Home → Forum → Komentar Bacaan → Pendekar Buta
Komentar untuk Pendekar Buta
#1 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 4:06am
 
"Sinshe buta, kami baru mau membebaskan gadis ini kalau kau suka menyerah menjadi tawanan kami dan menyerahkan mahkota itu." One of many samples that defied logic in the world of KPH specially dealing with villains. Here is Kun Hong who was about to surrender himself and the crown. The villain could've just back out on his promise/threat. Further, once Kun Hong is surrendered, he can just disable him first (accupoint) then kill him, get the crown and still keep the hostage (rape, humiliating her, etc).....doooohhhhh. Heck the villain can also keep the legendary sword inside the cane. |
#2 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 4:46am
 
Lalu terdengar suara Tiat-jiu Souw Ki, “Suruh dia melayaniku nanti!†Si Pemegang Cambuk mengajukan kudanya mendekati wanita yang berlutut bersama anaknya yang masih terisak-isak itu dan berkata dengan suaranya yang parau. “Hey, manis, kau dengar sendiri ucapan Souw-ciangkun tadi. Sebentar malam kau diajak minum arak manis, ha-ha-ha! Hayo kau ikut sekarang juga.†Hero like Kun Hong loves to have innocent peasants suppressed by the likes of villains such as Tiat-jiu Souw Ki. Earlier, Kun Hong had the chance to either kill Tiat-jiu Souw Ki or destroy his martial arts so he won't continue to do evil deeds but Kun Hong let him free. |
#3 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 8:26am
 
“Kau ganas sekali.†Suara Kun Hong dingin. “Apa, ganas? Mereka itu orang-orang jahat, membunuhi orang-orang tidak berdaya dan tidak berdosa, merekalah yang ganas. Aku membasmi orang-orang jahat kau sebut ganas? Kalau kau membiarkan mereka melakukan kejahatan, maka kaulah yang ganas!†A jackass like Kun Hong wouldn't be able to think ahead about his "cause and effect" when dealing with villains. |
#4 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 9:00am
 
Namun gadis itu sama sekali tidak terpengaruh oleh suara menyedihkan ini, tidak menjadi terharu malah segera berkata, “Kalau begitu, apa salahnya kubuka baju bagian yang diobati? Hayo lekas kau kerjakan. Nih, sudah kubuka!†On the side of the road this woman just took off her upper blouse.... |
#5 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 12:37pm
 
“Sesungguhnya, tiada seujung rambutpun maksud hatiku membuat keonaran, nona. Aku dan nona Loan Ki berani mengunjungi pulau ini dengan maksud untuk minta maaf kepada, penghuni Pulau Ching-coa-tho ini atas kelancangan dan kenakalan nona Loan Ki yang telah merampas makanan dan minuman. Siapa kira perbuatan ini akan berakibat panjang...†If this jackass Kun Hong didn't think with his other brain and took control the situation, he won't be in this mess...and yeah that was a disgusting fetish sniffing someone's perspiration. |
#6 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 12:52pm
 
Dapat dibayangkan betapa hancur hati gadis cilik itu ketika pada keesokan harinya di waktu bangun tidur, ia merasa mukanya sakit-sakit, gatal-gatal dan perih dan kemudian setelah sembuh, muka yang semula putih kemerahan dan halus seperti sutera itu telah berubah menjadi hitam seperti pantat kuali! How do you supposed Ching-toanio can arrange Hui Kauw to engage with a prince from Mongolia? Is this prince from Mongolia also blind like Kun Hong? |
#7 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 11:38pm
 
Pada saat itu, di antara suara hiruk-pikuk para pelayan, ia mendengar suara Loan Ki, penuh ejekan, penuh kebencian. “Hah, yang laki buta, yang perempuan bermuka hitam. Belum pernah selama hidupku melihat sepasang pengantin begini buruk!†|
#8 | ![]() |
Sheep
21 Maret 2009 jam 11:48pm
 
Bagaimana sih gadis lincah ini? Sebentar membantunya, sebentar mencelakainya, kadang-kadang membelanya, ada kalanya mengkhianatinya. Tadi baru saja mencemooh dan dengan ucapan mengandung suara menghina telah mengejeknya, tetapi sekarang suaranya berbeda sekali ketika menyebut “Hong-ko†dan sekarang malah siap membantunya. Dia benar-benar bingung, apa lagi mengingat perbuatan Hui Kauw tadi. Kenapa gadis yang sudah dapat dia kenal watak perangainya yang halus dan murni itu mau saja disuruh bersembahyang sebagai pengantin dengannya, kemudian kenapa pula gadis itu menangis sedih dan malah menerjang Ka Chong Hoat-su untuk menolongnya, setelah itu malah melarikan diri? Benar-benar dia tidak mengerti akan sikap gadis-gadis ini. Perhaps if this jackass Kun Hong stopped thinking with his other "little brain", he'd figure it out already. *sigh Doooohhhh.....didn't our beloved author described this jackass as highly intelligent, smart, and clever? And stop sniffing that pungent handkerchief.... |
#9 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 1:13am
 
Kun Hong yang sudah duduk kembali cepat berkata sambil mengangkat kedua tangannya di depan dada. “Maaf, paman. Aku benar-benar terkejut. Kuanggap kaulah yang keliru dan terlalu mementingkan harta dan kedudukan, siapa kira kauanggap aku yang keliru. Harap jelaskan, kekeliruan bagaimana yang kulakukan dengan ucapanku tadi, agar terbuka mata hatiku Earlier this hypocrite jackass advised Loan Ki somewhere along the line of not to be so judgmental. And now he's doing to same crap that he preached. |
#10 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 4:16am
 
. Ahli pedang Bu-tong-pai ini kaget bukan main karena rata-rata musuh-musuh yang menyerbu ini memiliki kepandaian tinggi, apa lagi tiga orang wanita yang menutupi muka dengan sapu tangan. Dia dikeroyok oleh lima orang, di antaranya dua dari tiga wanita berkedok itu. Sama sekali dia tidak dapat mengenal ilmu pedang mereka, akan tetapi benar-benar pengeroyokan lima orang ini membuat dia kewalahan dan dalam tiga puluh jurus saja dia sudah menderita luka bacokan pada pangkal lengan kirinya. This is one of the situation that will later defy logic in the brains of the heroes. Of course the Pek-lian-pai and Thai-san-pai will blame each other under the so-called misunderstanding. 3 of the attackers wore masks to cover their identities and they were supposedly Thai-san-pai's disciples patrolling in their own territory???? And yeah the Pek-lian-pai people cannot see the abnormality of this. Then in Thai-san-pai territory, we got 20 plus strangers roaming around stopping people from climbing up in which none of the disciples from Thai-san-pai knew. From previous episode and even in the earlier chapter, it was said that Thai-san-pai's disciples developed a community in the hills of Thai-san-pai. Furthermore, in order to climb up to the peak or school, it must go through this small community. And none of the people realize or know there were 20 plus strangers in their territory....*sigh |
#11 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 5:03am
 
Tahulah mereka sekarang bahwa semua ini adalah jebakan musuh yang sengaja mengadu domba dan akhirnya, karena kebodohan mereka, Beng San terpaksa turun puncak dan inilah agaknya yang dimaksudkan oleh para penjahat gelap itu. Memancing harimau ke luar sarang, kemudian selagi Beng San bersitegang dengan mereka penjahat-penjahat itu mengobrak-abrik sarang! So all those years building secret entrance to the peak of Thai-san-pai which supposedly full of traps are nothing more but a big sham. What's so secret about the entrance if the enemies can just climb up and destroy the school. |
#12 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 5:10am
 
Beng San menggigit bibir, menahan suaranya yang hendak menjerit-jerit. Hampir tidak kuat dia menahan gelora hatinya yang kalang-kabut menghadapi malapetaka ini. Seluruh batinnya diliputi kemarahan hebat. Kemudian kakinya menendang. Sebuah batu besar terlempar bergulingan. Pedangnya dikerjakan. Pohon-pohon roboh malang melintang. Beng San terus menyerbu pondoknya yang masih terbakar. Ditendangnya, dihantamnya, dibabatnya sehingga hiruk-pikuk suara pondok itu roboh. Batu-batu beterbangan, tidak ada sebatang pun pohon utuh, semua dibabat rata dengan tanah! Dia mengamuk terus, dari kerongkongannya terdengar suara menggereng-gereng, matanya liar dan semalam itu dia membuat puncak yang tadinya indah menjadi tempat yang rusak binasa. Tanam-tanaman bunga ludas, pondok habis, pohon-pohon ambruk, batu-batu malang melintang, banyak yang hancur. BIG FREAKING DEAL !!!! In the end he and his jackass buddy Kun Hong will only forgive the villains or the enemies with open heart and arms so the perpetrators can do more evil deeds. |
#13 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 5:14am
 
Seorang wanita bagaimanapun juga lebih lemah daya tahan batinnya. Oh? Not only this Beng San is a nincompoop, he's also a sexist as well....geeessshhh. |
#14 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 10:54am
 
“Jurusmu tadi tercipta karena peluapan rasa duka dan amarah, jurus yang hanya dapat dilakukan tanpa membahayakan diri sendiri dengan landasan dendam, maka kuberi nama jurus serangan Sakit Hati. Bagaimana pikirmu, cocok tidak?†How unoriginal!!! The one armed Yang Guo of ROCH created the Divine Melancholy Palm (An Ran Xiao Hun Zhang) and here the blind jackass Kun Hong created similar martial art called Melancholy Strike.... |
#15 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 2:30pm
 
Agaknya kalau dilawan dengan Kim-tiauw-kun atau Ilmu Pedang Im-yang-sin Kiam-sut saja, biarpun akan menang akan tetapi akan menggunakan banyak waktu karena ilmu kepandaian pemuda itu memang tinggi sekali. Untuk mempergunakan jurus sakit Hati, dia merasa tidak tega, sayang seorang pemuda begini hebat dibunuh. Yeah...Kun Hong the jackass would rather see The Sun continues to recruit wulin fighters and suppressed the people and prolong corruption.....some kind of hero he is.... |
#16 | ![]() |
Sheep
23 Maret 2009 jam 9:17pm
 
Dia harus mempertahankan nyawanya dan untuk ini, mau tidak mau dia harus berani merobohkan lawan, kalau perlu membunuhnya! Setelah banyak mengalami hal-hal penasaran di dunia kang-ouw, mulai terbukalah pengertian Kun Hong mengapa tokoh-tokoh kang-ouw yang terkenal gagah perkasa dan dia kagumi itu sering kali melakukan pembunuhan. Kiranya di dunia ini memang terdapat banyak orang-orang yang sudah sepatutnya dibunuh karena hidupnya hanya mengotorkan dunia dan menjadi sumber segala kejahatan! Apparently this blind jackass Kun Hong uses his brain instead of the other "small brain" of his. |
#17 | ![]() |
Sheep
23 Maret 2009 jam 9:44pm
 
Kun Hong mengangguk-angguk. Dia pun pernah membaca tentang orang-orang yang berkeyakinan bahwa jalan ke arah keutamaan dan kesempurnaan adalah membunuh nafsunya sendiri. Dan dia dapat menerima pendapat paman gurunya ini. “Kalau begitu, bagaimana seyogyanya menghadapi nafsu-nafsu sendiri yang kadangkala menyeret kita dalam perbuatan-perbuatan maksiat itu, susiok?†How you asked, jackass? Kun Hong is already blind, he needs to cut off both of his arms and legs to complete the process...that's how!!! |
#18 | ![]() |
Sheep
23 Maret 2009 jam 9:57pm
 
. Kalau kau merasa bahwa orang-orang yang menyerbu Thai-san-pai itu berada di fihak keliru, kau boleh mencari dan mengajar mereka. Mereka adalah orang-orang Ching-coa-tho bersama teman-temannya, hampir semua mempunyai dendam kepada Thai-san-paicu (Ketua Thai-san-pai). Adapun tentang diri nona muka hitam itu, dialah wanita satu-satunya yang tepat untuk menggantikan kedudukan mendiang nona Tan Cui Bi di sampingmu.†Geeessshh some kind of hero is this martial uncle of Kun Hong!!! Lui Bok knew that the people that initiated the calamity at Thai-san-pai were Ching-coa-tho until resulted into great misunderstanding between Thai-san-pai with Bu-tong-pai, Khong-tong-pai, and Pek-lian-pai. And yet instead of trying to separate or stop the clash, he just stood by......shheessshh. |
#19 | ![]() |
Sheep
23 Maret 2009 jam 10:12pm
 
Tan Sin Lee, laki-laki yang tegap dan tampan ini adalah keponakannya sendiri, karena ibu Sin Lee adalah mendiang Kwa Hong, kakak perempuan lain ibu tunggal ayah. Sin Lee adalah putera tunggal Kwa Hong dan Tan Beng San. Sedangkan Thio Hui Cu adalah puteri tunggal paman gurunya, Thio Ki dan bibi Lee Giok. Telah kurang lebih lima tahun dia tidak bertemu dengan mereka, semenjak dia menghadiri pernikahan mereka di Hoa-san dahulu (baca Rajawali Emas). Errrmm....shouldn't it that only be 3 YEARS? The story begin when Kun Hong was only blinded for merely 3 years and the entire plot hasn't even gone 6 months!!!! |
#20 | ![]() |
Sheep
24 Maret 2009 jam 3:07am
 
“Iiihhhhh, bodohnya! Aku tidak takut mereka menyerangku, tetapi aku takut mereka merampas mahkota ini. Hayo!†Nagai Ici mulai mengerti dan dia mau berlari lebih cepat lagi. Diam-diam dia bingung juga. Benar-benar kacau-balau. Darn...another jackass heroes in this series... |