisa saja minta kepada pemerintah untuk merubah UUD.. sehingga bisa diakui oleh negara.. gw rasa saat ini amandemen UUD bukan hal baru lagi.. point ketiga.. gw setuju mengenai tanpa kekerasan.. gw sendiri juga menolak kekerasan... but the fact is.. almost in every region in Indonesia... violence is the 'common' solution to solve a problem... bukan hanya permasalahan atas dasar agama.. melainkan juga permasalahan2 lainnya.. seperti ke-daerahan... partai.. dsb... biasanya diselesaikan dengan kekerasan.. bukan begitu ?? |
|
#5 |
imanto
18 September 2006 jam 10:28am
 
Dalam menilai boleh atau tidaknya seseorang menjalankan keyakinanannya bukan ditentukan oleh sekelompok orang. Siapa yg tahu saat ini dianggap sesat namun beberapa tahun kemudian dianggap ok. Benar seperti Gus Dur bilang, kalo tidak salah "kita tidak perlu membela agama/Tuhan", kenapa? lha Tuhan itu khan maha kuasa, buat apa kita2 ini mahluk ciptaannya yg lebih lemah ini kok repot2 ngebalin Tuhan seakan-akan Tuhan sendiri tidak bisa berbuat apa-apa dan mengharapkan bantuan manusia untuk membelaNya. Kalo mau ditelusuri lebih jauh lagi, seakan-akan kita tidak mempercayai kekuasaan Tuhan yg tak terbatas dengan membela Tuhan. Begitu pula dgn kasus cloning, tidak perlu ditolak krn semuanya itu sudah dalam kehendak Tuhan. kalo Tuhan tidak mau ada cloning, DIA bisa dalam sekejap menghalanginya, tidak perlu bantuan dari kita2 ini. |
|
#6 |
kawamura
18 September 2006 jam 12:48pm
 
gw 'out' ah kalau pembahasannya jadi mengenai Tuhan... topiknya kan mengenai Ahmadiyah sesat atau enggak... |
|
#7 |
Azalae
20 Oktober 2006 jam 8:01pm
 
yang bedain ahmadiyah ama islam (lainnya) hal apa aja? |
|
#8 |
prameswara
20 Oktober 2006 jam 8:13pm
 
yang utama dan amat prinsip adalah bahwa ahmadiyah mengakui adanya nabi terakhir adalah Ghulam Ahmad Mirza (pendiri Ahmadiyah), sedangkan mayoritas Islam hanya mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir. |
|
#9 |
basabasi
22 Oktober 2006 jam 10:56am
 
imanto menulis:Sepakat. Meskipun saya menganggap mereka sesat (sebagaimana fatwa MUI) tetapi pelarangan terhadap golongan ini hanya bisa dilakukan oleh negara, bukan oleh kelompok masyarakat. Hanya negara yang berhak untuk melakukan hal ini berdasarkan undang2. |
|
#10 |
rhuchubby
1 April 2014 jam 9:25pm
 
(1) Kalau yang dimaksud dengan sesat adalah 'tidak sesuai dengan ajaran yang lurus' maka setiap keyakinan yang berbeda dengan keyakinan kita sendiri adalah sesat. karena kita masing2 pasti memeluk keyakinan yang lurus (menurut ego). Jadi bagi saya mungkin anda sesat, bagi anda mungkin saya sesat. Menurut saya dan menurut Ellohim juga : 'setiap orang berhak menentukan sendiri ajaran2 yang diyakininya, apakah itu benar atau salah, lurus atau sesat.' Sebagai warga negara kebebasan berkeyakinan juga dilindungi oleh undang2, bahkan undang2 dasar negara. Jadi sebenarnya penyerangan dan pembubaran Ahmadiyah dan Eden adalah pelanggaran terhadap undang2. Hanya sayang, justru yang membubarkan mereka adalah 'negara'. |